Nyonya Naomi membawa Vania berkeliling ke seluruh sudut apartemen Edgar, memberitahu ruangan yang digunakan oleh lelaki tersebut.
"Ini kamar Edgar. Kamu bisa bersihkan sekali saja setiap hari," ujar nyonya Naomi sambil menarik knop pintu.
Begitu terbuka, Vania sontak menghela napas lega.
Sebab kondisi kamar tersebut jauh berbeda dengan di luar yang jauh dari kata rapi.
Lalu nyonya Naomi kembali menutup pintu, berjalan dan diikuti oleh Vania.
"Kalau ini sepertinya ruang kerja Edgar," tutur nyonya Naomi sambil menunjuk sebuah ruangan tertutup yang ada di sisi kiri kamar Edgar.
Apartemen itu terdiri dari 2 kamar, yang keduanya dipakai oleh pemiliknya.
Lalu dapur dan sebuah ruangan yang digunakan untuk bersantai seperti menonton televisi.
"Tapi kamu gak perlu membersihkan ruangan ini. Dan jangan sampai berani masuk ke dalam." Nyonya Naomi menatap Vania dengan serius.
Vania mengangguk mengerti. "Baik, Nyonya," jawabnya.
Mereka lantas berjalan ke arah dapur.
"Bisa pakai mesin cuci?" tanya nyonya Naomi.
Vania terdiam beberapa saat sebelum akhirnya dia menggeleng disertai cengiran lebar.
"Saya belum pernah pakai mesin cuci, Nyonya," ujarnya jujur.
Nyonya Naomi tampak tersenyum tipis, lalu meminta Vania mengikutinya.
"Ayo saya ajarin cara pakainya."
Vania segera mengangguk dan berjalan dengan semangat mengikuti nyonya Naomi.
Sesi memberikan arahan dari nyonya Naomi pun selesai selama satu jam.
Selepas kepergian nyonya Naomi, Vania segera memulai pekerjaannya.
Mulai dari membersihkan sampah-sampah yang berserakan di atas meja serta lantai sambil menunggu mesin cuci berhenti.
Lalu dilanjut dengan melakukan pekerjaan lainnya.
Waktu pun terus berjalan hingga pekerjaan Vania selesai.
Vania menghenyakkan tubuh di atas sofa sambil mengembuskan napas panjang.
"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga."
Vania pun melihat penunjuk waktu dari ponselnya yang menunjukkan pukul 14.20 WIB.
Karena Vania sedang datang bulan sehingga dia tidak perlu melaksanakan kewajiban sebagai muslim.
Vania istirahat selama 15 menit sebelum akhirnya kembali melanjutkan pekerjaannya. Dia harus selesai sebelum jam 4 sore sebelum Edgar kembali dari kantor,
Sementara di sisi lain, Edgar baru saja kembali dari meeting bersama para karyawannya.
Dia baru saja mendaratkan tubuh di kursi kebesarannya, tiba-tiba saja teringat dengan pembantu yang hari ini mulai bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bercadar Pembantu CEO Tampan
Teen Fiction→Habis Baca Jangan Lupa Vote← 📍Jangan liat dari covernya baca dulu ceritanya di jamin seru📍 ini semua terjadi karena satu kesalahan yang Vania lakukan pada Edgar. kesalahan yang berawal dari kesalahan pahaman sebenarnya. tetapi karena kesalahan it...