23. Nguping Ya?🔮

1.2K 46 7
                                    

"Aku ke sini karena pak Jono lagi antar papa perjalanan bisnis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ke sini karena pak Jono lagi antar papa perjalanan bisnis. Jadi sebaiknya jangan geer."

Peringatan itu dilayangkan setelah beberapa saat Winda mengucap kalimat ngawurnya, lalu terjadi situasi hening beberapa detik sebelum akhimya Edgar yang memecah keheningan tersebut.

"Aku gak punya waktu lagi. Kau mau pergi bareng aku atau pergi sendiri?" Edgar sempat berbalik dan melangkah pergi, tetapi dia urungkan saat sadar Vania tak mengikuti. Kini dia menatap Vania dengan tatapan tak sabar.

Cepat-cepat Vania bergerak mendekati sang majikan, berdiri mengambil jarak.

"Saya ikut, Tuan," ujarnya sambil menatap melas Edgar sebentar.

Ekspresi datar masih saja bertahan di wajah tampan itu. Tidak ada sahutan darinya.

Sedangkan Winda, dia baru menyadari gaya bicara Edgar yang terdengar seperti seorang majikan kepada bawahan.

Winda pun jadi tak banyak bicara menyadari ada yang salah dari ucapannya tadi.

Detik berikutnya dia kembali terbelalak kaget saat penjaga kost mendatangi Edgar dan menundukkan menyapa dengan penuh hormat.

"Tuan muda, ada yang bisa saya bantu?" ujarnya membuat Winda refiek ternganga, yang cepat-cepat dia tutup menggunakan tangan.

"T-Tuan muda?" lirih gadis itu masih dalam keterkejutannya.

"Tidak, aku hanya menjemput dia," jawab Edgar sambil melirik Vania yang berdiri menjaga jarak darinya.

Penjaga kost itu mengangguk dengan bibir yang membentuk huruf O.

"Ayo, Vania!" Seruan itu segera diangguki oleh Vania.

Gadis itu bergerak mengikuti Edgar yang sudah melangkah menjauh.

Meninggalkan Tania yang masih diliputi perasaan bingung akan siapa Edgar setelah sebelumnya ia melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan.

Kenapa penjaga kost memanggil dengan sebutan tuan muda? Juga mengapa dia tidak menegur saat mendapati seorang lelaki masuk wilayah kost yang sebelumnya jelas sekali dilarang Pertanyaan semacam itu terus berputar dalam kepala Winda, tak menemukan jawaban.

"Bu, Bu, tunggu!" Winda berlari setelah berhasil menghentikan langkah penjaga kost.

"Ada apa, Winda?"

Bukannya menjawab, gadis itu malah nyengir lebar. "Cowok tadi itu siapa sih, Bu? Kenapa ibu panggil dia tuan muda?" tanyanya kemudian yang seketika disambut dengan tawa kecil dari lawan bicara.

"Kamu gak tahu, Win?" Winda menggelengkan kepala dengan polosnya.

"Tadi itu Edgar, tuan muda pemilik kost ini. Dia juga pemimpin perusahaan software," terang penjaga kost itu yang lagi-lagi membuat Winda terkejut.

Winda menyesal akan sikapnya tadi yang tidak ada sopan-sopannya sedikit pun. Gadis itu memukul keningnya sendiri, Bodoh sekali.

Penjaga kost menatap Winda dengan senyum penuh makna "Kenapa, ganteng ya? Kamu kepincut?" selorohnya kemudian, membuat Winda seketika terbelalak.

Gadis Bercadar Pembantu CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang