Dunia Novel XII 🔞

3.6K 179 10
                                    

Exa sudah hampir tiga bulan berada di dunia novel ini,misinya untuk menaklukan xavier harus ditunda karna ia harus pergi ke beberapa negara. Menikmati waktu jalan-jalannya bersama rai,kini rai sudah sepenuhnya menjadi milik exa,ia menyerahkan tubuhnya pada exa.

"Ahh ahh ahh ayankhhh yesss di situ"

"Hahh ahhh ayank! Ahhh ahh ahhh so deephh"

Suara desahan memenuhi kamar hotel yang di tempati exa dan rai, kedua sejoli itu sedang bercinta di dekat jendela,dengan rai yang menungging membiarkan exa menghancurkan holenya.

"Hah hahh hahhh exhha i wanna cum! Ahh ayank aku mau keluar"

"Hah hah ssshhh,bareng sayang"

"Ahhh..ouhhh ayank mentok ahh! Ayank aku ga tahan hhhh uhhh"

"Bentar lagi sayanghh,kita keluar bareng"

"Ahhh! Ayankhhh fashhter"

"Ohh aku di ujung hhh hahh hah"

"Ayo bersama"

"Ahhh! Ahhh! AYANKKHHH!"

"Nghh! Ahhhh sayang"

Tubuh keduanya bergetar beberapa saat,kaki rai sudah sangat lemas,ia tidak bisa menopang tubunya untuk berdiri lagi. Exa segera menggendongnya ke ranjang,ia membersihkan dirinya lebih dulu,lalu tubuh rai di bersihkan menggunakan handuk basah.

Keduanya tidur saling berpelukan, tentu saja keduanya lelah karna melakukan kegiatan itu selama 10 jam penuh,beruntung rai bukan manusia biasa jadi tidak pingsan.

"Engh..."

Exa menurunkan pandangannya pada si cantik yang sedang membuka matanya,bulu mata panjang itu perlahan terangkat menampilkan mata biru indah di bawahnya.

"Ayank?"

"Morning,sayang"

Rai mendongak,ia melihat exa yang sudah rapi dengan penampilan segar, di pahanya ada laptop dan tangannya memegang ipad.

"Morning ayank"

"Nyenyak tidurnya?"

Tanya exa lembut sambil merapikan rambut si cantik.

"Nyenyak banget,ayank gimana? Ayank pasti tidur sebentar doang"

Exa tersenyum,ia menunduk memberi si cantik morning kiss di bibir,dahi,hidung,dan bibir lagi.

"Aku nyenyak. Sayang ada yang sakit?"

"Mmm..ngga ayank,aku punya sistem penyembuhan instan kamu jangan lupa"

"Hahaha,i think that's good for you. Mau mandi atau sarapan dulu?"

"Sarapan"

"Oke,wait here"

Exa berdiri,berjalan kearah meja dan kembali dengan sepiring sarapan dan juga minum untuk si cantik.

"Here for you,makan sendiri gapapa kan? Aku lagi mengerjakan sesuatu"

Rai bangun,duduk bersandar pada kepala ranjang,mengambil alih piring dari exa.

"Gapapa ayank,makasih"

"Sama-sama"

Sementara rai memakan sarapannya, exa sibuk dengan pekerjaannya,ia mengikuti kelas kedokteran sejak dua bulan lalu jadi dirinya cukup sibuk melakukan beberapa survei.

"Ayank,kita mau kembali siang ini?"

"Iya,aku harus melanjutkan misi menaklukkan xavier,alecia juga sepertinya akan keluar beberapa hari lagi"

"Ayank benar,alecia akan keluar dari rumah sakit dua hari lagi"

"Mhm"

"Ayank,kita belum melihat adik-adik kamu"

"Benar!"

"Ayo kita lihat"

Rai yang memiih videonya langsung, keduanya menonton bersama-sama.

"Ayank,adik kelima kamu seperti sedang ada masalah" komentar rai.

"Ya,aku sudah menduganya sejak seminggu lalu"

"Kenapa tidak kamu bantu lewat kekuatan mentalmu?"

