Seorang pria yang baru saja kembali dari toilet menatap aneh ke arah wanita cantik yang duduk dengan wajah masam.
"Ada apa denganmu? Kenapa wajahmu mendadak kusut begitu?" tanya pria itu lalu menarik kursi untuk dia duduki.
Pria itu masih menatap si wanita dengan tatapan menyelidik. Pasalnya si wanita seolah enggan menjawab pertanyaanya.
"Maaf deh kalau aku berbuat salah lagi. Tapi aku ingin tahu kesalahan apa yang sudah aku perbuat sampai-sampai membuatmu kesal. Apa karena aku terlalu lama meninggalkanmu sendirian?" ujar pria itu berusaha menerka-nerka.
Si wanita malah mendengus. "Gak ada hubungannya sama kamu. Jadi kamu gak perlu tahu," tekannya kemudian.
Pria itu mengerutkan dahinya penasaran. "Lalu?" tanyanya.
"Ya kamu gak berhak tahu."
"Ayolah Jess, jangan bertingkah seperti anak kecil. Katakan apa masalahmu sehingga aku bisa bantu mencarikan solusinya," pinta pria itu.
Ya, wanita tersebut adalah Renata. Dan pria yang bersamanya, kalian pasti sudah bisa menebaknya.
"Kamu gak akan bisa, bukannya cari solusi malah sebaliknya!" tolak Renata cemberut.
Kekesalan Mahessa semakin bertambah melihat sikap Renata. Lelaki itu menyugar rambutnya ke belakang dengan kasar.
Renata sendiri tahu kalau Mahessa tengah kesal terhadapnya, tetapi dia tetap tidak akan menceritakan apa yang terjadi pada pria itu. Bisa-bisa Mahessa malah menertawakannya dan menganggapnya remeh karena masih saja mengharapkan cinta Edgar, sedangkan ada dia yang selalu bersama Renata.
"Ya sudah kalau kau tetap gak mau cerita, aku gak akan tanya lagi," putus Mahessa pada akhirnya.
Pria itu berusaha menenangkan rasa kesal yang menguasai dirinya.
"Memang seharusnya begitu," sahut Renata, membuat Mahessa memutar bola matanya.
.oOo.
Vania bertanya-tanya dalam diamnya ketika Edgar mengarahkan mobilnya menuju perumahan tempat mereka tinggal.
'Katanya mau ajak ke suatu tempat, tapi kok malah pulang?’
Alih-alih langsung bertanya, gadis itu justru memilih bertanya sendiri dalam hati.
Benar saja, tak lama kemudian mereka tiba di kediaman nyonya Naomi.
Vania segera melepas sabuk pengaman seperti yang Edgar lakukan saat ini. Mereka telah berada di garasi.
Selanjutnya, lelaki itu membuka pintu dan keluar. Sebelum Edgar berjalan membukakan pintu untuknya, cepat-cepat Vania keluar dari dalam kendaraan tersebut.
Sebelum melangkah lebih dulu, Edgar sempat melemparkan senyuman pada Vania. Karena terlampau kaget, Vania pun hanya bisa termangu.
Setelah berhasil menguasai dirinya, Vania pun mengikuti jejak Edgar. Beruntung nyonya Naomi sudah berada di kamarnya sehingga Vania tak perlu lelah hati berhadapan dengan mertuanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bercadar Pembantu CEO Tampan
Teen Fiction→Habis Baca Jangan Lupa Vote← 📍Jangan liat dari covernya baca dulu ceritanya di jamin seru📍 ini semua terjadi karena satu kesalahan yang Vania lakukan pada Edgar. kesalahan yang berawal dari kesalahan pahaman sebenarnya. tetapi karena kesalahan it...