Dari luar, sekolah nampak seperti biasa. Tak ada yang berubah dari sekolah lo. Cuma perasaan lo aja yang membuat lo sangat takut untuk melangkahkan kaki masuk kesekolah.
Lo nelen ludah, gugup. Akhirnya lo keluar dari mobil dan berjalan perlahan memasuki sekolah.
"eh itu kak Rin!" teriak seorang cewek yang membuat lo menoleh. Beberapa anak kelas 10 sedang berdiri natap lo dengan pandangan tak percaya. Ada yang senyum-senyum getir. Ada yang nutupin mulut anak yang manggil lo tadi.
"why?" ucap lo tanpa suara. Namun mereka tau lo nanya kenapa. Mereka buru-buru menggeleng dan berlalu ninggalin lo.
Lo menghela napas. Ini baru nyampe gerbang udah begini, belom lagi waktu lo jalan di koridor dan melewati kelas 10 dan 11 yang notabennya adalah kpopers alay plus labil.
Dan bener aja, begitu lo lewat, beberapa pasang mata ada yang memandang lo dengan pandangan mengintimidasi.
"waahh kak Rin beruntung banget kak!!"
"kak kedukun mana?"
"gak adil, masa cy cuma Follback satu orang."
"tapi kan kak Rin cantik!"
"cantikan juga gue."
"eh itu pasti dia ngasal deh Follback orang."
"di tag juga!!"
"ngapain pake ngetag segala sih mas? Istrimu bukan cuma seorang.."
"iya, pasti cy mau cari sensasi aja."
"huh, untung member bts ga ada yang punya akun pribadi."
"kak Rin, Chukkahae."
"you're so lucky kakkk!!!"
"bicarain apa sih?"
"woi itu kak Rin!!"
"ih kok bisa sih dia masi idup?"
"kalo gue di Follback cy mungkin gue gak sekolah hari ini."
"gue mungkin udah di opname."
"lah gue gak tau apa-apa woi.."
"kak Rin!!"
"kak recomin dong tips di notice bias!"
"eh dia kan jago bahasa koriya kan ya? Wajarlah."
"hello?? Terus apa kabar sama exo L di korea yang satu suku sama cy??"
"ih dia pasti kedukun deh."
"kak minta alamat dukunnya dong!"
Lo mempercepat langkah lo dan tidak menghiraukan segala ocehan adik kelas lo yang kurang ajar itu. Kuping lo panas, lo pengen marah-marah. Cuma gak mungkin. Karna orang kenal lo sebagai orang yang cuek dan tidak peduli orang lain selalin temen-temen lo yang terbilang sedikit. Dan rasa takut lo juga lebih besar daripada keberanian lo.
Susah payah lo nahan air mata lo. Hati lo sakit mendengar segala ocehan buruk yang mereka keluarkan buat lo.
"Chukkahae!!!! Wwwuwuwuwuwuwuwuwu!!!!"
Lo dikejutkan dengan sahabat-sahabat lo saat akan masuk ke kelas. Memebuat air mata lo yang tertahan akhirnya keluar.
"gila Rin! Gue teriak waktu ngeliat postingan cy!!"
"iya emak gue sampe marah-marah karna gue terlalu histeris."
"iya sumpah gue masih gak percaya lo di follback cy!"
"gue ikut bahagia pokoknya."
"ahaha iyaaa gue juga bahagia walaupun bukan gue. Untung Kai gak punya akun pribadi ya."
"iya untung Xiumin juga gak punya!"
Temen-temen lo pun memeluk lo.
Dan membuat lo mengusap air mata lo dan tersenyum."gue tau gimana perasaan lo Rin.." bisik Anjun yang lo jawab dengan anggukan.
"pasti berat kan ya?"
Lo ngangguk lagi.
Sebenarnya memang berat. Disatu sisi lo bahagia, disisi lain lo udah pasti menderita.
"tapi lo tau kan? Kita semua gak akan pernah jadi haters lo." kata Nanda sampil nepuk-nepuk bahu lo.
"iya. Kan gue udah bilang.. Pokoknya ntar kita semua yang bakal nganter lo nikahan ke korea." sambung Fitri yang membuat lo tertawa kecil.
"udah gausah nangis lagi. Gue aja udah ikhlas Chanyeol pergi." kata Mumut yang langsung mendapat respon tidak senang dari Lala.
"lo pikir dia mati?"
.
.
.Sepulang sekolah, lo menraktir temen-temen lo dengan alasan karna lo difollback Chanyeol. Itu juga mereka yang maksa.
Bahkan mereka tidak segan-segan memesan berbagai macam makanan. Katanya selagi lo yang bayarin."kapan lagi coba? Ya gak Rin?" kata Mumut sambil menaikkan alisnya natap lo.
"yakali, kayak baru gue traktir sekali aja." balas lo sewot.
Saat sampai dirumah, lo langsung masuk kekamar. Lo tersenyum miris mengingat Chanyeol yang biasanya mondar mandir di kamar lo.
Lo segera berjalan ke meja belajar lo dan mengambil buku harian lo. Lo nyimpen surat Chanyeol disitu.
Saat lo membuka lembaran bukunya dan mencari surat itu, ada sesuatu yang lebih menarik perhatian lo. Sebuat tulisan yang terdapat diantara lembaran yang kosong. Tulisan yang sangat jelas bukan tulisan lo. Tulisan yang lebih cocok disebut tulisan anak sd.
Alamat rumah.
Ya, sebuah alamat rumah yang lo yakini adalah alamat rumah Chanyeol. Tulisannya mirip sama tulisan Exo Chanyeol yang ada di surat itu.
Seketika lo merasa seperti disiram air es. Hati lo seakan ingin terbang sekarang. Ini bahkan lebih dari bahagia. Lo senyum lebar banget. Entah kenapa lo merasa punya kesempatan untuk jadi istri seorang Chanyeol Exo.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
NYASAR ✖ PARK CHANYEOL
Fanfiction[ON GOING] "hah? Pokemon? Nyari pokemon sampe segitunya?!" "Chanyeol? Gausah mimpi!" "jangan bilang Chanyeol tiba-tiba keluar dari poster" -May 31, 2017-