Jarak & Waktu

3 2 0
                                    

Leony dan Erlin kini menghadapi jadwal yang sangat padat. Leony, yang sudah memulai semester pertamanya di fakultas kedokteran, sibuk dengan kuliah dan praktikum yang memakan banyak waktu. Setiap hari, dia harus menghadapi kelas yang panjang, kuliah tambahan, dan tugas-tugas yang menumpuk. Sementara itu, Erlin juga tidak kalah sibuk dengan rutinitasnya sebagai siswa kelas 11, yang meliputi pelajaran sekolah, ekstrakurikuler basket, dan persiapan ujian mendatang.

Malam itu, setelah kuliah yang panjang dan melelahkan, Leony duduk di kamarnya yang sederhana di kosan dekat kampus. Di meja belajarnya, berantakan dengan buku dan catatan kuliah. Ia memandang ponselnya yang bergetar, mengirim pesan dari Erlin. "Aku rindu kamu, Kak. Bagaimana kuliahmu hari ini?" pesan Erlin bertanya.

Leony membalas dengan penuh semangat meski lelah. "Hari ini jadwal kuliahku padat banget, tapi aku masih bisa bertahan. Gimana latihan basketmu? Kamu capek nggak?"

Erlin menjawab dengan cepat, "Iya, capek banget. Tapi latihan barusan bermanfaat. Dan aku kangen banget sama kamu. Rencananya kita bisa ketemu kapan?"

Leony menghela napas, merasa berat dengan jarak yang mulai terasa. "Aku juga kangen. Tapi jadwalku bener-bener padat minggu ini. Mungkin kita bisa video call nanti malam sebelum tidur?"

"Setuju," balas Erlin. "Sekarang aku lagi di rumah, tapi aku bisa nyempetin waktu buat video call. Lagipula, itu cara kita bisa ngobrol dengan tenang."

***

Saat malam tiba, Leony dan Erlin melakukan video call. Meskipun jarak yang memisahkan mereka terasa nyata, mereka mencoba untuk saling mendukung. Leony terlihat kelelahan, sementara Erlin tampak ceria meskipun lelah dari latihan basketnya. "Aku berharap bisa lebih banyak waktu sama kamu," kata Erlin dengan suara lembut.

Leony tersenyum walau tampak letih. "Aku juga. Tapi kita harus tetap kuat. Semua ini demi masa depan kita. Aku akan coba lebih banyak cari waktu untuk kita."

Erlin mengangguk. "Aku paham, Kak. Aku juga bakal berusaha mengatur waktu. Yang penting kita saling support. Selama kita tetap berusaha, aku yakin kita bisa melewati ini."

Leony membalas dengan penuh kasih. "Iya, kita pasti bisa. Kita akan menemukan waktu untuk satu sama lain. Aku berjanji akan mencoba lebih baik."

Keduanya merasa lega setelah berbicara, meskipun mereka tahu tantangan akan terus ada. Mereka berdua berusaha sebaik mungkin untuk menjaga hubungan mereka tetap kuat meski waktu dan jarak mulai menguji mereka.

Satu hal yang mereka pastikan adalah meskipun jarak memisahkan mereka, cinta dan komitmen mereka tidak akan goyang. Setiap kesempatan untuk berbicara dan saling mendukung menjadi momen yang berharga bagi mereka berdua.

Bersambung

TERPESONA (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang