Dunia Alas XXVIII

570 56 22
                                    

Sementara waktu exa sibuk menemani pangeran pertama bai hua dengan tujuan agar bai hua melupakan kejadian di goa itu, pagi hari ia akan sibuk berkeliling mencari iblis yang menyamar,siangnya akan berlatih dengan bai hua sampai sore hari,ia kembali ke penginapan untuk bersantai dengan kekasihnya,malam hari kadang exa menemani bai hua,seringnya ia keluar mencari keberadaan naga yang hilang auranya di benua awan.

Kaisar yang exa incar juga jadi lebih sering melihat exa,memperhatikan bai hua dan exa yang biasanya berlatih di halaman belakang pavilliun milik bai hua,karna exa terlalu malas bergerak dihadapan orang-orang. Putra mahkota juga mengirim beberapa orang untuk mengawasi exa tapi mereka semua selalu kehilangan jejak exa,bahkan lokasi exa tinggal juga mereka tidak tahu, dan akhirnya hanya bisa mengawasi exa saat exa mengunjungi pangeran pertama di istana,seperti saat ini.

Srrring Trrak

"Aarrgh!...bar,kekuatanmu terlalu kuat! Kau bilang akan menurunkan ranahmu agar seimbang denganku."

"Kulakukan."

"Kau pasti berbohong. Lihatlah!"

Bai hua mengangkat tangan kanannya yang terdapat memar merah di pergelangannya, exa berjalan mendekat padanya,mengambil tangan kanan bai hua dan mengelus memar itu dengan lembut. Apa yang exa lakukan selalu membuat bai hua terdiam sambil menatap profil wajah exa yang bisa dilihat saat mereka berdekatan seperti ini, memar itu hilang seketika.

"Gunakan element mu untuk melindungi pergelangan tangan,jika kau bisa,kau bisa menggunakan element yang kau miliki untuk melapisi pedangmu dan itu akan memberi kekuatan yang lebih besar saat pedangnya kau ayunkan."

"...aku sudah mencoba melakukannya,tapi malah melukai ku,dan mengamuk"

Mata exa naik,menatap bai hua yang salah tingkah karna tertangkap sedang menatap exa yang sedang mengobati tangannya.

"Sudah."

Bai hua menatap pergelangan tangannya yang sudah tidak memar lagi,ia mencoba memutarnya dan tidak ada rasa sakit.

"Terimakasih"

"Perhatikan."

Exa mundur dua langkah dari bai hua, sebelah tangannya terangkat merentang ke samping,menarik sebuah energi yang langsung terkumpul di atas telapak tangannya seperti sebuah bola,itu adalah tanah yang exa panggil dengan element bumi.

"Cobalah dengan sesuatu yang ringan lebih dulu,jika kau langsung mencobanya dalam langkah besar,tentu saja akan merugikan dirimu."

Teguran exa begitu datar,bai hua meringis mendengarnya,ia mencoba seperti yang exa lakukan,menarik energi dari element airnya tapi gagal.

"Fokus pada tekstur dari element yang kau gunakan,gunakan panggilan agar niat itu terkumpul,tarik perlahan dengan indra mu."

Bai hua mencoba lagi,lagi,lagi,dan lagi tapi gagal. Exa pindah di belakang bai hua, menggenggam punggung tangan bai hua yang ia rentangkan.

"Tutup matamu"

Bai hua mengikuti instruksi exa walaupun ia sedikit gugup dengan posisinya.

Tangan exa yang menggenggam punggung tangan bai hua ia dorong perlahan,kedua tangan yang saling tumpang tindih itu bergerak dengan lembut membuat pola abstrak tapi begitu alami.

"Bayangkan tanganmu bergerak didalam air...rasakan air yang bersentuhan dengan kulit tanganmu."

Gerakan tangan keduanya semakin lembut, semakin alami,seperti bergerak didalam air yang begitu tenang,exa sedikit-sedikit melepas jari-jarinya.

"Ini...benar-benar seperti air"

"Sekarang coba buat lingkaran, berkomunikasi-lah dengan air itu secara intim"

PERJALANAN ARIEXA MENJELAJAHI BERBAGAI DUNIA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang