Akhir Bahagia (END)

197 39 22
                                    

Thea termenung menatap cermin menampilkan dirinya yang sudah dipoles riasan. Hari ini adalah hari bahagianya.

Setelah pernikahan Tristan dan Nayla beberapa waktu yang lalu, semua sepakat jika selanjutnya adalah menggelar pernikahan Galang dan Thea. Jadinya, tertua dari keluarga Agra dan tertua dari keluarga Hara yang menikah duluan. Setelah itu, barulah adik-adiknya.

Sebenarnya, Ilalang dan David yang sebagai anak tertua dari Helen dan Velove adalah sepantaran. Namun karna jatuhnya Ilalang adalah putra mahkota, jadi Galanglah yang dituakan disini.

Rupanya, ucapan Galang waktu itu pada Thea tidak main-main. Ia sudah menyiapkan segala sesuatu untuk menikahi Thea. Dan Thea terharu akan itu.

Lestat sebagai perwakilan dari ibu Thea lekas menghampiri putrinya. Thea yang sudah cantik seketika menitikkan airmatanya ketika melihat kedatangan sang bunda.

"Kenapa kamu menangis, sayang? Hari ini adalah hari bahagiamu. Seharusnya kamu bahagia." Tanya Lestat khawatir.

"Thea bahagia, bunda. Thea sangat bahagia." Ucap Thea yang tak dapat menghentikan tangisannya.

Lestat mengangguk paham. Rupanya putrinya ini menangis karna bahagia. Wanita itu pun lekas memeluk anak angkatnya. Sebagai seorang ibu, Lestat juga dapat merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh anaknya.

"Akhirnya keinginan Thea terwujud, bunda. Yaitu bisa menikah dengan laki-laki yang Thea cintai. Dan dia adalah Galang." Ucap Thea bahagia.

Lestat mengangguk. Ia lekas melepaskan pelukannya pada sang putri. Setelah itu, dihapusnya airmata yang masih mengalir dari mata anaknya.

"Sudah, jangan menangis lagi, sayang. Riasanmu menjadi luntur karna terkena airmata. Kasihan yang merias wajahmu karna harus merias wajahmu berkali-kali." Ucap Lestat penuh keteduhan.

Thea pun tersenyum. Setelah itu, Lestat kembali memeluk putrinya.

***

Sebagai yang mewakilkan sosok seorang ayah, Agra berdiri disebelah Thea. Nantinya, Agra lah yang akan mendampingi Thea dan mengantarkannya sampai ke sisi Galang.

Thea yang melihat keramaian yang ada di depan altar, langsung meremas gaun pengantin yang ia kenakan. Dirinya benar-benat gugup.

Melihat kegugupan sang putri, Agra lekas menyentuh bahu putrinya. Merasakan sentuhan itu, Thea memandangi ayahnya. Agra tersenyum dengan tulus. Thea yang melihat itu merasa tenang.

"Semua akan baik-baik saja, nak. Jangan khawatir!" Ucap Agra teduh.

Thea pun tersenyum mendengarnya, "Terima kasih, ayah!"

"Ayah ikut bahagia untukmu, sayang!" Ucap Agra lagi.

Thea semakin melebarkan senyumannya. Mendapatkan restu dari Agra adalah sebuah impian yang terwujud.

"Thea sangat-sangat berterima kasih pada ayah." Ucap Thea.

Setelahnya, antara anak dan ayah itu saling berpelukan. Keduanya saling menyalurkan rasa bahagia mereka masing-masing.

"Ayah bangga mengakui dirimu sebagai putri ayah, Thea."

"Thea juga bangga mengakui ayah sebagai ayah Thea."

Setelahnya, pelukan itu terlepas. Itu karna waktunya telah tiba. Agra harus mengantar Thea sampai di sisi Galang. Hingga akhirnya, Agra pun menggiring sang putri keatas altar.

Begitu Thea datang bersama Agra, seketika tepuk tangan terdengar meriah di sekitar Halaman Mansion. Ya, sama seperti pernikahan Tristan dan Nayla waktu itu, Galang dan Thea juga menikah disini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang