Hari itu, suasana di sekolah terasa berbeda. Leony dan Erlin sudah beberapa minggu berpacaran dan hubungan mereka tampaknya berjalan lancar. Namun, angin segar itu tidak bertahan lama. Masalah baru muncul dari luar hubungan mereka.
Di kantin sekolah, Maya dan Dito duduk di meja bersama Leony. Maya menatap Leony dengan cemas. "Lo udah denger belum? Ada gosip yang bilang lo sama Erlin tuh cuma main-main."
Leony mengernyitkan dahi. "Gosip apaan, sih? Itu nggak bener. Kita serius kok."
Dito menambahkan, "Iya, sih. Tapi kadang-kadang gosip gini bikin masalah, Nyet. Apalagi di sekolah. Kalian harus hati-hati."
Leony menghela napas. "Gue tau, tapi gue nggak mau fokus ke gosip doang. Gue cuma mau fokus sama Erlin dan hubungan kita. Gue berharap kalian bisa ngerti itu."
Maya mengangguk. "Kita ngerti kok, Nyet. Gue cuma mau lo hati-hati aja. Kadang orang-orang bisa jadi jahat."
***
Sementara itu, Erlin berada di dekat gerbang sekolah, ngobrol dengan Aira dan Rina. Aira menatap Erlin dengan prihatin. "Erlin, ada yang bilang kalau hubungan lo sama Leony cuma buat perhatian doang. Gue harap itu nggak bener."
Erlin menggelengkan kepala. "Gak mungkin. Aku serius sama Kak Leony. Kita udah ngobrol banyak dan bener-bener ngerasa saling cocok."
Rina ikut menimpali, "Gue juga tau kok kalo kalian berdua beneran sayang satu sama lain. Tapi hati-hati aja. Kadang orang suka nyebar gosip buat bikin keributan."
Erlin tersenyum, walaupun ada rasa khawatir di matanya. "Aku paham. Aku cuma pengen ngabisin waktu sama Kak Leony dan nggak peduli sama gosip."
***
Beberapa hari kemudian, masalah semakin memanas. Di sekolah, berita bahwa hubungan Leony dan Erlin adalah omong kosong tersebar luas. Leony merasa tertekan dan bingung.
Dia menelepon Erlin dan mereka bertemu di kafe setelah sekolah. Leony tampak tegang. "Dek, aku rasa ini makin susah. Banyak yang bilang hubungan kita ini cuma main-main. Gimana kita ngadepinnya?"
Erlin menggenggam tangan Leony. "Kita jangan biarin gosip itu ngerusak hubungan kita. Yang penting kita tahu kalo kita serius. Dan aku yakin, temen-temen kita juga ngerti itu."
Leony mengangguk setuju. "Iya, kamu bener. Aku cuma perlu tetep fokus sama kita berdua dan nggak terlalu mikirin apa kata orang."
Erlin tersenyum. "Ayo kita tetep kuat dan buktiin kalau hubungan kita bukan cuma omong kosong. Kita jalanin aja, bareng-bareng."
Dengan semangat baru, Leony dan Erlin menghadapi tantangan dari luar hubungan mereka dengan kepala tegak. Mereka berdua tahu bahwa selama mereka saling mendukung dan percaya satu sama lain, mereka bisa mengatasi semua masalah yang datang.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPESONA (GXG)
FanfictionDi tengah hiruk-pikuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang penuh dengan kegembiraan dan kebisingan, Leony, ketua OSIS kelas XII yang terkenal pintar tapi sangat cuek, merasakan sesuatu yang berbeda ketika bertemu dengan Erlin, siswa baru k...