Dari tadi lo nonton tv sama Chanyeol dan Kai. Yang nonton sih lo sama Chanyeol doang. Kainya udah ketiduran. Dan Chanyeol yang cerewet mengomentari acara yang dilihatnya. Dia bilang suaranya jelek lah, hidungnya warnanya kurang cerah lah, bahasanya jelek lah, ngomongnya lebay lah, semua dikomen sama dia :(
Padahal kalian nonton pororo.Coba kalo ada D.o, dia pasti mingkem aja nontonnya. Ya disinilah kesempatan Chanyeol untuk protes sama pororo. Untung lo dengan senang hati mau mendengarkan.
Tapi lama-lama lo gak enak sendiri. Pengennya sih lama-lama aja gitu. Tapi ya itu, malu dong anak perempuan dirumah laki-laki lama-lama.
"Oppa, kau istirahat saja. Aku mau pulang." ucap lo yang mulai bangkit untuk mengambil mantel lo di sangkutan.
"Eoh? Kau sudah akan pulang? Ayo aku antar." balas Chanyeol yang juga bangkit dari baringannya.
"Ah, tidak usah oppa. Aku bisa pulang sendiri kok. Kau istirahat saja. Terimakasih telah mengajakku kesini." ucap lo sambil membungkuk.
"Tidak-tidak, pokoknya aku akan mengantarmu. Tunggu sebentar!" Chanyeol segera berlari kekamarnya untuk mengambil hoodienya. Tidak lupa kaca mata hitam dan maskernya.
Lo menghela napas melihat Chanyeol yang maksa mau nganterin lo. Seberernya lo gak enak, cuma ya udah pasti lo senang. Ih tapi tetap aja lo gak enak. Karna bikin lo semakin baper.
"Oppa, kenapa kau baik sekali padaku?" tanya lo sedikit histeris. Kalo Chanyeol terus terusan gini kan lo jadi ngarep terus karna kebaperan lo udah tingkat tinggi.
"Memangnya salah? Aku kan hanya menolongmu." jawab Chanyeol cuek sambil melirik lo sekilas. Dia lagi fokus nyetir soalnya.
"Kau tidak bisa seperti ini terus oppa! Aku bisa terbawa perasaan." ucap lo frustrasi.
"Ya! Memangnya kenapa? Kalau kau ingin membawa perasaanmu, bawa sajalah! Apa urusannya denganku." balas Chanyeol sewot.
Itu lo udah stres sendiri dengar jawaban Chanyeol. Masalahnya dia sadar gak sih maksud lo bawa perasaan itu gimana? Apa urusannya sama dia? Jelas itu urusannya lah!
Lo mengacak-acak rambut lo sendiri. Chanyeol minta digigit, sumpah.
"Ya! Kau!" seru Chanyeol ngeliat lo udah gila sendiri.
"Bbianhe oppa." cicit lo sambil membenarkan rambut lo yang sedikit berantakan.
"Kau tau, perjalanan ke apartemenmu itu sangat jauh. Kalau kau naik taxi, akan mahal. Naik bus juga akan ribet urusannya. Lebih baik aku yang mengantarmu." jelas Chanyeol tanpa melihat lo. Ya lo cuma ngangguk aja. Padahal Chanyeol modus. Tapi siapa juga sih yang nolak dianter sama Chanyeol.
Benar saja, butuh waktu setengah jam barulah kalian sampai di apartemen lo.
"Eoh, aku lupa menanyakannya. Bukankah kau harus mengambil paketmu?" tanya Chanyeol yang membuat lo tersentak kaget. Iya lo hampir lupa.
"Ah hampir saja aku lupa! Terimakasih oppa. Terimakasih telah mengantarku. Keurom, aku permisi. Aku harus segera ke bandara." ucap lo yang udah mau turun aja kalo gak tangan Chanyeol menahan lo untuk tidak keluar.
Baper? Iyalah, jantung lo aja udah berdetak gak karuan.
