50.Walking

3.1K 446 33
                                    

"Oppa, aku sudah memesan tiket untukmu." ucap lo yang membuat Chanyeol langsung menoleh kearah lo.

"Untukku?" ulang Chanyeol.

Lo hanya mengangguk dan tersenyum canggung.

Chanyeol menatap lo sebentar. Lalu ia tersenyum sambil memalingkan pandangannya.

"Aaah, nae. Arasseo. Lalu kapan kau akan menyusul?"

"Entahlah.." jawab lo pelan.

Chanyeol hanya mengangguk dan langsung bangkit dari baringannya.

"Oppa mau kemana?" tanya lo yang penasaran karna Chanyeol mengambil jampernya dan segera memakainya.

"Aku ingin berjalan dialuar. Ayo, kau akan menemaniku bukan?" jawab Chanyeol yang langsung keluar tanpa menunggu lo.

Chanyeol berjalan menuruni tangga. Ia merasa tidak ingin melakukan apapun. Ia tidak sabar ingin berjalan kaki diluar. Karna hanya itu yang biasa Chanyeol lakukan saat ia sedang tidak mood.

Chanyeol sempat melirik jam dinding besar yang ada di ruang tamu. Jamnya sudah menunjukkan pukul 11. Yang artinya diluar pasti sudah sepi.

Sebenarnya tidak perlu menunggu larut malam pun, komplek itu selalu sepi.

Chanyeol melihat keatas saat ia berada di ambang pintu. Ia tersenyum sekilas saat tidak melihat lo. Dan ia memutuskan untuk duduk di teras sambil memerhatikan jalanan sepi yang ada diluar pagar.

Chanyeol sudah menerka bahwa ia memang akan kembali ke Korea tanpa lo.

"Kajja oppa!" ucap lo yang membuat Chanyeol menoleh kearah lo.

Chanyeol mengangguk dan langsung bangkit dari duduknya. Ia langsung saja berjalan keluar. Dan jadilah lo yang mengejar Chanyeol untuk bisa berjalan beriringan dengannya.

"Aku sering berjalan-jalan dimalam hari." ucap Chanyeol memecah keheningan.

"Aku biasa mengajak Sehun atau Kai untuk menemaniku berjalan." sambungnya lagi. Lo masih diam dan berniat hanya mendengarkan Chanyeol.

"Saat kau berjalan, lalu kau merasa tidak puas, maka kau akan berlari, dan saat berlari itulah kau akan merasakan kebebasan. Seperti itulah yang biasanya aku rasakan. Bagaimana denganmu?" tanya Chanyeol sambil melihat lo yang hanya terdiam.

"Aaah aku? Hmm ya, aku setuju denganmu. Aku juga suka berlari." jawab lo dengan disertai senyum yang lebar.

"Nah, seperti itu.." ucap Chanyeol sambil tersenyum lebar menatap lo.

"Aku tidak suka melihatmu diam." sambung Chanyeol.

"Ayo, berjanjilah bahwa kau akan selalu tersenyum tanpa harus kuminta." ucap Chanyeol sambil menjentikkan jarinya.

Lo terdiam dan dengan ragu menyambut perjanjian jari Chanyeol.

"Oke, kau sudah berjanji padaku." ucap Chanyeol lagi. Ia kembali tersenyum melihat lo. Dan tiba-tiba ia berlari.

"kajja!" teriak Chanyeol pelan yang membuat lo langsung berlari mengejarnya.

"Woah, aku tidak menyangka kau bisa lari secepat ini. Harusnya kau tidak bisa mengalahkanku. Karna kakiku jauh lebih panjang dari kakimu." protes Chanyeol.

"Bagaimana jika kita lomba lari? Siapa yang lebih dulu sampai di pos satpam, maka dia yang menang!" seru lo yang setelah itu langsung mempercepat lari lo.

Chanyeol tertawa lepas dan mulai mengejar. Ia ingin menangis rasanya menyadari besok ia harus meninggalkan lo sendiri.

"Ayolah oppa! Kau cemen sekali!" ucap lo sambil sesekali melihat Chanyeol yang posisinya dibelakang lo.

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang