27. Rencana🔮

1.1K 40 4
                                    

Seorang wanita paruh baya tengah menunggu seseorang di sebuah restoran ala jepang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita paruh baya tengah menunggu seseorang di sebuah restoran ala jepang.

Dia menemui teman lama tanpa sepengetahuan putranya. Siapa lagi kalau bukan Naomi.

Naomi sedang merencanakan sesuatu, yaitu mencarikan calon istri untuk Edgar yang dia ketahui baru saja putus dengan Renata-kekasihnya.

Oleh sebab itu Naomi nekad mencarikan wanita berkelas untuk mendampingi sang putra.

10 menit menunggu, akhirnya sosok yang ditunggu datang juga. Sepasang suami istri yang seumuran dengan Naomi.

Naomi menyambut kedatangan pasutri itu dengan senyum lebar nan hangat.

"Ya ampun, masih cantik aja sih, Mi," ujar wanita yang mengenakan hijab itu ketika memeluk Naomi.

"Kamu bisa aja, Wil." Naomi melayangkan pukulan pelan di lengan perempuan sebayanya yang bernama Wilda.

"Kamu malah tambah cantik, jadi iri sama kamu yang awet muda ini." Naomi balik memberi pujian pada teman lamanya itu, membuat yang dipuji tersenyum malu.

Setelahnya, perhatian Naomi beralih pada satu-satunya pria yang tak lain adalah suami Wilda.

Mereka saling berjabat tangan dan melepar senyuman.

"Mari duduk," ucap Naomi.

Detik kedua setelah Naomi duduk, pasangan suami istri itu mengikutinya.

Dengan Wilda yang memilih duduk di samping Naomi, sedang sang suami mengambil tempat di seberang para wanita.

Seorang pelayan datang memberikan menu pada mereka. Membuat perhatian mereka teralihkan seketika.

"Kamu gimana kabarnya, Mi? Kalau diingat-ingat, lumayan lama ya kita gak ketemu," kata Wilda memulai pembicaraan, setelah pelayan restoran itu melenggang pergi.

"Iya. Harusnya kita bisa makan bareng sama keluarga masing-masing loh," sahut Naomi yang disambut kekehan oleh Wilda dan sang suami.

"Duuhh, kalau itu sih harus direncanakan jauh-jauh hari. Bukannya sombong, Nazwa anakku kan banyak aktivitas, ditambah dia seorang putri indonesia." Naomi tidak merasakan aura-aura sombong dari kalimat itu.

Justru sebaliknya, kedua bola matanya menatap Wilda dengan berbinar.

"Ngomongin soal Nazwa, aku jadi inget pembicaraan kita waktu itu. Jadi gimana, Wil, apa masih bisa diwujudkan?" Naomi bergerak mempersempit jarak dengan Wilda.

Dia merasa tak sabar mendengar jawaban yang akan dikatakan Wilda.

Jawaban atas perjanjian yang pernah terikat di antara keduanya beberapa bulan silam, tepat di pertemuan terakhir mereka.

Wilda tampak berpikir beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, “Kayaknya sih masih bisa. Tapi nanti deh aku tanya ke anaknya dulu biar pasti."

Wajah Naomi seketika berubah pias begitu mendengar jawaban itu. Jawaban yang sama sekali tidak dia harapkan.

Gadis Bercadar Pembantu CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang