“Ka bar,gua gamau pulang ke rumah ~”
“Terus lo mau pulang kemana?”
“Gua ikut lo aja ya? Boleh ya?”
Garry kembali memasang mata anak anjing itu lagi.
“Ga”
“Kaa~ pleaseee,gua dirumah sendirian, nanti kalau ada apa-apa gua minta tolong sama siapa?”
“Ada pelayan dirumah lo,ada justin sama max yang bakal nemenin lo”
“Ka bar ga peka!”
Exa menghembuskan nafasnya lelah, garry sebenarnya sudah boleh pulang dan exa sudah mengurus kepulangannya. Tapi saat exa berkata akan mengantarkannya pulang,garry tidak mau,dia ingin pulang bersama exa ke rumah exa.
[Exa,bawa aja garry ke apartemen kamu]
Rai memberi saran saat merasakan perasaan exa yang kesal.
‘Makasih sayang’
[Sama-sama]
“Lo pulang,ikut gua ke apart gua”
Garry langsung mendongak menatap exa dengan antusias,ia langsung loncat dari brankar.
“Ayo!”
Exa tidak menggunakan motor hari ini karna sedang hujan sejak pagi tadi.
“Gilaa..ka,lo bawa pagani ka!”
“Lo jangan kaya orang susah,cepat masuk.”
Garry langsung masuk dengan bantuan exa membukakan yang pintunya,lalu exa masuk ke kursi kemudi dan keduanya pergi dari sana.
Sampai di penthouse exa,garry kembali terkagum-kagum dengan penthouse tersebut. Garry sudah berulang kali di buat kagum oleh exa sejak kemarin ia sadar,dari wajah exa yang semakin bening,tingginya garry rasa bertambah,editan musicnya sudah jadi,sampai hari ini.
“Ka bar,lo bener-bener kaya,sesuai tebakan bang xavier”
“Mau kayaraya kaya gua,kerja. Fokus belajar,kerja,kerja,menyenangkan diri sendiri,baru lo ngurusin cinta.”
Garry mengerucutkan bibirnya mendapat sindiran dari exa.
Exa pergi ke dapur di ikuti garry di belakang seperti anak ayam,ia membuat minuman hangat untuk keduanya.
“Minum”
Garry ikut duduk di pantry,ia menyesap sedikit teh yang dibuat exa, detik berikutnya matanya membelalak kaget.
“Ka!”
“Hm”
“Ini,lo beli tehnya dimana ka? Racikan teh lo enak banget,pas di lidah gua”
“Teh peppermint dan chamomile,gua campur sesuai takaran racikan gua biar ga berlebih buat tubuh”
“Bagilah ilmunya ka”
“Itu lo harus belajar otodidak, sesuaikan dengan selera lidah lo”
“Kayanya selera lidah kita sama,ka”
“Ga tau.”
“Sama,gua udah riset selama ini”
“Riset riset,belajar yang bener! Biar ga bego dengan jadi tameng, sedangkan lo bisa tendang orang yang nusuk lo itu.”
Garry meringis mendapat teguran sekaligus sindiran itu,ya memang dirinya salah. Tapi saat itu dirinya hanya memikirkan keselamatan aderald,tanpa melihat kondisinya sendiri yang memiliki celah untuk menendang orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJALANAN ARIEXA MENJELAJAHI BERBAGAI DUNIA.
PertualanganCerita ini murni atas imajinasi penulis,mohon maaf apabila tidak sesuai dengan selera pembaca🙏🏻 saya menulis atas kesenangan saya,bukan memenuhi keinginan orang. Jika ada tulisan yang sama,mohon bantu di tegur,karna saya menulis dengan pemikiran s...