"Biar tuanmu yang melakukan tugasnya,aku yakin dia tau apa yang akan terjadi jika dia lalai"

Exa tersenyum ringan,ia memeluk si cantik beberapa saat sebelum mengajaknya minum cofee di luar sebelum mereka berangkat.

Sampai dirumah,exa langsung istirahat karna hari sudah sangat malam. Paginya ia pergi ke SMA yang di tempati garry dan juga kepala sekolah,saat dirinya keluar dari mobil,guru jaga dan satpam menatapnya dengan penasaran dan kagum.

"Selamat pagi,saya ingin bertanya dimana ruangan kepala sekolah?"

Pelayan exa bertanya pada guru jaga, exa memang membawa satu pelayan laki-laki untuk menyetirkannya ke sekolah dengan range rover.

"Selamat pagi,boleh saya tau kalian dari mana? Atau siapa?"

"Tuan saya adalah pemilik baru sekolahan ini,beliau datang ke sekolah karna di minta pusat menyampaikan beberapa pesan di sekolahnya"

"Ah! Maafkan saya,salam tu-"

"Panggil saja nona barsha"

"Eh? Ah,baik nona barsha,mari saya antarkan ke ruang kepala sekolah"

Exa berjalan di lorong sekolah yang sunyi karna jam pelajaran,guru jaga berjalan di depannya,sedangkan di belakang ada pelayannya yang menjaganya.

Sampai di sebuah pintu yang cukup besar,ketiganya berhenti,guru jaga mengetuk lebih dulu pintu tersebut sebelum memberi salam.

"Pak,maaf,pemilik sekolah ingin bertemu dengan bapak"

Lalu terdengar langkah kaki mendekati pintu dan pintu itu pun terbuka,saat kepala sekolah melihat siapa yang di maksud ia hampir berlari kearahnya.

"Selamat pagi kepala sekolah,maaf saya mengganggu waktu anda"

"Se-selamat pagi ma-. Maksud saya nona?"

"Nona barsha"

"Selamat pagi nona barsha"

"Bu rika,terimakasih,anda bisa kembali mengerjakan tugas anda"

"Sama-sama pak,kalau begitu saya permisi pak,nona barsha"

"Ya"

"Terimasih bu"

"Sama-sama nona"

Setelah melihat guru itu tidak terlihat lagi,kepala sekolah menatap exa dengan mata berkaca-kaca.

"Bisa kita bicara didalam,pak?"

Mendapat pertanyaan dari exa,kepala sekolah menahan dirinya untuk tidak berhambur kepelukannya dan menangis melampiaskan kerinduannya.

"Mari nona"

Keduanya masuk diikuti pelayan exa di belakang,didalam exa dan pelayannya di persilahkan duduk di sofa,tapi hanya exa yang duduk sedangkan pelayannya berdiri di belakang.

"Saya datang hari ini untuk menyampaikan beberapa pesan dari pusat,dan ini berkas-berkasnya"

Kepala sekolah menerima berkas itu, ia membuka dan membacanya sebentar.

"Pusat ingin mengadakan kompetisi band antar sekolah yang nanti akan maju ke antar kota,lalu ke tingkat nasional,dan berlanjut sampai internasional jika memungkinkan. Bukan hanya band tapi juga basket dan volli."

"Kapan kompetisi antar sekolah akan di adakan,nona?"

"Sebulan dari sekarang"

"Sebulan?? Di sekolah kami belum ada guru yang memfokuskan pada musik band,kita mungkin akan lebih memakan banyak waktu mencari guru music band"

"Untuk itu biarkan saya yang membimbing mereka,saya yang akan mengurus mereka sampai ke recording,sekolah hanya perlu menyediakan waktu untuk mereka berlatih"

Kepala sekolah menatap exa dengan dalam,pembahasan formal mereka berlangsung setengah jam,lalu exa meminta pelayannya menunggu di luar dan jangan biarkan siapapun masuk.

PERJALANAN ARIEXA MENJELAJAHI BERBAGAI DUNIA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang