[58] Istri Manja

833 17 0
                                    

Houm ....

Reno terbangun dari tidurnya, lalu meraba-raba ke samping. Dan tak menemukan Laras di sana, seketika Reno menduduki tubuh, menatap keseliling ruangan. Dan, saat tak menemukan sosok Laras membuat Reno kalang kabut.

Reno bangkit, dengan langkah tergesa-gesa Reno keluar dari dalam kamar berharap Laras berada di dapur atau sekitar rumah, tetap saja sosok Laras tak ditemukan. Reno semakin dibuat panik, dengan langkah cepat lagi Reno kembali ke kamar, mengambil ponsel dan berusaha menelpon ponsel wanita itu.

Pandangan Reno jatuh pada ranjang, ternyata ponsel Laras berada di samping bantalnya. Reno mengambil ponsel tersebut, lalu berpikir sejenak. Rani, ya ragu-ragu untuk menelpon gadis tersebut. Dengan tekat kuat dia terpaksa membuka ponsel sang istri lalu mencari nomor Rani.

Ponsel tersambung, Reno bingung harus berbicara bagaimana dengan gadis ini, Rani di sebrang sana yang tak mendapat suara Laras jadi terpaksa mengulang pertanyaan.

[Laras! Lu masih ada di sana kan?!] tanya Rani setengah berteriak.

[Ehem ... saya bukan Laras, dan niat saya menelpon kamu ingin bertanya apakah Laras ada bersamamu?] tanya Reno balik dengan begitu formal.

Laras berada di sebrang sana langsung menjauhkan ponselnya, menatap takjub ponsel tersebut. Tidak, takjub pada laki-laki di sebrang sana, Rani baru tahu kalau Laras sudah memiliki doi. Berarti dirinya di sini yang jomloh, itulah pikiran Rani.

[Wow, lu pacarnya Laras?] Bukanya menjawab Rani malah kepo dengan laki-laki yang sekarang memegang ponsel Laras.

Tak ada jawaban, detik berikutnya ponsel langsung Reno matikan. Dia tak mau terlalu berbelit-belit, dan malas untuk menjawab. Reno juga bisa menebak kalau Laras tidak ada di sana sekarang, jadi di mana istrinya?

Detik berikutnya Laras masuk sambil menenteng sesuatu di tangannya, wanita itu tampak ceria padahal Reno  tadi panik setengah mati. Reno langsung mendekati Laras yang duduk di tepi ranjang sambil mengeluarkan isi dalam plastiknya.

Reno hanya diam menyaksikan Laras mengunyah, sesekali dia meringis melihat Laras yang meneguk kunyahannya. Sampai akhirnya Reno memilih untuk buka suara.

"Kamu kenapa tiba-tiba hilang pagi ini, terus datang lagi sambil bawa-bawa belimbing gini?" tanya Reno penasaran, Laras yang asik mengunyah belimbingnya terhenti.

"A'a nggak marah lagi sama, Laras?" bilang Laras dengan mata berkedip lucu, Reno mengangguk saja.

"Sekarang jawab kenapa tadi pagi menghilang? Dan, belimbing ini?" tanya Reno masih kekuh meminta penjelasan tentang kemana Laras.

"A'a masih ingat nggak waktu kita ke rumah Natalia? Sebenarnya di perjalanan Laras nggak sengaja lihat tuh belimbing, Laras pengen. Tapi, berhubungan kita lagi buru-buru Laras batalin bilang sama A'a, sampai sekarang baru bisa ke sana," jelas Laras panjang lebar.

Reno langsung mengangguk mengerti dengan penjelasan Laras, yang Reno bingungkan kenapa istrinya ini tiba-tiba makan belimbing di pagi buta begini pula. Melihat saja Reno sudah ngilu, apalagi Laras yang makan. Tapi, wanita itu terlihat biasa-biasa saja tak terlihat seperti orang ke aseman.

"Nggak asam, Yang?" penasaran Reno.

Laras mengulurkan belimbing yang dia makan. "A'a mau coba? Enak tahu," tawar Laras yang langsung Reno tolak.

"Kamu makan belimbing, udah makan nasi belum?" tanya Reno yang tiba-tiba teringat.

Laras langsung mengeleng, "Belum A'a, Laras nggak nafsu makan! Laras mau nyemilin belimbing ini aja kenyang," ucapnya santai dan lanjut mengigit belimbingnya.

Suamiku Dosen KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang