[41] Kejutan?

663 13 0
                                    

Aksi prank yang Reno lakukan berlangsung dua hari, dan dengan sabar Laras mengikuti semua permainan suaminya bersama dengan Dokter gadungan tersebut alias Kak Alvin. Setiap pagi Laras selau menegok Reno begitu pula pulang sekolahnya.

Sedangkan Reno, terpaksa mengambil libur kerena ingin memberi kejutan untuk sang istri, dia bahkan rela diperban-perban kayak zombie begini hanya untuk sang istri.

Reno menyandarkan tubuh, di sana ada Alvin yang sedang menatapnya tanpa berkedip, dan hal itu membuat Reno menggedik geli.

"Kak lu nggak ada kerjaan? Salah lah pergi!" usir Reno jengah melihat wajah Alvin.

Alvin yang tadi sibuk memasukan apel, tampak tidak peduli. Salah sendiri ngapain nge-prank pakai cara kono begini. Kenapa nggak sekalian terjun jurang aja biar Laras percaya, kerena menurut Alvin Laras hanya berputar-putar percaya.

Alvin masih ingat waktu itu wanita ini malah memaksa Alvin untuk memberi suntik berulang kali dan untung saja Alvin bisa memberi alasan agar sahabatnya ini tidak terkena suntik-nya lagi.

"Jadi nanti malam lu mau ngagetin tuh bocin?" bukanya membalas pertanyaan Reno Alvin malah balik bertanya.

"Kayaknya, tapi gue mau keluar sebentar Kak ... gue lupa kalau kado yang gue pesan belum gue ambil," bilangnya dengan cenggiran khas menyebalkan miliknya.

Alvin tampak manggut-manggut. "Lu mau gua aja yang gambilin nggak?" tawarnya berusaha menjadi sahabat yang baik.

"Nggak usah! Ini kado spesial bagi gue Kak, jadi gue pengen gue sendiri yang pegang sebelum kasih ke Laras secara langsung," balasnya yang hanya diangguki oleh Alvin.

"Tapi, gue mau minta tolong lu Kak buat bawah Laras ke mana aja sewaktu gue nanti pergi jemput kadonya, gue harap dia nggak curiga." Reno meminta tolong pada Alvin.

"Oke!"

"Gue chat dulu ya, tuh anak." Alvin mengeluarkan ponsel lalu mencari kontak Laras.

Prom Alvin!

[Dek, temanin gue keluar nanti ya, gambil sesuatu. Penting!]

Itulah isi chat yang Alvin kirim, detik berikutnya sudah ada balasan dari Laras.

Prom Laras!

[A'a Reno gimana? Masak aku tinggalin, nanti diculik janda Kak,] bilang seseorang di sebrang sana.

Alvin yang mendapat balasan menggakak dari Laras hanya menahan senyum, hal itu tak luput dari pandangan Reno yang sekarang sudah menatap dengan mata memicing.

[Tenang nanti Mamanya Reno bakal ke sini, jadi kamu nggak perlu kuatir suamimu diculik janda ... wong janda aja nggak doyan sama suamimu, Dek.] Balasan yang Alvin kirim tak kalah ngakak, sampai-sampai Laras di sebrang sana ingin memukul Rani rasanya.

[Oky, tapi nanti beliin es krim yang dulu sering kita beli ya, Kak!] balas Laras lagi.

[Siap-siap, tokoh-tokoh ya pun bakal Kakak buat kamu,] gombal Alvin yang sudah mulai tersenyum lebar.

Tanpa disadari ada seseorang yang sudah mengangkat bantal untuk dihantamkan ke wajah Dokter Alvin tersebut.

[Ok, Kak. Nanti kabarin aja ya ... da da da, titip salam cinta buat A'a Reno!]

Brung!

Belum sempat Alvin membalas bantal yang ada ditangan Reno melayang tepat ke kepala cowok itu.

"Rasain, makanya jadi orang jangan ke gatelan sama istri orang!" ucap Reno begitu senang melihat wajah kesal Alvin.

"Lu ngeselin!"

Alvin melempar kembali bantal yang tadi Reno lempar, maka jadilah aksi lempar antara keduanya meskipun seling berkelahi akan tetapi mereka tidak pernah menganggap itu serius.

Sedangkan dilain tempat ada Laras yang sedang memasukan ponsel kedalam sakunya. Laras tak habis pikir permainan apa lagi yang dua orang itu mainin, walaupun begitu Laras akan tetap mengikuti sampai final.

Senyum seringai yang terbit disudut bibirnya membuat Rani yang di sampingnya mengedik ngeri, dia berpikir kalau Laras kemungkinan kemasukan jin makanya senyum-senyum sendiri.

"Lu masih Laras, 'kan?" Pertanyaan bodoh yang Rani keluarkan membuat Laras menghadap padanya.

"Maksud lu?" tanya Laras balik, temanya ini kadang-kadang suka nggak jelas.

Nah, 'kan Rani malah manggut-manggut sendiri, sekarang Laras malah merinding.

"Lu nggak kemasukan jin Komang kan?" katanya yang langsung dapat jitakan manis dari Laras.

Rani mengusap jidatnya yang terasa sakit akibat jitakan Laras. "Sakit tahu Ras, lu jitak-nya gak main-main!" keluhnya pada Laras.

"Salah sendiri gapain bego!"

"Hubungannya apa coba jin sama bego?" balasannya benar-benar ngaco.

Laras yang tidak ingin berdebat lagi memilih mengalah, ya memang orang waras harus mengalah kan? Hahaha ....

Bersambung...

Suamiku Dosen KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang