Jangan curiga, puter aja lagunya udah :(
.
.
.
.Lo tersadar saat mendengar suara pintu yang terbuka. Tapi lo masih merem dan mendengar suara apa yang terdengar selanjutnya. Sudah pasti itu Chanyeol karna karna ia terdengar menghela nafasnya setelah melepas jaketnya.
Setelah melepas kaus kakinya ia masuk ke kamar mandi. Lo membuka mata dan bangun untuk melihat jam. Sekarang masih pukul 3 dini hari.
Karna tadi lo tidur di tengah, sekarang lo jadi geser ke pinggir agar Chanyeol bisa tidur ditempat tidurnya.
"Kau terbangun?" tanya Chanyeol yang kaget melihat lo memainkan hp lo.
"Hng.." jawab lo sambil mengangguk dan menyimpan hp lo.
"Aku akan mengantarmu besok jam 10. Tidurlah, ini masih sangat pagi." ujarnya sambil duduk di pinggir tempat tidur untuk melihat lo lebih dekat.
"Oppa tidak tidur?" tanya lo.
"Tidur, aku ingin makan dulu lalu mandi." jawabnya sambil tersenyum memperlihatkan bolongan di pipinya.
"Aku ingin menemani oppa makan." ucap lo sambil membuka selimut dan ikut duduk di samping Chanyeol.
Chanyeol tersenyum lagi sambil menyibak sedikit rambut lo kebelakang poni."Ayo turun." ucapnya hampir berbisik sambil bangkit dan menarik tangan lo.
"Sebentar, oppa turun saja duluan. Aku mau mencuci muka." lo melepas palan tangan Chanyeol.
"Baiklah. Aku tunggu di bawah." balas Chanyeol yang langsung memakai sendalnya lalu berjalan keluar kamar tanpa menutup pintunya.
Setelah mencuci muka dan menyisir rambut. Lo berjalan santai menuju dapur. Gak heran kenapa badan Chanyeol jadi segede itu. Sudah jam segini pun, dia masih merasa lapar.
Lo mengerutkan kening ketika melihat tidak ada cahaya apapun yang berasal dari dapur. Ruang tengah juga gelap karna lampunya sudah pasti dimatikan. Mau neriakin Chanyeol takut ibunya ikut terbangun. Alhasil lo memberanikan diri berjalan ke dapur yang gelap itu.
"Oppa kenapa tidak menghidupkan lampu?" tanya lo begitu melihat bayangan Chanyeol yang sedang mengambil sesuatu dari kulkas.
Tidak mendapat jawaban apapun, lo kesel trus ngidupin lampu yang saklarnya emang di bagian depan dapur tempat lo berdiri sekarang.
Mata lo terbelak ketika melihat banyak sekali mawar merah yang disusun di atas meja makan. Karna penasaran lo langsung mendekati meja makan dan kagum dengan apa yang ada disana. Ada buket bunga besar juga di atas meja.
"Oppa, kenapa mejanya dibuat seperti ini? Bukannya kak Yoora sudah pergi ke Bali?" tanya lo masih menikmati pemandangan indah di depan lo.
Chanyeol terkekeh dan berjalan mendekati meja makan juga. Ia meletakkan segelas penuh susu putih di depan lo.
"Duduk saja." ujarnya sambil menarik kursi untuk mendudukkan lo disitu.
"Kau minum susu saja ya, aku ingin minum wine." ucapnya setelah berhasil menduduki lo dan pindah ke sisi depan lo.
"Padahal aku juga ingin minum itu." ucap lo sambil manyun. Tapi nenggak susu dingin yang ada di depan lo juga.
Chanyeol terkekeh lagi.
"Tidak boleh."Lo gak ngerti lagi udah jam segini Chanyeol masih bisa makan ayam bakar yang sudah ia siapkan diatas meja. Mana banyak juga.
"Kau tidak ingin makan?" tanya Chanyeol. Lo menggeleng cepat dan kembali meminum susu lo yang sekarang sudah tinggal setengah.
Setelah menghabiskan dua potong paha ayam yang cukup besar. Chanyeol berhenti dan mengelap mulutnya dengan tissu. Ia tersenyum menatap lo yang sedang menenggak habis susu yang Chanyeol berikan tadi.
Lo mengertukan dahi saat merasakan sesuatu yang aneh memasuki mulut lo. Ini bukan bagian dari susu, tapi cincin!
Lo buru-buru mengeluarkan cincin yang belum sempat tertelan itu dan meletakkannya di telapak tangan lo. Chanyeol buru-buru menarik tangan lo dan mengambil cincinnya.
"Rinrinie, izinkan aku memakaikan cincin ini di jarimu." ujar Chanyeol yang langsung memakaikan cincin putih cantik itu ke jari manis lo.
Lo tidak sanggup berkata-kata dan menutup mulut lo dengan tangan yang satunya. Mata lo juga udah berkaca-kaca padahal dikasi cincin doang.
"Oppa ngasih aku cincin lagi?" tanya lo ketika Chanyeol selesai memakaikan cincin yang baru ia berikan di jari manis lo. Cincin yang dijari tengan lo yang dikasi Chanyeol pertama kali lewat ibunya.
"Rinrinie.." ucap Chanyeol terputus. Ia meraih kedua tangan lo dan menatap lo dalam dalam.
"Dalam hidup, kita bisa menentukan dengan siapa kita ingin melabuhkan hati kita. Yang kita tidak bisa tentukan, kemauan seseorang itu. Aku tidak peduli dengan semua resiko yang akan kuterima dengan keputusanku saat ini. Aku berjanji akan terus melindungimu sampai kau sendiri yang memintaku untuk berhenti. Aku berjanji tidak akan membuatmu menangis. Aku berjanji akan menjadi orang pertama yang kau cari saat kau susah maupun senang. Dan aku berjanji tidak akan meninggalkanmu sampai kau yang memintaku pergi." ucap Chanyeol panjang. Lo udah gak sanggup nahan rasa haru yang menyesakkan dada lo.
"Rinrinie, dengan ini aku ingin melamarmu secara langsung." ucap Chanyeol terhenti lalu ia menarik nafas sambil memejamkan matanya. "Mau kah kau menjadi pendamping hidupku? Menjadi orang pertama yang aku cari saat matahari terbit, dan menjadi orang terakhir yang ada disampingku saat matahari terbenam. Menemaniku melakukan aktivitas kecil yang akan menjadi luar biasa saat kau berada disampingku. Rinrinie, sudikah kau menjadi istriku?"
Tanpa berfikir panjang, lo langsung mengangguk dengan air mata yang berlinang. Bahkan lo sudah tidak perduli kalimat terakhir Chanyeol yang dia ucapkan dengan susah payah karena itu adalah sebait lagu milik musisi Indonesia.
Chanyeol tersenyum sangat bahagia tanpa melepas genggaman tangannya.
"Bila nanti saatnya telah tiba.."
Ia berhenti dan tersenyum melihat lo kaget."Kuingin kau menjadi istriku.." lanjutnya. Lo masih terdiam sambil terus mengeluarkan air mata menatap Chanyeol. Menunggunya melanjutkan nyanyiannya.
"Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan,
Berlarian kesana-kemari dan tertawa..
Namun bila saat berpisah telah tiba..
Izinkanku menjaga dirimu..
Berdua menikmati pelukan di ujung waktu,
Sudilah kau temani diriku..."
Tutupnya dengan suaranya yang cukup merdu. Membuat lo ingin pingsan ditempat saat ini juga.Lo mengangguk cepat sambil mempererat genggaman tangan lo. Chanyeol tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah lo yang panas dan menjadi tambah panas saat lo menutup mata dan merasakan bibir basah Chanyeol yang mendarat di bibir lo dan siap untuk melumatnya.
.
.
.Anjaaayyyyyyy
Yeorobun kalian ga kaget gitu? :(
KAMU SEDANG MEMBACA
NYASAR ✖ PARK CHANYEOL
Fanfiction[ON GOING] "hah? Pokemon? Nyari pokemon sampe segitunya?!" "Chanyeol? Gausah mimpi!" "jangan bilang Chanyeol tiba-tiba keluar dari poster" -May 31, 2017-