Sore itu, suasana di rumah Leony terasa lebih tenang dan nyaman dibandingkan biasanya. Leony, setelah seharian beraktivitas di sekolah dan menyesuaikan diri dengan perubahan, merasa butuh sedikit waktu untuk bersantai. Erlin, yang menyadari betapa beratnya transisi yang dijalani Leony, memutuskan untuk datang dan menghabiskan waktu bersama.
Saat berdua duduk di ruang tamu rumah Leony, Erlin merasakan perubahan dalam suasana. Leony tampak lebih santai dan sedikit lelah, tapi dia tetap tersenyum ketika Erlin datang. "Kak, kamu kelihatan capek banget. Gimana kalau malam ini kita santai aja di rumah?" tawar Erlin sambil duduk di sebelah Leony di sofa.
Leony mengangguk setuju. "Iya, aku juga ngerasa capek. Aku udah lama nggak punya waktu buat santai kayak gini. Tapi, bisa nggak malam ini kamu nginep di sini? Aku butuh teman."
Erlin tersenyum lebar. "Tentu aja bisa. Aku senang kok bisa nemenin kamu."
***
Setelah makan malam, Leony dan Erlin memutuskan untuk menyiapkan kamar tidur Leony. Mereka berdua memindahkan beberapa bantal dan selimut untuk membuat suasana kamar menjadi lebih nyaman. Leony juga mengganti sprei dengan yang bersih agar Erlin merasa nyaman.
Saat Leony dan Erlin berbaring di kasur, suasana terasa sangat tenang. Leony merasakan kehadiran Erlin di sampingnya memberikan rasa nyaman dan dukungan yang sangat dibutuhkannya. Mereka mengobrol ringan sambil mematikan lampu, mengisi waktu sebelum tidur.
"Erlin, aku mau ngomong. Makasih banyak ya udah ada di sini. Selama ini aku ngerasa kamu selalu jadi pendukung terbaikku," kata Leony dengan lembut.
Erlin membalas dengan senyuman. "Kak, aku juga berterima kasih banget karena kamu selalu ada buat aku. Kita saling mendukung satu sama lain, kan? Aku ngerti betapa sulitnya buat kamu ngelewatin masa-masa ini. Aku akan terus ada di sampingmu."
Leony merasakan kehangatan dari kata-kata Erlin. Dia merasa lebih tenang dan siap menghadapi tantangan yang ada di depannya. Mereka berdua berbaring dengan nyaman, bersandar satu sama lain, menikmati keheningan malam.
"Jadi, kita ada rencana apa besok?" tanya Erlin sambil meraih tangan Leony.
Leony tersenyum. "Mungkin kita bisa jalan-jalan sebentar, atau cuma santai di rumah. Aku rasa kita butuh waktu untuk diri sendiri dan satu sama lain."
Erlin mengangguk setuju. "Bagus. Aku senang bisa berbagi waktu ini sama kamu."
Saat malam semakin larut, Leony dan Erlin tertidur dengan nyaman. Kehadiran Erlin di sampingnya memberikan ketenangan dan dukungan yang Leony butuhkan selama masa transisi ini. Mereka tahu bahwa apapun yang terjadi, mereka selalu bisa mengandalkan satu sama lain.
Dengan tidur yang nyenyak, Leony merasa siap menghadapi hari-hari berikutnya. Dia tahu bahwa selama Erlin ada di sampingnya, segala tantangan dan perubahan bisa diatasi bersama. Dalam pelukan hangat Erlin, Leony merasa percaya diri dan bersemangat untuk menjalani apa yang akan datang.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPESONA (GXG)
FanfictionDi tengah hiruk-pikuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang penuh dengan kegembiraan dan kebisingan, Leony, ketua OSIS kelas XII yang terkenal pintar tapi sangat cuek, merasakan sesuatu yang berbeda ketika bertemu dengan Erlin, siswa baru k...