Pandangan Vania masih mengedar di dalam ruang kerja majikannya.
Banyak bingkai foto yang terpajang di dinding ruangan tersebut.
Selain foto lelaki itu, ada juga beberapa foto perempuan cantik di sana.
Benar. Vania tak mungkin salah. Laki-laki di foto itu adalah orang yang dia temui di pasar kemarin. Itu artinya, tuan Edgar adalah pria itu?
Vania menutup mulutnya yang ternganga. Lalu segera keluar dari tempat itu.
Dia berjalan menunduk menuju dapur untuk mulai mengerjakan sesuatu.
Fakta yang baru dia ketahui membuat gadis itu jadi waspada. Kini dia melakukan aktivitas dengan menyembunyikan wajahnya.
Takut bila di apartemen itu dipasangi CCTV yang akan membuat majikannya melihat wajahnya.
"Tuan Edgar gak boleh sampai tau. Aku harus berhati-hati," tutur gadis itu sambil menutupi wajah dengan jilbab lebarnya, berjalan menuju kamar Edgar untuk merapikannya.
Di dalam, Vania membersihkan kamar milik tuannya dengan penuh kehati-hatian.
Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya pekerjaan Vania di kamar itu beres juga. Vania pun keluar untuk mengerjakan yang lain.
Saat Vania baru saja berbalik setelah menutup pintu, gadis itu terpekik kaget karena tubuhnya terhantam dada bidang seseorang.
"M-maafkan aku, Tuan," cetus Vania sambil beringsut mundur.
Bau parfum yang terasa asing saat menyeruak indera penciumannya membuat Vania yakin bahwa yang baru saja ditabraknya adalah tuan Edgar.
Majikan yang selama ini tidak pernah muncul di dalam apartemen
Oleh sebab itu, Vania menundukkan kepalanya dalam-dalam. Berusaha menyembunyikan bentuk wajahnya.
yang tentu saja masih dikenali oleh majikannya mengingat ancaman yang dia berikan waktu itu.
"M-maafkan aku, Tuan. A-aku ti-tidak sengaja." Vania kembali mengucapkan permintaan maafnya dengan wajah yang masih menunduk.
Lelaki yang diajak bicara hanya diam menatap Vania yang tampak bersikap aneh.
"Tunggu," cegah Edgar ketika Nara berbalik hendak pergi.
Mendengar suara Edgar, tubuh Vania terasa gemetar. Dia kenal betul suara tersebut.
Keyakinannya semakin kuat dengan fakta bahwa dia bekerja dengan lelaki yang pernah dia tuduh mesum.
Vania hanya berhenti tanpa berani menoleh sedikitpun.
"Jadi kamu ART-nya?" selidik Edgar kemudian sambil melangkahkan kakinya mendekati Vania.
Kepanikan Vania semakin meningkat kala merasakan jaraknya dengan si majikan kian dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bercadar Pembantu CEO Tampan
Teen Fiction→Habis Baca Jangan Lupa Vote← 📍Jangan liat dari covernya baca dulu ceritanya di jamin seru📍 ini semua terjadi karena satu kesalahan yang Vania lakukan pada Edgar. kesalahan yang berawal dari kesalahan pahaman sebenarnya. tetapi karena kesalahan it...