Hari pengumuman tes masuk perguruan tinggi tiba. Erlin, yang beberapa minggu lalu menjalani ujian masuk dengan penuh usaha dan kegigihan, merasa berdebar-debar. Leony, yang sudah tahu seberapa penting momen ini bagi Erlin, memastikan untuk mendukung dan menemani.
Erlin membuka situs pengumuman dengan tangan bergetar. Leony duduk di sampingnya, memberikan semangat lewat tatapan dan sentuhan lembut. “Ayo, Dek, kamu pasti bisa. Kami sudah melalui banyak hal bersama,” kata Leony, berusaha menenangkan.
Ketika halaman pengumuman muncul, Erlin terpaku pada layar, dan akhirnya senyuman lebar menghiasi wajahnya. “Aku diterima, Kak!” serunya penuh bahagia. Leony merangkul Erlin dengan erat, merasa sangat bangga dan bahagia atas pencapaian pacarnya.
***
Setelah merayakan keberhasilan Erlin dengan makan malam spesial bersama keluarga dan teman-teman dekat mereka, Leony memutuskan untuk melanjutkan kejutan lain. Saat suasana perayaan masih hangat, Leony memanggil Erlin ke sudut yang tenang di taman dekat rumah.
Leony merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Dengan hati-hati, dia membuka kotak itu untuk memperlihatkan cincin cantik di dalamnya. Erlin menatap cincin itu dengan tatapan terkejut dan penuh rasa penasaran.
“Dek,” kata Leony, suara penuh emosi. “Sejak kita mulai perjalanan ini, aku tahu kamu adalah seseorang yang ingin aku ajak bersama hingga ke jenjang selanjutnya dalam hidupku. Kamu sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam hidupku.”
Dengan lembut, Leony mengambil tangan Erlin dan memasangkan cincin tersebut di jari manis kanan Erlin. “Would you marry me?” tanyanya, dengan penuh harapan dan cinta.
Erlin terdiam sejenak, lalu tersenyum dengan air mata kebahagiaan di matanya. “Iya, aku mau,” jawabnya lembut, memeluk Leony dengan penuh rasa syukur.
Malam itu, di bawah cahaya bulan dan di tengah kebahagiaan yang melingkupi mereka, Leony dan Erlin merayakan lebih dari sekadar pencapaian—mereka merayakan masa depan yang akan mereka lalui bersama.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPESONA (GXG)
FanfictionDi tengah hiruk-pikuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang penuh dengan kegembiraan dan kebisingan, Leony, ketua OSIS kelas XII yang terkenal pintar tapi sangat cuek, merasakan sesuatu yang berbeda ketika bertemu dengan Erlin, siswa baru k...