Sabtu sore akhirnya tiba, dan Leony serta Erlin siap untuk menjalani rencana mereka ke taman hiburan. Setelah berhari-hari menunggu, mereka sangat bersemangat untuk menghabiskan waktu bersama. Leony menjemput Erlin dengan sepeda motor seperti biasa.
Di perjalanan, Erlin berbicara dengan penuh semangat. “Kak, aku udah lama banget pengen ke taman hiburan ini! Aku harap kita bisa nyobain semua wahana!”
Leony tersenyum sambil mengemudikan sepeda motor. “Gue juga excited, Dek. Kita bakal coba wahana yang paling serem dulu, ya? Gue pengen lihat ekspresi lo.”
Erlin tertawa ceria. “Ya ampun, Kak! Ada-ada aja. Tapi, iya, kita coba yang serem dulu deh. Aku udah siap!”
Setelah sampai di taman hiburan, mereka langsung menuju ke gerbang dan membeli tiket masuk. Begitu memasuki area taman hiburan, Erlin tampak sangat terkesan dengan berbagai atraksi yang ada.
Leony menarik perhatian Erlin dengan menunjuk salah satu wahana yang besar. “Lo mau coba yang itu dulu? Yang ada di sana, yang paling tinggi!”
Erlin menatap wahana tersebut dengan mata berbinar. “Oke, Kak! Tapi kalau aku teriak, jangan pikir aku takut, ya. Aku cuma excited!”
Leony tertawa, “Gue bakal siap-siap denger teriakan lo. Yuk, kita antri.”
Saat mereka mengantri untuk wahana tersebut, Leony dan Erlin saling berbincang tentang hal-hal yang mereka suka. Leony bertanya, “Dek, selain dari taman hiburan, apa lagi yang lo suka lakuin?”
Erlin berpikir sejenak. “Aku suka banget gambar dan melukis. Kadang aku habisin waktu dengan nulis puisi juga. Kakak? Selain dari kegiatan OSIS, apa hobi Kakak?”
Leony menjawab, “Gue suka baca buku dan nulis. Kadang juga main musik. Cuma, belakangan ini waktu gue banyak kehabisan buat kegiatan sekolah.”
Erlin menatap Leony dengan penuh perhatian. “Wah, hobi Kakak keren banget. Kita bisa jadi partner dalam berkreasi. Aku juga suka baca buku.”
Leony tersenyum. “Kita bisa tukar rekomendasi buku. Lagian, kadang ngobrol tentang buku bisa jadi hal seru juga.”
Ketika giliran mereka naik wahana, Erlin terlihat sedikit gugup tapi tetap antusias. “Kak, aku nggak tahu apa ini bakal jadi pengalaman seru atau menakutkan.”
Leony memegang tangan Erlin dengan lembut. “Tenang aja, Dek. Gue bakal ada di sini sama lo. Kita nikmati aja.”
Saat wahana melaju dan mereka merasakan sensasi ketinggian, Erlin mengeluarkan teriakan gembira. Leony juga ikut tertawa. “Gue suka banget lihat ekspresi lo, Rin! Ini bener-bener seru!”
Setelah turun dari wahana, mereka melanjutkan petualangan mereka dengan menjajal beberapa atraksi lainnya. Mereka juga membeli makanan ringan seperti popcorn dan cotton candy, dan duduk di area makan untuk beristirahat.
Leony mengunyah popcorn dan berkata, “Eh, Dek, lo mikir apa soal kita ke taman hiburan hari ini? Seru kan?”
Erlin menyeringai sambil menggigit cotton candy. “Seru banget, Kak! Aku seneng banget bisa spend time sama Kakak. Ini jadi hari yang spesial buat aku.”
Leony merasa hangat mendengar kata-kata Erlin. “Gue juga seneng. Momen-momen kayak gini bikin gue lupa sama semua stress dan kesibukan. Kita harus sering-sering bikin momen kayak gini.”
Erlin mengangguk setuju. “Iya, Kak. Aku pengen kita terus punya waktu bareng dan bikin banyak kenangan.”
Mereka terus menikmati waktu mereka di taman hiburan, bermain permainan, dan menikmati setiap detik kebersamaan mereka. Ketika matahari mulai terbenam, Leony dan Erlin memutuskan untuk duduk di area yang memberikan pemandangan indah.
Erlin memandang matahari terbenam dan berkata, “Ini hari yang sempurna banget. Aku bener-bener berterima kasih sama Kakak.”
Leony memandang Erlin dan tersenyum lembut. “Gue juga berterima kasih. Kita udah bisa melalui banyak hal dan hari ini jadi salah satu yang paling berharga.”
Mereka duduk bersama, menikmati pemandangan dan mengobrol ringan sambil merencanakan aktivitas berikutnya. Saat malam datang dan lampu taman hiburan mulai menyala, Leony dan Erlin merasa lebih dekat dari sebelumnya, dengan kenangan baru yang akan mereka simpan selamanya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPESONA (GXG)
FanfictionDi tengah hiruk-pikuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang penuh dengan kegembiraan dan kebisingan, Leony, ketua OSIS kelas XII yang terkenal pintar tapi sangat cuek, merasakan sesuatu yang berbeda ketika bertemu dengan Erlin, siswa baru k...