Daily Life in the School

32 3 0
                                    

Hari-hari berlalu dan rutinitas sekolah kembali normal. Leony dan Erlin melanjutkan kegiatan mereka, dengan Leony sibuk dengan tanggung jawab OSIS-nya dan Erlin menyesuaikan diri dengan kehidupan sekolah yang lebih teratur.

Leony, meskipun sibuk dengan berbagai kegiatan, selalu menemukan waktu untuk memperhatikan Erlin. Dia sering melihat Erlin di kantin, di koridor, atau bahkan di ruang kelas. Meski tidak banyak berbicara, Leony merasa senang melihat bagaimana Erlin menikmati hari-harinya di sekolah.

Suatu pagi, di kantin sekolah, Erlin duduk bersama teman-temannya, Rina dan beberapa teman baru lainnya. Mereka tertawa dan berbagi cerita tentang pengalaman mereka selama seminggu terakhir. Leony, yang baru saja selesai dengan rapat OSIS, kebetulan lewat dan melihat Erlin tampak ceria.

“Eh, ada Kak Leony,” ujar Rina sambil melirik ke arah Leony yang sedang berjalan mendekat.

Erlin menoleh dan melihat Leony mendekat. “Hai, Kak Leony!”

Leony tersenyum. “Hai, Dek! Gimana makan siangnya?”

Erlin menjawab sambil menunjukkan makanan di mejanya. “Enak kok, Kak. Teman-temanku juga asik-asik.”

Leony melihat ke arah makanan di meja Erlin dan tiba-tiba punya ide. “Gue baru beli beberapa makanan ringan. Mau nyobain?”

Erlin dan teman-temannya tampak senang. “Boleh banget, Kak! Makasih!”

Leony mengeluarkan beberapa camilan dari tasnya dan meletakkannya di meja. “Sama-sama. Aku pikir camilan ini bisa jadi tambah seru buat ngobrol-ngobrol.”

Selama makan siang, Leony bergabung dengan Erlin dan teman-temannya. Mereka mengobrol tentang berbagai hal, mulai dari kegiatan sekolah hingga hobi pribadi. Leony merasa nyaman dan senang melihat Erlin dan teman-temannya bersenang-senang.

Erlin, di sisi lain, merasa senang bisa lebih dekat dengan Leony dan merasa nyaman berbicara tentang berbagai hal. “Kak Leony, kalau boleh tahu, gimana sih rasanya jadi ketua OSIS? Pasti banyak banget tugasnya, ya?”

Leony tersenyum. “Iya, memang banyak tugasnya, tapi juga seru. Aku suka bisa terlibat dalam berbagai kegiatan sekolah dan bikin semuanya berjalan lancar.”

Sementara itu, teman-teman Erlin ikut dalam obrolan dan bertanya-tanya tentang pengalaman Leony. Suasana makan siang menjadi lebih hidup dan penuh tawa.

Setelah makan siang, Leony dan Erlin saling berpisah untuk kembali ke aktivitas masing-masing. Leony kembali ke ruang OSIS, sementara Erlin menuju ke kelas. Di sepanjang hari, Leony merasa senang bisa berbagi momen santai dengan Erlin dan teman-temannya.

Di kelas, Erlin tidak bisa menahan senyum ketika dia mengingat momen-momen dari makan siang. “Kak Leony emang asik banget. Aku suka cara dia ngajak ngobrol dan perhatian dengan cara yang simpel tapi bikin nyaman.”

Teman-teman Erlin juga memperhatikan perubahannya. “Kayaknya lo makin dekat sama Kak Leony, ya? Keliatan banget lo senang setiap kali ngobrol sama dia.”

Erlin hanya tersenyum dan mengangguk. “Iya, aku merasa nyaman banget. Dia itu punya cara yang bikin aku merasa diterima.”

Hari-hari berlalu dengan kedekatan mereka yang semakin terasa. Leony dan Erlin semakin sering berinteraksi, baik di sekolah maupun di luar jam sekolah. Meskipun Leony terus menjaga perasaannya tetap tersembunyi, dia merasa senang melihat bagaimana Erlin menikmati hari-harinya dan semakin merasa nyaman di lingkungan barunya.

Bersambung

TERPESONA (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang