Hari-hari di SMA Bakti Utama mulai terasa semakin menyenangkan. Leony terus menjalani rutinitas sebagai ketua OSIS dengan serius, tetapi dia juga aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang kebetulan juga diikuti oleh Erlin.
Suatu hari, sekolah mengadakan kegiatan sosial berupa bakti sosial di lingkungan sekitar. Leony, sebagai ketua OSIS, bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan tersebut. Erlin, yang tertarik untuk ikut berpartisipasi, mendaftar sebagai relawan.
Leony melihat daftar peserta dan melihat nama Erlin di situ. “Oke, ini kesempatan bagus buat ngobrol lebih banyak sama Erlin,” pikir Leony sambil tersenyum.
Pada hari kegiatan, Leony datang lebih awal untuk mempersiapkan segala sesuatu. Erlin datang beberapa menit kemudian, tampak semangat dengan senyum lebar di wajahnya.
“Kak Leony!” sapa Erlin dengan ceria.
Leony membalas dengan senyum. “Hai, Dek! Gimana? Semangat banget ya pagi ini?”
Erlin mengangguk. “Iya, Kak! Aku senang banget bisa ikut. Ada yang bisa dibantu?”
Leony mengarahkan dagunya menunjuk ke area pendaftaran. “Kalo mau, bisa mulai dengan membantu di bagian pendaftaran dan pengaturan peralatan. Gue bakal mulai briefing bareng teman-teman di sini.”
Erlin segera bergabung dengan kelompok pendaftaran. Dia bekerja dengan penuh semangat, membantu mendata para peserta dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Leony memperhatikan dari jarak jauh, merasa senang melihat Erlin bekerja dengan antusias.
Selama acara, Leony dan Erlin terlibat dalam berbagai aktivitas seperti membagikan makanan, membantu membersihkan lingkungan, dan berinteraksi dengan warga sekitar. Leony sesekali menyempatkan diri untuk berbicara dengan Erlin.
“Gimana, Dek? Seru kan kegiatan hari ini?” tanya Leony sambil mengangkat kotak makanan.
Erlin tersenyum. “Seru banget, Kak! Aku senang bisa ikut bantuin. Rasanya puas banget bisa berbuat sesuatu untuk orang lain.”
Leony mengangguk setuju. “Iya, rasanya emang memuaskan. Selain itu, kita juga bisa lebih dekat dengan teman-teman di sekolah.”
Kegiatan berlangsung lancar dan berhasil dengan baik. Setelah acara selesai, Leony dan Erlin berkumpul dengan teman-teman mereka untuk makan siang. Suasana penuh kegembiraan dan rasa puas setelah bekerja keras.
Di meja makan siang, Leony duduk di sebelah Erlin. “Gimana menurut lo acara hari ini? Ada yang bikin lo terkesan?”
Erlin berpikir sejenak. “Aku suka banget waktu kita ngobrol sama warga. Mereka sangat ramah dan berterima kasih. Dan, aku juga senang bisa kerja bareng sama Kak Leony.”
Leony tersenyum, merasa senang mendengar komentar Erlin. “Gue juga senang bisa kerja bareng. Semoga kita bisa sering-sering ikut acara kayak gini.”
Setelah makan siang, Leony dan Erlin berpisah untuk kembali ke aktivitas masing-masing. Leony merasa bahwa keterlibatannya dalam kegiatan sekolah tidak hanya membantu dia menjalankan tanggung jawab sebagai ketua OSIS, tetapi juga memberi kesempatan untuk lebih dekat dengan Erlin.
Di sisi lain, Erlin merasa semakin nyaman dengan kehadiran Leony dalam aktivitasnya sehari-hari. “Kak Leony emang keren banget. Dia selalu bisa bikin suasana jadi lebih seru dan nyaman,” pikir Erlin sambil tersenyum.
Dengan kegiatan sekolah yang terus berlanjut, Leony dan Erlin semakin sering berinteraksi. Momen-momen seperti ini semakin mempererat hubungan mereka dan membuat Leony semakin yakin bahwa langkah-langkah yang dia ambil untuk mendekati Erlin adalah langkah yang tepat.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPESONA (GXG)
FanfictionDi tengah hiruk-pikuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang penuh dengan kegembiraan dan kebisingan, Leony, ketua OSIS kelas XII yang terkenal pintar tapi sangat cuek, merasakan sesuatu yang berbeda ketika bertemu dengan Erlin, siswa baru k...