Tiga jam setelah Kaisar memasuki ruang pelatihan.
Kepala pelayan yang duduk dengan tenang di luar, berdiri saat mendengar suara pintu terbuka. Orang pertama yang muncul adalah Yuder Aile, penampilannya tidak berbeda dengan saat ia masuk.
"Apakah sesi pelatihannya sudah selesai?"
"Ya, sudah selesai."
"Lalu bagaimana dengan count?"
"Dia sedang beristirahat di dalam. Dia ingin pergi diam-diam tanpa pengawalan, jadi aku pamit dulu."
"Begitu ya. Bagaimana latihannya?"
Sementara Kaisar merasa khawatir, kepala pelayan juga penasaran tentang bagaimana sesi pelatihan awal berlangsung. Namun, ruang pelatihan itu kedap suara sehingga orang tidak dapat menebak apa yang terjadi di dalamnya.
Mendengar pertanyaan tulus dari kepala pelayan, Yuder menjawab dengan patuh.
"Semuanya berjalan dengan sangat baik. Sejujurnya, aku pikir mustahil menyelesaikan semuanya dalam tiga jam. Sekarang aku sadar bahwa aku terlalu khawatir."
"Benarkah begitu!"
Senyum lega menghiasi wajah kepala pelayan dan tatapan matanya yang biasanya tegas kini sedikit basah. Namun, ia segera menahan emosinya dan membungkuk dalam-dalam.
"Anda telah bekerja keras."
"Ya, mari kita bertemu lagi di waktu yang sama besok."
Sambil mengucapkan selamat tinggal, Yuder berjalan pelan menyusuri koridor dan menghilang dari pandangan. Dengan penuh semangat memasuki ruang pelatihan, kepala pelayan melihat Kaisar tergeletak lesu di antara puing-puing yang berserakan di lantai. Matanya membelalak karena terkejut.
"Tuanku, mengapa anda berbaring di sana?"
Ia telah mengawasi Kaisar sejak ia masih menjadi pangeran sulung yang berjalan-jalan, tetapi ia belum pernah melihatnya tergeletak begitu saja di lantai. Tidak seperti saudaranya yang energik, Kaisar selalu lebih tenang dan elegan, lebih suka duduk dan membaca.
"Ah, Yuliver."
Kaisar yang iramanya terlalu lambat, memanggil nama kepala pelayan. Ia menolak bantuan untuk berdiri dan berbicara dengan lesu.
"Lantainya cukup dingin, tidak terlalu buruk. Tidak ada orang lain yang melihat, jadi biarkan aku berbaring di sini sebentar."
"Tapi latihan macam apa yang membuatmu kelelahan sampai sejauh ini? Baron Aile bilang latihannya berjalan sangat baik."
"Apakah dia mengatakan itu?"
Sang Kaisar terkekeh pelan, sejumput rambutnya yang basah oleh keringat jatuh di dahinya, membuatnya tampak aneh dan asing.
"Ya?"
"Daripada berhasil, itu lebih seperti aku berpegangan pada tepi jurang sementara seekor binatang buas yang kejam menusukku. Aku hampir tidak bisa bertahan."
"Permisi?"
Seekor binatang buas? Sebuah tebing? Itu adalah istilah yang sangat membingungkan bagi kepala pelayan. Kaisar bergumam pelan.