"Rinrinie, kenapa kau selalu mempersulit dirimu sendiri eoh? Kau tau, sikapmu itu membuatku merasa tersinggung." ucap Chanyeol tersenyum sinis.
Lo udah takut sendiri ngeliatnya.
"Bbianhe oppa, jeongmal mianhamnida.." ucap lo yang udah mohon-mohon sama Chanyeol.Chanyeol terkekeh.
"Biar kuantar."Lo nelen ludah dan kembali membenarkan posisi duduk lo dan memasang seatbelt lagi. Chanyeol segera melajukan mobilnya.
"Oppa, biar aku saja yang masuk." ucap lo yang buru-buru keluar sebelum Chanyeol nahan lo lagi dan maksa untuk nemenin lo masuk.
Chanyeol yang udah mau nahan lo, tapi telat, hanya mampu menghela napas kesal.
10 menit kemudian, lo kembali dengan susah payah mengendong kotak didepan lo. Chanyeol yang melihatnya buru-buru keluar dan berlari menghampiri lo.
Lo panik sendiri sambil ngeliat kanan kiri. Takut-takut ada fans yang sedang berada dibandara dan melihat kalian.
"Ya! Sampai kapan kau akan berdiri disitu?" teriak Chanyeol yang tau-tau udah didalam mobil.
Lo yang baru nyadar langsung berlari menyusul Chanyeol.
.
.
."Oppa, kau yakin mau mampir?" tanya lo natap Chanyeol ragu.
"Eoh." Chanyeol mengangguk pasti.
"Keunde.. Aku takut temanku melihatmu."
"Ah sudahlah, ayo!" Chanyeol langsung keluar sambil membawa kotak paket lo.
Akhirnya lo ngikutin aja dengan perasaan yang tidak karuan. Ketakutan lo membuat tangan lo dingin dan gemetar.
Saat sampai didepan pintu apartemen lo, ketakutan lo bertambah liar saat melihat biasan cahaya dari bawah pintu apartemen Minji. Yang artinya ada orang didalam sana.
"Oppa cepat masuk!" teriak lo setelah menekan sandi dan membuka pintu.
Lo langsung mendorong tubuh Chanyeol masuk kedalam.
"Chanyeol oppa.."
Jantung lo berhenti berdetak. Napas lo juga ikut berhenti. Bahkan kaki lo jadi lemas saat melihat sosok yang sangat familiar itu. Sosok yang dari tadi lo khawatirkan akan melihat lo.
Minji.
Ia berdiri mematung melihat lo dan Chanyeol yang masuk secara bersamaan. Ditangannya, Minji memegang kue tart dengan lilin yang hidup.
Segala penyesalan tentang mengapa lo berbagi sandi apartemen dengan Minji pun mucul di otak lo.
.
.
.Keep Vomment Yeoreobun 💟
Oke saya ingin mengucapkan terima kasih kepada readers sekalian.
Jadi, tadi pagi setelah bangun tidur dan menjalankan ibadah solat subuh. Saya melakukan aktivitas langganan yaitu membuka instagram dan melihat beranda. First, saya stres sendiri liat mv cure-taeyong sari sm station. Dan saya tambah stres lagi karna exo mau menggelar fansign ketiga. (ya hubungannya sama lo apa sih thor?) Fyi: i know itu mustahil banget buat gue.
Dan setelah selesai, saya buka wattpad.
You know, saya sesak napas pas ngeliat#91 in fanfiction
Sumpah rasanya seneng banget. Ih segitu sederhana ya hidupku 😧
Terimakasih sekali lagi 😘
Daaaaaan
HAPPY ANNIVERSARY EXO-L ❤
Nado saranghae oppa 💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
NYASAR ✖ PARK CHANYEOL
Fanfiction[ON GOING] "hah? Pokemon? Nyari pokemon sampe segitunya?!" "Chanyeol? Gausah mimpi!" "jangan bilang Chanyeol tiba-tiba keluar dari poster" -May 31, 2017-