[5] Laras Yang Berbohong

3.1K 50 0
                                    

"Hay, Ras!" sapa seseorang yang datang entah dari mana, menduduki tubuhnya dekat dengan Laras.

Laras menatap orang yang duduk di sampingnya, matanya menatap pergerakan orang itu. Laki-laki yang duduk di sampingnya memakan makanan yang tadi di bawahnya. Laras memang sekarang berada di kantin kampus.

Laras duduk sendiri tanpa Rani temannya, Laras memainkan henpon yang berada di tangannya untuk menghilangkan jenuh.

"Hay, Fan," balas Laras melirik sebentar, lalu kembali lagi menatap ponsel di tangannya.

Laki-laki itu melihat kelakuan Laras yang menurutnya lucu.

"Ras, lo kayak lesu gitu. Kenapa sih?" tanya laki-laki bernama Fano itu pada Laras.

Laras menggeleng.

"Nggak papa kok," balas Laras.

"Yakin lo?" tanya Fano untuk menyakinkan.

"Iya."

Setelah itu tidak ada percakapan antara mereka, mereka asik dengan kegiatan masing-masing. Laras tampak sangat lesu.

"Ras jalan yo—"

"LARASSSSSSS!" teriak Rani dari arah belakangnya, berlarian ke arah Laras.

Laras menatap jengah sahabatnya itu. Memang tidak tahu malu, padahal di sini banyak orang seenaknya saja dia berteriak. Laras pastikan nanti yang menjadi suami Rani harus benar-benar mempunyai kesabaran ekstra menghadap kelakuan memalukan Rani.

"Geser-geser."

Rani duduk antara Fano dan Laras, padahal ada banyak tempat duduk di sana kenapa dia malah memilih untuk menyempitkan mereka. Memang sahabat yang terbangsat.

Fano yang tidak terima menatap tajam Rani, memang wanita ini selalu saja mencari gara-gara dengannya.

"Apaan sih! Situ kan ada tempat, kenapa lo malah nyimpil antara kami," ucapannya kesal sambil mendorong tubuh Rani.

"Lo yang apaan, ngapain lo gangguin sahabat gue," balas Rani tidak mau kalah.

"Gue kan nggak gangguin lo, kenapa lo yang sewot," balas Fano pantang disalahkan.

Rani berdiri menatap mendatang Fano, Fano yang di tatap begitu pantang tidak membalas. Fano berdiri menjulang, mengalahkan tinggi Rani yang sedang itu.

"Ya dia sahabat gue," balas Rani dengan mata tajamnya.

Rani berdecak pinggang menghadap Fano menantang.

"Terus lo bisa gitu ngelarang-gelarang dia buat berhubungan dengan siapapun?" ucapan Fano mengiminasi Rani.

"Lo cowok nggak benar, Laras nggak boleh dekat-dekat cowok kayak lo," balas Rani tidak mau kalah.

"Kalian kayaknya cocok ...."

"Diam!" bentak mereka berbarengan, Laras yang di maki begitu menatap keduanya tidak percaya.

Laras yang sudah kesal dari tadi sekarang semakin bertambah kesal oleh tingkah mereka berdua.

"Kalian kok bentak gue!" protes Laras tidak terima begitu saja.

"Eh, nggak gitu Ras," bujuk Rani.

"Dah lah, Malas gue sama kalian."

Laras pergi meninggalkan mereka di sana, biarkan saja mereka mau berbuat apa Laras tidak peduli.

"Ras!" pangil Rani.

Laras tetap saja berjalan.

"Ini gara-gara lo," ucap Rani menyalahkan Fano, Rani berlari kecil menyusul Laras yang sudah mulai menjauh.

Suamiku Dosen KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang