Dunia Zelvelus XXIV

493 63 8
                                    

“Ka,gugatan kepada gideon udah diterima dan langsung di proses,kemungkinan kita akan mendapatkan berita pemanggilan gideon dan keluarganya besok siang atau sore.”

“Lo melakukannya dengan baik garr.”

Exa menepuk-nepuk kepala adiknya, memberi pujian dan apresiasi atas kerja keras garry yang memang sejak tadi mengharapkan hal itu,exa tau dari mata garry.

“Aurel dan remus juga sudah kembali ke negara A dengan anak-anaknya,mereka tidak bisa terus berkeliling sedangkan russel dan edwin masih harus mendapatkan pendidikannya.”

“Beneran ka?”

“Hm.”

“Jadi kita bisa bepergian dengan bebas lagi, dengan pasport yang tidak perlu was-was?!”

“Hm.”

“Kita bisa ikut balapan lagi ga ka? Gua pengen balapan lagi,udah lama banget rasanya”

“Hm.”

“Ka! Jangan hm hm hm doang!”

Garry terlihat kesal karna kakanya sejak tadi hanya menjawab dengan satu kata tanpa arti yang jelas.

”Bisa. Rese.”

Senyum senang muncul di wajah garry,ia merangkul kakaknya yang tidak menghindarinya kali ini.

“Biarin!”

Sementara exa terlihat tenggelam dalam pikirannya,ia ingat rai mengatakan jika garry masih sering mimpi bertemu dengan sahabat-sahabatnya dan balapan bersama, itu artinya garry memang merindukan sahabat-sahabatnya di dunia novel. Anak itu tidak mengatakannya pada exa karna takut exa mengalami kesulitan atau menjalani sesuatu yang berbahaya untuk membayar pertemuannya dengan sahabat-sahabatnya, garry mempercayai exa bisa mempertemukan mereka lagi.

“Ka…ka!”

Panggilan kencang dari garry menyadarkan exa dari lamunannya,ia memikirkan sesuatu yang bisa meringankan sedikit beban fikiran adiknya jika ia mengatakan bisa mempertemukannya dengan para sahabatnya itu.

“Lo lagi mikiran apa sih ka? Gua panggilin dari tadi juga”

“Gua mikirin sesuatu yang seru sekaligus menantang,tapi hadiahnya begitu bagus dan pasti lo akan menyukainya.”

“Misi?”

Exa menganggukkan kepalanya,menatap garry untuk melihat ekspresi reaksi di wajah sang adik.

“Hadiah apa yang bisa bikin lo bersuara kaya gini ka?”

“Bertemu dengan maxim dan yang lainnya di dunia lo,walaupun hanya sebentar”

Mata garry langsung membelalak,menatap exa dengan terkejut dan penuh antisipasi.

“Ada hukumannya?”

”Ga.”

“Kalau gitu tolak! Tolak aja misinya ka. Gua udah ga mimpi itu lagi,gua benar-benar rindu balapan doang,bukan mereka.”

Exa sungguh tidak menyukai ketika adik-adiknya menyembunyikan apa yang mereka inginkan,ia selalu marah ketika ada adiknya yang tidak mengatakan apa yang mereka inginkan dan hanya memendamnya.

[Ayank tahan,kemarahan mu akan membuat garry ketakutan ayank]

Rai mengingatkan exa,memberi exa pengingat agar tidak marah atau sampai membentak adiknya.

“Tapi kita ga bisa menolak misi ini.”

Dahi dan alis garry mengerut begitu banyak, menatap kakaknya dengan tajam dan menilai apakah ini benar atau tidak.

PERJALANAN ARIEXA MENJELAJAHI BERBAGAI DUNIA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang