"Chanyeol oppa.."
Chanyeol yang mendengar namanya disebut langsung tersenyum lebar kepada Minji. Ia ingat gadis itu. Gadis yang sering ia lihat saat fanmeeting.
"Eoh, Minji ah kau sudah kembali." ucap lo basa-basi.
Sungguh lo pengen lari saat ini juga. Jantung lo juga udah sakit sangking degdegannya.
Minji mengangguk singkat sambil tersenyum simpul menatap lo.
"Rinrinnie siapa... Dia?" tanya Chanyeol ragu sambil berbalik natap lo.
"Temanku, dia temanku." jawab lo sambil tersenyum getir kepada Chanyeol.
Minji masih betah berdiri menatap Chanyeol dan lo. Lo berjalan mendekati Minji.
"Minji ah, apa ini kue untukku?" ucap lo gemetaran sambil mencoba mengambil kue dari tangan Minji.
"Eoh nae," Minji mengangguk dan tersenyum lebar.
"Oppa duduklah. Aku akan mengambil minum untukmu." ucap lo sambil mengambil alih paket lo yang ada ditangan Chanyeol. Setelahnya, lo langsung berlari kedapur.
Lo sibuk mondar-mandir buat ngilangin rasa takut lo. Lo benar-benar takut sekarang. Bahkan lo gak berani balik ke ruang tengah lagi.
Lo mengintip kesana, Minji terlihat sedang berbicara pada Chanyeol. Wajahnya tampak lebih bahagia dari biasanya.
Lo menarik napas sebelum benar-benar berjalan mendekati mereka dengan membawa minuman kaleng.
"Chaaa, silahkan diminum." ucap lo mencoba mencairkan suasanan es yang hanya lo rasakan sendiri.
"Minji ah, kenapa tidak memberitahuku jika kau akan kembali?" tanya lo yang membuat Minji terkekeh.
"Jika aku memberi tahumu, aku mungkin tidak akan bisa bertemu Chanyeol oppa. Iya kan?" jawab Minji sambil tersenyum senang.
Tidak bagi lo, jawaban Minji malah membuat lo terhenyak dan kehabisan kata-kata. Minji benar-benar mengucapkan kebenaran.
"Rin ah, bagaimana bisa kau membawa Chanyeol oppa kerumahmu?" tanya Minji antusias.
"Eoh, keuge.." pertanyaan Minji benar-benar membuat lo kehabisan kata-kata untuk berbohong.
"Aku yang mengikutinya." jawab Chanyeol enteng. Firasatnya mengatakan ada yang tidak beres dengan gadis yang ada disampingnya ini.
"Aah begitu ya. Rin ah, bisakah kau mengambil fotoku dengan Chanyeol oppa? Aku tau kau pasti sudah pernah berfoto dengannya. Aku juga ingin sepertimu Rin ah!" ucap Minji dengan nada riangnya yang seperti biasa.
Lo tersenyum menelan ludah.
"Aku tidak pernah berfoto dengannya." sergah Chanyeol yang membuat Minji kaget.
"Aku harus pulang, permisi." Chanyeol langsung bangkit dan pergi meninggalkan apartemen lo.
Minji menganga tak percaya menatap kepergian Chanyeol. Sedangkan lo hanya terduduk lemas sambil mengacak rambut lo.
"Rin ah! Apa itu tadi!?" pekik Minji yang membuat lo tersentak. Pasalnya, baru kali ini Minji bersikap seperti itu.
"Kau mencoba membohongiku? Iya?" desaknya lagi.
"Tidak Minji, bukan begitu maksudku-"
"Apa? Sudah jelas kau bersama Chanyeol oppa."
"Minji kumohon dengarkan aku. Aku tidak sengaja bertemu dengannya Minji ah." ucap lo lagi.
"Tidak sengaja?! Kau fikir aku bodoh? Aku tidak bodoh sepertimu! Jelas-jelas Chanyeol oppa mengatakan ia mengikutimu! Bagaimana kau akan menjelaskannya huh?!" seru Minji dengan suaranya yang semakin naik.
Oke, lo paling gak bisa di bentak apalagi saat lo lagi takut. Dan sekarang Minji dengan suaranya yang keras malah membentak lo. Membuat lo semakin takut dan menangis.
"Kau benar-benar tidak bisa menjelaskannya? Ayo, aku menunggumu!" seru Minji lagi.
Bahkan Minji sendiri wajahnya sudah merah padam. Ia benar-benar meluapkan kekesalan yang selama ini ia pendam.
Kekesalannya saat pertama kali melihat lo diantar pulang sama Chanyeol. Minji fikir itu hanya kebetulan. Atau ia salah lihat. Karna saat itu yang ia tau adalah lo pergi untuk menemui bokap lo. Tapi untuk membuktikan rasa penasarannya, Minji rela menghabiskan uang lebih banyak lagi untuk mendapatkan 2 tiket fanmeeting. Dan kekesalannya bertambah saat melihat Chanyeol yang memarahi lo. Ia cemburu dengan apa yang dilakukan Chanyeol. Walaupun Chanyeol tersenyum manis padanya dan menyampaikan pesan yang membuatnya bersemangat. Semua itu seakan hilang saat melihat Chanyeol memarahi lo dengan raut wajah yang sangat khawatir. Minji bahkan membayar staf agar tidak memaksanya dan lo untuk cepat pergi. Minji benar-benar ingin tau apa yang sebenarnya terjadi. Dan puncaknya, ia benar-benar marah melihat Sehun memakaikan topinya ke lo. Bahkan Sehun dengan fasih menyebut nama lo. Minji sudah kehabisan kesabarannya. Ingin rasanya saat itu juga ia membuat lo kembali ke Indonesia. Ia sungguh muak dengan lo. Hingga ia memutuskan untuk mengucapkan selamat untuk lo sebelum ia menghilang dan mengamati apa yang lo lakukan dari belakang.
Setalah sekian lama, Minji fikir tidak akan ada lagi yang namanya bertemu dengan Chanyeol oppa. Bahkan hari ini, ia berniat kembali dan mencoba untuk membiasakan diri dengan menganggap tidak ada yang terjadi. Bahkan Minji sempat membeli kue sebagai kejutan. Minji sangat senang saat tau lo sedang tidak ada dikamar. Fikirnya, ia benar-benar akan memberikan kejutan. Dan sekali lagi, Minji benar-benar murka saat melihat Chanyeol yang masuk kedalam apartemen Minji. Semua kekesalan dan kemarahan yang sempat ia lupakan, terulang lagi dikepalanya. Bahkan ia dengan susah payah mencoba melupakan itu.
"Kau menangis? Kenapa kau menangis Rin ah? Bukankah seharusnya aku yang menangis hah!?" bentak Minji lagi yang membuat lo semakin sesenggukan. Bahkan untuk bernapas saja rasanya sulit.
"Aku kecewa padamu!" bentaknya lagi.
Lo benar-benar marah dengan Minji sekarang. Dari awal itu, lo yang kecewa sama dia dan menahan untuk tetap berteman dengannya. Yang kenyataannya dia adalah seorang sasaeng.
"Itu karna kau Minji! Aku menyembunyikannya karna kau adalah seorang sasaeng!!" balas lo dengan sekuat tenaga.
Minji terbelak menatap lo dengan tatapan membunuhnya.
"Kau menyalahkanku karna aku seorang sasaeng? Apa kau sadar dengan apa yang kau katakan hah!?" bentak Minji lagi. Ia tidak terima dengan alasan lo. Menurutnya tidak ada yang salah dari seorang sasaeng.
Mata Minji sudah berkaca-kaca. Sebenarnya ia sudah tidak sanggup lagi sekarang.
Brakk!!
Lo dan Minji sama-sama menoleh ke pintu yang dibuka secara kasar.
Chanyeol menatap Minji dengan tatapan marahnya. Ia mendengar semuanya dari luar sana. Chanyeol berjalan cepat mendekati lo dan menarik tangan lo untuk segera bangun. Bahkan napas Chanyeol juga sudah tidak beraturan sekarang. Ia benar-benar marah mendengar semuanya. Mungkin jika Minji adalah seorang pria, Chanyeol pasti akan menghabisinya.
"Ayo." ucap Chanyeol sambil menatap Minji tajam.
Setelahnya ia langsung menarik tangan lo keluar dari tempat itu.
.
.
.Oke mood gue hilang karna yang komen jadi sedikit :(
Segitu gak serukah yang gue ketik dan gue publish?
Terima kasih yeoreobun 💕
Keep Vomment yah 😘Btw coba deh mampir ke work baru gue. Hehe.. Coba aja dulu.
http://my.w.tt/UiNb/AFTEifAorF
KAMU SEDANG MEMBACA
NYASAR ✖ PARK CHANYEOL
Fanfiction[ON GOING] "hah? Pokemon? Nyari pokemon sampe segitunya?!" "Chanyeol? Gausah mimpi!" "jangan bilang Chanyeol tiba-tiba keluar dari poster" -May 31, 2017-