Hari-hari ujian semakin berat bagi Erlin, dan tekanan mulai terasa lebih intens. Orang tua, teman-teman, bahkan ekspektasi dari dirinya sendiri membuat dia merasa terbebani. Tapi, setiap kali Erlin merasa gugup atau cemas, dia selalu ingat kata-kata Leony yang terus memberinya kekuatan: "Yang penting adalah usahamu. Hasil adalah bonus, jadi jangan stres berlebihan."
Hari ketiga dimulai dengan mata pelajaran Biologi, salah satu yang lebih disukai Erlin, meskipun tetap membuatnya merasa sedikit gugup. Dia duduk di meja ujiannya, menggenggam pensil dengan erat, mencoba mengingat semua konsep yang telah dipelajarinya. Soal-soal pertama terasa mudah, tapi semakin ke tengah, ada beberapa soal yang menguji pengetahuan lebih mendalam. Meski begitu, Erlin tetap tenang, mengingat saat-saat dia belajar dengan Leony yang selalu menyemangatinya agar percaya diri.
"Kamu sudah mempelajari semuanya, jadi jangan ragu. Tetap tenang, pelan-pelan, dan kamu pasti bisa!" kata-kata Leony terngiang di telinganya, dan itu membuatnya lebih fokus.
Setelah ujian Biologi selesai, Erlin merasa cukup lega, meskipun sedikit kelelahan. Istirahat sebentar sebelum melanjutkan ujian Fisika, mata pelajaran yang menurutnya cukup sulit. Saat mengerjakan soal Fisika, Erlin sempat merasa panik ketika mendapati beberapa soal yang di luar dugaannya. Ia mulai meragukan diri, tapi tiba-tiba dia teringat pesan dari Leony pagi tadi:
"Jangan khawatir, Dek. Kalau ada yang susah, kerjakan dulu yang mudah. Percayalah, kamu sudah mempersiapkan ini dengan baik."
Dengan pesan itu, Erlin merasa sedikit lebih tenang dan mencoba mengerjakan soal satu per satu dengan lebih teratur. Meskipun tidak semua soal dapat dijawab dengan sempurna, Erlin merasa sudah memberikan yang terbaik.
Saat ujian selesai, dia berjalan keluar dan seperti biasa, Leony sudah menunggunya di luar sekolah.
"Gimana tadi?" tanya Leony dengan senyum hangat.
"Biologi lumayan, tapi Fisika... aduh, susah banget, Kak," jawab Erlin sambil menghela napas.
"Yang penting kamu sudah coba yang terbaik. Yuk, pulang, kita makan dulu. Nanti malam kita review buat ujian besok," balas Leony, menepuk pundak Erlin dengan lembut.
***
Hari keempat, Erlin menghadapi ujian Kimia, mata pelajaran yang pernah membuatnya pusing saat belajar. Saat duduk di ruang ujian, Erlin sudah siap menghadapi tantangan, mengingat semua persiapan yang sudah dilakukan bersama Leony. Meskipun ada beberapa soal yang rumit, Erlin tetap berusaha fokus, menyelesaikan soal demi soal dengan lebih percaya diri.
"Kak, soal Kimia tadi lumayan susah, tapi aku rasa bisa jawab sebagian besar," cerita Erlin pada Leony di saat istirahat. Leony mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan dukungan seperti biasa.
Setelah istirahat, ujian berlanjut ke mata pelajaran Sejarah. Ini adalah salah satu mata pelajaran yang membuat Erlin lebih santai, karena dia merasa cukup paham dengan materi yang diajarkan. Meskipun begitu, kelelahan mulai terasa setelah beberapa hari berturut-turut mengikuti ujian. Erlin mencoba tetap fokus, meskipun pikirannya kadang melayang.
"Kamu udah deket sama garis finish, Dek. Jangan nyerah sekarang ya," kata Leony sebelumnya terus memberi kekuatan, dan itu membantu Erlin bertahan melalui hari yang melelahkan.
Saat ujian Sejarah berakhir, Erlin keluar dari ruang ujian dengan perasaan lega, meskipun sedikit kelelahan. Di luar, seperti biasa, Leony sudah menunggu, tersenyum sambil membawa sebotol minuman dingin untuk menyegarkan Erlin.
"Hari ini lumayan bikin capek, tapi akhirnya selesai juga, Kak," kata Erlin sambil duduk di samping Leony.
"Kamu udah ngelakuin yang terbaik. Ayo, sekarang waktunya istirahat. Besok masih ada ujian lagi, tapi kita hampir selesai," jawab Leony dengan lembut.
Di tengah tekanan dan tantangan ujian, Erlin tahu dia tidak sendiri. Dukungan Leony menjadi kekuatan terbesar bagi Erlin untuk tetap bertahan dan memberikan yang terbaik di setiap ujian. Meskipun kadang ada saat-saat dia merasa goyah, kehadiran Leony membuatnya selalu kembali percaya diri.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPESONA (GXG)
FanfictionDi tengah hiruk-pikuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang penuh dengan kegembiraan dan kebisingan, Leony, ketua OSIS kelas XII yang terkenal pintar tapi sangat cuek, merasakan sesuatu yang berbeda ketika bertemu dengan Erlin, siswa baru k...