"Lagi di mana?"
"Aku tadi di kantor polisi. Maaf ya tadi gak jadi ketemu," ucap Vania dengan perasaan bersalah.
"Ya Allah! Kok bisa kamu di kantor polisi? Ada masalah apa?" Tanya seseorang di sebrang sana, nada bicaranya terdengar panik.
Vania menghela napas. "Bukan masalah besar, Ra. Besok kalau ketemu aku ceritain." Jawab Vania kemudian.
"Maaf ya soal tadi."
"Iya Vania, tenang aja. Aku gak apa-apa kok, tadi juga 'kan sekalian sama belanja."
"Tapi kita harus ketemu secepatnya, Van. Soalnya nyonya Naomi itu butuh ART secepatnya," ucap Nara lagi.
"Iya Ra, besok ya. Semoga gak ada halangan lagi," balas Vania yang disetujui oleh Nara.
Vania menghela napas. Merasa lega setelah mengetahui bahwa temannya Nara tidak marah karena dirinya tidak datang sesuai janji.
Setelah panggilan diakhiri, vania kembali mengayun langkah di trotoar menuju kontrakannya.
Ivania Clarrista namanya. Dia gadis dari pelosok kampung di jawa Timur yang pergi ke jakarta untuk mencari rezeki yang lebih besar dari pada di kampungnya. Vania berusia 22 tahun dan sudah berada di jakarta selama setahun.
Tahun pertama dia bekerja di sebuah kafe dan baru di pecat seminggu yang lalu karena sebuah insiden. Vania tak sengaja tersandung kaki kursi saat membawa minuman seorang pelanggan. Nahasnya, hari itu dia bernasib buruk.
Pelanggan itu rupanya kenalan bosnya. Dia tak Terima dan merasa diremehkan oleh Vania. Karena dianggap telah menyinggung dan membuat pelanggan merasa tidak puas, Vania pun dipecat.
Memohon untuk diberi kesempatan pun percuma. Sebanyak mungkin dia berusaha agar dipertahankan, yang dia dapatkan justru hanya hinaan.
Akhirnya, dengan sisa tabungan selama bekerja, Vania mencari sebuah kontrakan dengan harga termurah. Biar kecil dan berada di kawasan yang terbilang kumuh, asalkan masih melindunginya dari panasnya siang dan dinginnya malam, Vania sudah sangat bersyukur.
Sudah seminggu Vania mencari-cari pekerjaan, namun tak kunjung dapat. Namun dia yakin, Allah SWT pasti akan memberinya solusi dan akan memudahkan ikhtiarnya.
Benar saja. Baru kemarin Vania dihubungi oleh salah satu teman dari kampung yang bekerja juga di jakarta. Dia menawarkan pekerjaan sebagai pembantu di rumah sepupu majikannya, dialah Rani.
Karena itulah mereka kemudian membuat janji temukan di sebuah warung soto di pasar swalayan. Namun, karena suatu hal yang terjadi hari ini, mereka pun batal bertemu.
Vania terus melangkah sambil sesekali menyeka keringat yang keluar di sekitar dahi.
Sementara itu, di sisi lain, seorang lelaki tampak mengetukkan jemarinya pada meja di depannya seraya memikirkan banyak hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bercadar Pembantu CEO Tampan
Teen Fiction→Habis Baca Jangan Lupa Vote← 📍Jangan liat dari covernya baca dulu ceritanya di jamin seru📍 ini semua terjadi karena satu kesalahan yang Vania lakukan pada Edgar. kesalahan yang berawal dari kesalahan pahaman sebenarnya. tetapi karena kesalahan it...