Setelah momen penuh cinta di taman, Leony dan Erlin merasa hubungan mereka lebih kuat dari sebelumnya. Ujian nasional semakin dekat, begitu juga ujian kenaikan kelas bagi Erlin. Mereka menyadari bahwa mereka sedang memasuki fase baru dalam kehidupan mereka. Fase yang penuh tantangan, tetapi juga penuh dengan harapan dan impian.
Leony terus belajar dengan giat untuk memastikan bahwa dia bisa lulus dengan nilai terbaik. Dia ingin masuk ke fakultas kedokteran di universitas terkemuka, impian yang sudah lama dia miliki. Erlin, di sisi lain, semakin fokus pada latihan basketnya dan studi untuk ujian kenaikan kelas. Mereka tetap saling mendukung, meskipun kesibukan mereka meningkat.
Suatu hari, setelah latihan basket yang intens, Erlin duduk di bangku pinggir lapangan, menghapus keringat di dahinya. Dia merasakan ada yang mengganggunya, seperti ada yang ingin dia bicarakan dengan Leony. Dia menatap ponselnya dan melihat beberapa pesan dari Leony yang memberikan semangat dan memastikan bahwa dia baik-baik saja. Erlin tersenyum, merasakan kehangatan yang selalu Leony berikan.
***
Malam harinya, Leony datang ke rumah Erlin untuk belajar bersama. Mereka duduk di ruang tamu dengan buku dan catatan tersebar di meja. Erlin menatap Leony dengan serius, merasa bahwa ini adalah saat yang tepat untuk berbicara.
“Kak, aku tahu kita punya banyak hal yang harus kita lakukan, tapi aku merasa kita harus mulai berpikir lebih jauh ke depan,” kata Erlin pelan namun tegas.
Leony berhenti menulis dan menatap Erlin. “Maksudmu, Dek?”
Erlin menarik napas dalam-dalam. “Aku hanya berpikir, apa yang akan kita lakukan setelah semua ini? Setelah kamu lulus dan aku masih harus menyelesaikan sekolah. Bagaimana kita menjaga hubungan ini?”
Leony tersenyum lembut. “Aku juga memikirkan hal yang sama. Tapi aku yakin kita bisa mengatasinya. Kita sudah melalui banyak hal bersama, dan aku percaya kita bisa melewati apa pun, asalkan kita tetap bersama.”
Erlin mengangguk, merasa lega dengan kata-kata Leony. “Iya, aku juga merasa begitu. Aku hanya ingin kita lebih siap dengan apa yang akan datang.”
Mereka melanjutkan belajar dengan semangat baru. Keputusan untuk merencanakan masa depan mereka bersama memberi mereka energi dan fokus yang baru. Leony merasa bahwa ini adalah kesempatan untuk tidak hanya menjadi lebih dekat dengan Erlin, tetapi juga untuk membangun fondasi yang kuat bagi hubungan mereka.
Setelah beberapa jam belajar, mereka memutuskan untuk istirahat. Erlin mengajak Leony ke atap rumahnya, tempat yang tenang dengan pemandangan bintang yang indah. Di sana, mereka duduk berdampingan, menikmati ketenangan malam.
“Dek, aku punya sesuatu yang ingin aku bagikan denganmu,” kata Leony, memecah keheningan. “Aku tahu ini akan sulit, terutama ketika aku pergi ke universitas nanti. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku berkomitmen untuk kita. Aku ingin kita terus berjalan bersama, apa pun yang terjadi.”
Erlin tersenyum, hatinya dipenuhi dengan perasaan hangat. “Aku juga, Kak. Aku akan selalu mendukung kamu, apa pun yang terjadi. Kita bisa melewati ini bersama, aku yakin.”
Malam itu, di bawah langit berbintang, mereka merasakan kebahagiaan yang mendalam. Mereka tahu bahwa kehidupan mereka akan terus berubah, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka akan selalu memiliki satu sama lain.
***
Keesokan harinya, mereka mulai menjalani hari-hari mereka dengan semangat baru. Leony semakin giat belajar dan mempersiapkan diri untuk ujian nasional, sementara Erlin tetap fokus pada studinya dan latihan basket. Mereka juga mulai berbicara tentang langkah-langkah konkret untuk menjaga hubungan mereka tetap kuat, meskipun waktu dan jarak mungkin memisahkan mereka.
Dengan setiap langkah yang mereka ambil, mereka semakin yakin bahwa mereka sedang memasuki fase baru dalam kehidupan mereka. Fase yang penuh dengan tantangan, tetapi juga penuh dengan harapan, kebahagiaan, dan cinta.
Di sore harinya, Leony dan Erlin duduk di bangku taman yang sama di mana mereka pernah merayakan cinta mereka. Mereka tersenyum satu sama lain, tangan mereka saling menggenggam erat. Mereka tahu bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan selalu bersama, siap menghadapi kehidupan baru yang penuh dengan petualangan dan peluang.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPESONA (GXG)
FanfictionDi tengah hiruk-pikuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang penuh dengan kegembiraan dan kebisingan, Leony, ketua OSIS kelas XII yang terkenal pintar tapi sangat cuek, merasakan sesuatu yang berbeda ketika bertemu dengan Erlin, siswa baru k...