[71] Reno Tahu

569 7 0
                                    

Semua keluarga sudah berkumpul di rumah Elena, dan juga Reno sudah terbangun dari tidurnya meskipun dalam kondisi yang teramat pusing, Reno masih heran kenapa papanya mengumpulkan mereka semua.

Laras duduk antara Larasati dan Elena, semua orang tampak serius kecuali Reno yang masih memegang kepalanya, Anton selalu pemimpin hari ini mulai membuka suara.

"Jadi semuanya sudah tahu mengenai kehamilan Laras, bukan? Makah dari itu sengaja Papa kumpulkan kalian untuk merayakan berita bahagia ini, yang ingin memberi pendapat acara apa yang akan kita adakan silakan untuk berbicara!" jelas Anton kepada semuanya.

Reno belum sadar juga apa yang papanya, Anton, ucapkan. Laki-laki ini masih memijit kepalanya yang terasa amat pusing, bahkan Reno tak menghiraukan ucapan Anton, dia sibuk dengan dirinya sendiri.

"Lomba balap karung?" Larasati memberi pendapat.

"Atau lomba masak-masak?" Elena ikut juga memberi saran.

Menatap kedua wanita itu, "Sekalian aja lomba makan kerupuk," timbal Andreas dengan wajah datar.

"Bagus juga tuh," sebut mereka berdua kompak.

Anton selaku pemimpin musyawarah memijit pangkal hidungnya, tak ada satupun saran yang masuk diakal menurut Anton, sibuk mencari selusi tiba-tiba Reno berdiri dari tempat duduknya membuat mata mereka tertuju pada Reno.

"Mau ke mana?" tanya Anton.

Reno bukanya menjawab dia malah celingukan, setelahnya kembali melangkah tak menghiraukan pada orang-orang yang melihatnya.

Bagaimana tidak, bayangkan sedang enak-enak tidur tiba-tiba papanya membangunkan paksa, padahal kepalanya masih teramat pusing, dan tubuhnya terasa letih sekali.

Brung!

Lagi, dan lagi. Ini sudah kesekian kali dalam hari ini Reno terjatuh, tak ada yang ingin menolong. Reno mendiri sendiri, jatuh sendiri dan bangun sendiri, dia kembali melangkah menuju atas kamarnya.

Setelah Reno menghilang di ujung tangga, mereka kembali serius dengan musyawarah.

"Jadi?" Anton kembali membuka suaranya.

30 menit beremuk akhirnya mereka menemukan selusi, sesuai dengan kesepakatan semuanya mengambil bagian masing-masing. Elena dan Larasati bagian masak-masak, dan yang laki-laki bagian mengangkat dan membeli barang-barang yang diperlukan untuk acara mereka.

Para laki-laki melakukan tugasnya, sedangkan wanita juga melakukan tugas, pergi membeli barang ke pasar terdekat, sedangkan Laras hanya menjadi nyonya besar yang hanya mengamati mereka berkerja.

***

Tuju ratus nasi kotak, dan berbagai snek, serta beberapa pakaian yang sudah dikemas. Anton dan Andreas mengangkut ke dalam mobil, dan ternyata satu mobil tidak cukup untuk memasuki semuanya, jadilah mereka memakai dua mobil.

Semuanya juga sudah berganti pakaian dengan pakaian yang sepatutnya, mereka memasuki mobil dan siap untuk berangkat.

Namun, mobil mereka terhenti saat tiba-tiba Reno muncul setengah berlari dan menghadang mobil mereka, Anton membuka mobil. Posisi mereka sekarang dalam satu mobil, sedangkan mobil yang satunya dibawah oleh satpam rumah Reno.

"Kalian mau ke mana?" tanya Reno berdiri di samping.

"Makanya jangan tiduran mulu, kebo!" ucap Anton yang menyetir mobil untuk mereka.

"Seriusan, Pa, jangan bercanda ...." Reno merasa kesal pada sang Papa yang membuat pertanyaannya menjadi lelucon.

Akhirnya Anton hanya bisa menarik napas sabar, lalu membuka kaca mobilnya, sekaligus membuka kacamata yang menutupi matanya.

Suamiku Dosen KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang