Dunia Zelvelus XXVI

478 70 15
                                    

"Ayank"

"Hm?"

"Bisakah aku membicarakan sesuatu yang penting dengan mu sekarang? Hanya sebentar"

"Sure,ayo kita duduk lebih dulu"

"Tidak ayank,kita bisa melakukannya sambil mempersiapkan dirimu"

"Baiklah,katakan saja kalau begitu"

Rai sedang fokus membantu kekasihnya mempersiapkan diri untuk acara pengusaha yang pernah dibicarakan exa,ia mempersiapkan exa dengan baik walaupun exa menolak karna tidak ingin ribet dan terlalu rapih.

"Aku pernah mendengar zihan mempertanyakan xavier kenapa ia sampai sekarang masih belum dijadikan kekasih mu,seperti ku,padahal ia sudah melahirkan anak-anak untuk mu. Saat itu xavier hanya diam dan menjawab jika kamu masih membutuhkan waktu dan ada sesuatu yang kamu lakukan,aku memberitahukan mengenai rion pada ketiganya,jadi zihan langsung mengetahui siapa yang xavier maksud."

Exa mendengarkan tanpa mengeluarkan suaranya,hanya tangan dan tubuhnya yang bergerak memakai celana yang sudah di siapkan rai.

"Aku juga memberi xavier pengertian dan dorongan,memberi xavier pengetahuan yang aku tau tentang mu mengenai hubungan serius ini,agar xavier tidak menilai dirinya lagi. Tapi kurasa itu tidak akan membantu terlalu banyak,bisakah kamu memberi xavier beberapa kata? Hanya agar dia tidak kehilangan kepercayaan dirinya."

Rai mendongak untuk menatap kekasihnya yang sedang menunduk menatap kegiatannya memasangkan kancing kemeja, tangan exa terulur mengelus pipi rai dengan begitu lembut.

"Terimakasih sayang,kamu membantu ku menjaga ikatan dalam harem ku,dan mengingatkan ku dimana tempat aku melewatkannya."

Cup

"Akan ku lakukan,aku mencintainya,tapi untuk meresmikan hubungan kami. Aku masih memegang janji ku,aku akan mengungkapkan perasaanku lebih dulu pada rion,baru aku akan meresmikan hubungan ku dengan xavier dan mungkin yang lain saat itu."

Rai menganggukkan kepalanya mengerti, senyum indahnya terbit di bawah cahaya lampu di atas kepala keduanya,exa menatap lamat-lamat wajah indah rai dengan jantungnya yang berdegup kencang.

"Aku mencintai mu,sayang. Sangat mencintai mu,sang keindahan dan cahaya yang hadir dalam hidup ku setelah kematian,keindahan yang tidak akan bisa di samakan dengan yang lain."

Perkataan exa membuat rai memerah,ia dengan telaten dan cepat memasangkan dasi exa,memakaikan jasnya juga.

"Selesai,sekarang tinggal parfume"

Grep

Exa memeluk rai dari belakang saat rai berbalik untuk mengambil parfume,ia menundukkan kepalanya,di taruh di pundak rai.

"Ayank,lepaskan dulu,aku ingin mengambilkan mu parfume"

"Tidak. Kamu belum membalasanya"

"Membalas apa?"

"Yang tadi."

"Apa?"

"Ck."

Exa berdecak kesal,rai meminta exa untuk melepaskan dirinya tapi tidak di hiraukan exa,jadi ia bertanya lagi apa yang exa maksudkan yang tadi itu.

"Kamu tidak membalas ungkapan cinta ku."

Senyum gemas rai hadir,ia mengelus kepala exa di pundaknya.

"Astaga,maafkan aku ayank,aku membuat kekasih ku ini jadi kesal."

"Hm."

Kekehan terdengar dari rai,tangannya mengelus lengan exa yang memeluk perutnya dengan erat,memberi ciuman di pipi exa dengan asal.

PERJALANAN ARIEXA MENJELAJAHI BERBAGAI DUNIA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang