Lo dan Chanyeol sudah bersiap akan keluar rumah. Cuma lo masih merasa ada yang kurang dari Chanyeol. Padahal dia sudah memakai masker dan snapback. Lo pun mandangin Chanyeol yang berdiri di depan lo.
Iya lo baru nyadar baju yang Chanyeol pakai adalah baju kain daster dengan motif warna warni.
Chanyeol yang gak tau apa-apa natap lo heran. Lo udah pengen ketawa. Tapi lo buru-buru nyari jamper dan nyerahin ke Chanyeol.
"pakai ini oppa!"
"sirheo! Kau tidak tau ya cuacanya panas? Aku tidak mau memakainya!" seru Chanyeol sambil melipat kedua tangannya.
Lo nelen ludah mandangin Chanyeol. Lo gak yakin ini ide yang bagus. Tapi Chanyeol nya aja kepedean banget.
"wae? Wae wae wae?" tanya Chanyeol sambil ngangkat-ngangkat dagunya.
Lo narik napas dan tersenyum lebar.
"opsoyeo oppa! Kajja!" seru lo langsung narik tangan Chanyeol keluar.
Lo hapal betul jam segini pembantu lo pasti lagi nonton sinetron bareng. Jadi aman kalo lo langsung keluar.
Diluar supir lo tengah asyik mencukur kumisnya. Biasanya kalo Pak Dodo lagi nyukur kumis, dia bakalan konsentrasi banget. Jadi lo langsung membawa Chanyeol masuk ke mobil dan memintanya tidur di jok belakang.
Sementara lo kembali untuk minta izin ke pak Dodo.
"pak, saya keluar ya. Mau jemput temen-temen." ucap lo bohong.
Pak Dodo masih asyik mencukur.
"Paakkk!!" teriak lo yang membuat pak Dodo tersentak.
"astagfirullah!!" kaget pak Dodo kan.
"saya bawa mobil yaaaa.." ucap lo langsung lari kecil masuk ke mobil. Pak Dodo berdiri dan merhatiin lo sampe keluar gerbang.
"yaa! apa aku sudah bisa duduk?" bisik Chanyeol dari jok belakang.
Lo terkekeh pelan, sepelan mungkin supaya Chanyeol tidak dengar.
"apa oppa sudah lelah?"
"keuronnika!"
"oke oppa! Duduklah." ucap lo.
Chanyeol langsung bangun dan membenarkan posisinya.
Ia melepas masker dan snapback nya. Lalu ia merapatkan duduknya ke pinggir dan mulai menatap jalanan."apa kita akan ke mall?"
"ani," jawab lo.
"aku tidak ingin mengambil resiko membawamu ke mall oppa. Disana terlalu bahaya untukmu. Jadi kita akan ke toko di pinggir jalan saja." jelas lo yang membuat Chanyeol ngangguk-ngangguk ngerti.Dan setelahnya Chanyeol mulai menunjuk-nunjuk dan berseru jika ia melihat toko kecil di pinggir-pinggir jalan. Ia menunjuk Semua toko berisi baju yang dilihatnya. Bahkan lapak jualan baju murah yang ada di pinggir jalan juga di tunjuknya.
Lo berhenti saat sampai di salah satu distro di pinggir jalan. Dan lo keluar setelah memastikan bahwa distro itu sedang tidak ada pelanggan.
Lo membukakan pintu untuk Chanyeol.
"kenapa kau membukakan pintu untukku?" tanya Chanyeol natap lo sinis.
Lah? Salah apa ya kalo gue bukain pintu?
Batin lo, lo senyumin Chanyeol lebar banget. Tapi Chanyeol malah natap lo tajem.
KAMU SEDANG MEMBACA
NYASAR ✖ PARK CHANYEOL
Fanfiction[ON GOING] "hah? Pokemon? Nyari pokemon sampe segitunya?!" "Chanyeol? Gausah mimpi!" "jangan bilang Chanyeol tiba-tiba keluar dari poster" -May 31, 2017-