76. Mencoba Meluluhkan Hati Naomi

1.4K 54 4
                                    

"Suami kamu dan Edgar lagi pergi kan? Pasti menantumu yang ngurus, sudah seperti itu masih saja gak bikin hatimu luluh, Mi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suami kamu dan Edgar lagi pergi kan? Pasti menantumu yang ngurus, sudah seperti itu masih saja gak bikin hatimu luluh, Mi?"

"Dulu aku juga seperti kamu. Ingin menantu yang sempurna, yang bisa dibanggakan, tapi setelah aku dapat menantu yang seperti itu keinginanku berubah. Aku ingin kamu punya menantu yang punya sopan santun seperti menantumu. Karena kebanyakan gadis dari desa itu lugu-lugu.”

Naomi masih setia menyimak ucapan Hilda. Ya, memang yang dia katakan benar. Vania salah satu dari gadis desa yang lugu itu.

Lalu timbul satu pertanyaan dalam diri Naomi, apakah yang dikatakan Hilda tadi benar? Apakah benar kriteria menantu idaman belum tentu memperlakukannya dengan baik?

"Oh iya, hampir saja aku lupa. Kamu tahu gak, Naomi, kemarin aku habis ketemu sama kerabat dari bandung, Itu loh, ibunya si artis sekaligus model dan bintang iklan yang akhir-akhir ini naik daun. Alden, kamu tahu kan?”

Nyonya Naomi mengangguk lirih, nama yang disebutkan oleh Hilda baru saja itu terdengar familiar di telinganya. Detik berikutnya Naomi menganggukkan kepalanya.

"Ternyata si Alden itu baru saja hamilin partner kerjanya. Kabarnya si model juga, tapi si Alden gak mau tanggung jawab dan ngakuin anak itu."

"Si model ceweknya juga sih sering gonta-ganti pasangan. Sepertinya hampir semua laki-laki ganteng dia dekati untuk dijadikan atm berjalan. Giliran hamil, dia bingung itu anak siapa." Hilda berdecak-decak tak habis pikir dengan wanita yang dia bahas itu.

Sedangkan Naomi, langsung merasakan jantungnya seolah berhenti. Kenapa pikirannya tiba-tiba tertuju pada Renata ya?

"Siapa nama model cewek itu, Hil?" tanya Naomi kemudian. Dia sungguh penasaran dan butuh jawaban yang jelas sekarang juga.

"Aku juga gak tahu, Mi. Mereka gak katakan namanya, hanya cerita saja." Hilda menjawab sambil mengangkat bahunya.

"Aku kira kamu tahu," balas Naomi kemudian. Perasaannya mendadak jadi tak tenang.

Bagaimana jika ternyata wanita yang diceritakan oleh Hilda tadi adalah Renata? Bagaimana jika wanita itu hanya ingin menjadikannya alat untuk menyelamatkan karirnya.

Naomi harus mencari tahu. Dia harus menemui laki-laki model yang dahulu kepergok selingkuh oleh Edgar.

Ya, Naomi harus mencari tahu dulu sampai ke akar-akar tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Renata agar dia tak salah dalam mengambil keputusan.

"Ada apa, Mi? Sepertinya kamu sedang ada masalah," tanya Hilda penasaran.

Naomi langsung menggeleng dan tersenyum samar. "Gak papa, Hil. Cuma penasaran saja siapa perempuan yang hamil itu."

"Aku juga penasaran, tapi mereka gak mau jawab waktu aku tanya. Ya sudah lah, bukan urusan kita juga.”

Naomi mengangguk setuju, meski dengan pikiran yang masih dipenuhi dengan tanda tanya.

Gadis Bercadar Pembantu CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang