83. Surprise!

2.1K 204 49
                                    

Maksud Sehun bilang exo l udah nunggu itu bukan nungguin lo. Dia masih punya perasaan untuk tidak membiarkan lo go public secepat ini. Ia paham bagaimana sulitnya menerima orang baru dalam sebuah lingkungan. Terlebih sifat penggemar yang tidak ingin idolnya diganggu bahkan disentuh orang lain.

Tidak, lo bukan orang lain. Lo bagian dari mereka. Orang yang ikut mencintai setiap member dan mendukung semua yang mereka lakukan. Mendukung juga bukan berarti akan menerima dan siap bertoleransi bukan? Ini soal hati, lo paham. Saat orang yang benar-benar lo cintai harus mencintai orang lain. Lo harus relain, demi kebahagiaan dia. Tapi tidak semudah itu. Semua orang pasti akan bertindak bodoh.

"Jangan khawatir, kau nanti tunggu di mobil saja." ucap Sehun yang sedari tadi menyadari kepanikan lo. Ia tersenyum sambil menepuk-nepuk tangan lo.

Lo tersenyum lega menatap Sehun.

"Rinrinie, kita semua tau semua orang butuh waktu. Jadi jangan terlalu khawatir." tambah Kyungsoo. Walaupun ia terlihat tidak perduli dengan lo, ia faham bagaimana perasaan lo. Ia faham bagaimana perasaan Chanyeol. Maka dari itu ia memilih untuk mendukung lo dan Chanyeol secara diam-diam.

"Gamsahabnida oppa." ucap lo sambil tersenyum kepada Kyungsoo. Ia tersenyum dan mengangguk.

Chanyeol benar-benar tidak tau kenapa dari kemarin ia mengerjakan semua pekerjaan dan membuatnya bisa bersantai hari ini. Saat tengah duduk bersama teman-teman seangkatannya, tiba-tiba ia dipanggil dan diminta menghadap komandan. Pikirnya komandan hanya ingin mengucapkan selamat karna ia sudah bekerja keras.

Tapi begitu ia keluar, ia melihat  dua kameramen yang berdiri didepan pintu. Chanyeol terkekeh sangking bahagianya melihat kamera yang sedang merekamnya. Lalu ia kembali berjalan menuju ruangan komandan yang terletak di bagian depan.

Entah kenapa hatinya sudah deg degan saja. Ia tidak bisa menebak apa yang akan ada di ruangan komandan nanti. Tapi ia membayangkan membernya ada disana memberinya kejutan. Tapi ulang tahunnya masih besok?

Chanyeol terkekeh lagi saat melihat kamera yang sedang menyorotnya dari depan pintu komandannya. Ia sampai berjongkok karena gugup. Sudah lama tidak melihat kamera.

"Apa aku kembali saja? Aku tidak mau membuka pintu ini." ucap Chanyeol pada kameramen.

Karna tidak mendapar jawaban, Chanyeol berdiri dan menarik nafas untuk meyakinkan dirinya. Lalu ia membuka pintu dan melihat Sehun sedang tersenyum memamerkan gigi-giginya.

"Omo! Boya ige?" tanyanya pelan.

"Hyung, aku menghadap komandanmu agar bisa meminta izin secara langsung. Ayo kita minum-minum." ucap Sehun senang.

"Kapchagi?" tanya Chanyeol masih tidak percaya.

"Ah waeeee. Ayolah, lagi pula sudah diizinkan kok." tambah Sehun.

Chanyeol melirik komandannya yang sedang tersenyum melihat keduanya.

"Tan, gyeol!" hormat Chanyeol.

"Tan, gyeol! Pergilah, kau sudah bekerja keras Chanyeol ah." kata komandan setelah menerima hormat Chanyeol.

"Tan, gyeol! Gumqpseumnida komandan nim." Sehun ikut memberi hormat sebelum meninggalkan ruangan. Ini yang namanya pencitraan didepan kamera.

Sehun mengajak Chanyeol mengobrol biasa sambil menggandengnya keluar. Tentu saja diluar sudah banyak exo l yang menunggu mereka. Termasuk Kai, Kyungsoo dan Xiumin.

"Hyung!!" teriak Kai begitu Chanyeol keluar dari pintu utama.

Chanyeol kaget dan langsung menutup wajahnya. Ia malu sekaligus terharu. Sekitar 100 exo l yang hadir langsung menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Chanyeol. Chanyeol yang begitu senang langsung berlari kearah member yang lain.

Ia tidak bisa membendung air matanya lagi. Ia terharu bahagia. Bahkan ia tidak menyangka akan ada kejutan ulang tahun seperti ini.

Setelah membuat harapan, Chanyeol langsung meniup lilinnya. Ia lalu mengucapkan terimakasih kepada semua member dan kepada exo l yang sudah hadir untuk ikut merayakan ulang tahunnya.
.
.
.

