Malam itu, setelah seharian berkeliling taman hiburan, Leony dan Erlin merasa puas dan bahagia. Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan santai di sekitar area taman sebelum pulang. Suasana malam yang sejuk dan lampu-lampu taman yang berkilauan membuat mereka merasa nyaman dan penuh kebahagiaan.
Erlin menghela napas panjang sambil menikmati angin malam. “Kak, ini seru banget. Aku bener-bener seneng bisa keluar bareng Kakak kayak gini. Thanks ya!”
Leony menatap Erlin dengan penuh kasih sayang. “Gue juga seneng, Dek. Kita harus sering-sering bikin momen-momen kayak gini. Gue bener-bener enjoy hari ini.”
Mereka melanjutkan jalan-jalan sambil berbincang ringan tentang berbagai hal. Leony bertanya, “Dek, selain dari taman hiburan, ada tempat lain yang lo pengen kunjungin?”
Erlin berpikir sejenak. “Hmm, aku pengen banget ke pantai, Kak. Rasanya pasti seru banget main pasir dan main air di pantai.”
Leony tersenyum. “Pantai? It's a good idea. Kita bisa rencanain liburan bareng ke pantai nanti. Gue juga suka banget ke pantai.”
Erlin terlihat excited. “Wah, seru! Aku udah nggak sabar buat jalan-jalan ke pantai. Nanti kita bikin rencana buat itu.”
Leony mengangguk. “Oke deh, kita bakal rencanain. Sekarang, gimana kalau kita cari tempat nongkrong buat makan malam? Gue laper.”
Erlin setuju. “Yuk, Kak! Aku juga lapar. Tapi jangan yang mahal-mahal ya, yang penting enak.”
Mereka pun mencari tempat makan yang cocok. Setelah beberapa menit, mereka menemukan warung makan yang cozy dan agak ramai. Mereka duduk di salah satu meja dan memesan makanan.
Sambil menunggu makanan datang, Leony dan Erlin terus berbincang. Erlin bertanya, “Kak, gimana sih rasanya jadi ketua OSIS? Pasti banyak tanggung jawab ya?”
Leony mengangguk. “Iya, banyak banget. Kadang bikin stres juga, tapi gue enjoy kok. Suka tantangannya. Lo sendiri, gimana? Ada rencana mau ikut kegiatan ekskul atau apa?”
Erlin mengangkat bahu sambil tersenyum. “Aku sih mau coba-coba beberapa kegiatan. Mungkin jadi anggota klub seni atau ikut dalam kegiatan sosial. Aku pengen aktif di sekolah.”
Leony terlihat senang. “Bagus sih. Kegiatan di sekolah bisa jadi pengalaman yang seru dan bermanfaat. Gue bakal dukung lo.”
Makanan pun datang, dan mereka mulai makan sambil terus ngobrol. Leony dan Erlin saling berbagi cerita dan tawa, menikmati setiap momen kebersamaan mereka. Setelah selesai makan, mereka berjalan kembali ke tempat parkir sepeda motor.
Erlin mengeluarkan ponselnya dan melihat waktu. “Wah, udah malam banget ya, Kak. Kayaknya udah waktunya pulang.”
Leony mengangguk sambil tersenyum. “Iya, sepertinya begitu. Tapi hari ini bener-bener fun. Gue seneng banget bisa habisin waktu bareng lo.”
Erlin memandang Leony dengan penuh rasa terima kasih. “Aku juga seneng. Thanks banget, Kak. Kita bakal lanjutin momen ini, kan?”
Leony memegang tangan Erlin dengan lembut. “Of course. Ini baru permulaan. Kita bakal banyak bikin kenangan bareng.”
Mereka menaiki sepeda motor dan Leony mengantar Erlin pulang. Sepanjang perjalanan, mereka berbincang ringan dan saling mengungkapkan rasa syukur atas hari yang menyenangkan.
Setelah sampai di rumah Erlin, Leony mengucapkan selamat tinggal. “Selamat malam, Dek. Selamat beristirahat. Besok kita ketemu lagi ya.”Erlin tersenyum lebar. “Selamat malam, Kak. Thanks untuk semuanya hari ini. Sampai jumpa besok!”
Leony melambaikan tangan saat Erlin masuk ke rumah. Ia merasa puas dan bahagia dengan hari itu. Dengan perasaan hangat di hati, Leony pulang ke rumah, merencanakan hari-hari berikutnya yang akan diisi dengan momen-momen seru bersama Erlin.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPESONA (GXG)
FanfictionDi tengah hiruk-pikuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang penuh dengan kegembiraan dan kebisingan, Leony, ketua OSIS kelas XII yang terkenal pintar tapi sangat cuek, merasakan sesuatu yang berbeda ketika bertemu dengan Erlin, siswa baru k...