Jantung lo semakin berdetak kencang saat Chanyeol bersama member yang lain berjalan kearah lo. Walaupun lo di dalam mobil, tetap saja lo gugup karna Chanyeol pasti masuk kesini.
Untung aja lo cuma sendiri disini. Manager yang menyetir tadi entah dimana sekarang.

"Hyung, aku ingin membukakan pintu untukmu. Tapi kau naik dibelakang ya!" ujar Kai langsung berlari mendahului Chanyeol dan yang lainnya.

"Arasseo." ucah Chanyeol. Lalu ia kembali berbalik dan melambaikan tangannya kepada exo l.

Menager sudah masuk. Ia tersenyum melihat lo yang lagi menggesek kedua tangan lo karna gugup. Pintu vann terbuka. Chanyeol masuk tanpa rasa curiga  sedikit pun. Lalu ia berhenti terpaku melihat lo duduk di bagian belakang.

Chanyeol menoleh kebelakang untuk melihat membernya. Ia masih tidak percaya melihat lo ada di depannya sekarang.
"Apa aku sedang bermimpi?" tanya Chanyeol membuat Kai dan Sehun tertawa terbahak bahak.

"Yak, jawab aku!" seru Chanyeol gemas. Ia kembali melihat lo yang lagi nyengir sekarang.

Alih-alih menjawab,
"Hyung, cepat masuk! Kita harus pergi dari sini!" omel Kai sambil mendorong punggung Chanyeol.

"Oppa anyeong." ucap lo pelan sambil tersenyum canggung. Chanyeol tidak bisa menahan senyumnya. Ia langsung mendekati lo dan memeluk lo.

"Aahhhh senangnya, kalaupun ini mimpi tolong jangan bangun kan aku ya." ucap Chanyeol.

"Hyung, ini kado dari kami." celetuk Sehun ketika ia melihat lo dan Chanyeol masih pelukan.
Ya gimana Chanyeol tuh di titik rindu yang puncak banget. Bahkan kalo boleh dia maunya lo ikut dia wamil sekalian. Karna Chanyeol tuh pengennya lo ngekorin dia terus gitu. Jangan jauh-jauh.

Dari tadi tuh Chanyeol cuma ngomong "Bogoshipeo, nomu, bogoshipda." itu doang yang di ulang-ulang.

"Hyung! Ia bisa kehabisan nafas!" seru Kai yang tidak bisa berhenti tertawa melihat hyungnya itu.

Lo menepuk-nepuk punggung Chanyeol sambil sesekali mengusapnya penuh sayang. Bahkan lo sampe pengen nangis karna ya ga nyangka aja Chanyeol jadi lebay banget gini sangking sayangnya ke lo.

Bahkan sampai mobil bergerak pun Chanyeol masih memeluk lo.  Tapi tak lama ia sadar dan melepas pelukannya. Matanya berair, lalu air matanya mengalir lagi. Dia nangis kaya anak kecil beneran bikin lo jadi ikutan nangis.

"Apa kau makan dengan teratur? Badanmu kurus sekali..." tanya Chanyeol sambil menangkup wajah lo dengan kedua tangannya yang besar.

Lo gak sanggup jawab, jadi cuma ngangguk.

"Jangan bohong. Kau tidak boleh seperti itu lagi ya? Kau harus banyak makan. Setidaknya makanlah dengan teratur." ujarnya masih megangin pipi lo.
Lo ngangguk lagi. Beneran lo ga sanggup ngomong karna ini lagi di ambang terharu bahagia.

"Kau tau kan, menunggu itu tidak enak. Dan kau harus tau ditunggu itu lebih tidak enak. Seperti ada beban yang harus kau bawa kemana-mana. Kau tau? Aku mampu menanggung semua beban itu dengan makan teratur. Kau juga harus begitu. Agar kuat sepertiku."

"Oppa... Apa aku seperti beban bagimu?" tanya lo pelan. Ya gimana kan lagi nangis.

"Aniya, aniya. Bukan begitu.." hela Chanyeol panik sambil menghapus air mata lo.

"Bebanku bukan kau, tapi jarak dan waktu yang kubuat diantara kita. Itu beban, Rinrinie. Membuatmu menungguku, bagiku itu beban. Bahkan sekedar memastikan keadaanmu saja aku tidak bisa. Mianhe.. Maafkan aku.."

Lo makin nangis karna Chanyeol ngomong gitu.

"Aniya oppa, nan gwaenchanayeo. Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku.." ucap lo lalu nunduk, gak sanggup ngeliat mata Chanyeol lama-lama.

Tapi Chanyeol malah mengangkat wajah lo dan mencium kening lo.
.
.
.

GIMANA YEOROBUN!????

BTW Happy Ten Days 💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang