31.Dianter Pulang

4.2K 556 33
                                    

Setelah ritual makan selesai, lo bantuin Chanyeol beresin bekas makan kalian. Dirumah Chanyeol gak ada pembantu.

"Oppa, apa kau selalu melakukannya sendirian?" tanya lo ditengah kesibukan.

"Eoh ya, wae?"

"Kenapa tidak memrekrut asisten rumah tangga?" tanya lo lagi.

Chanyeol noleh kearah lo seraya tersenyum.

"Aku belum berumah tangga, hehe." jawab chanyeol ngasal disertai cengirannya.

Lo jadi nahan ketawa dengar jawaban Chanyeol.

"Lagi pula resiko punya asisten rumah tangga sangat besar bagiku dan keluargaku. Kau tau kan aku adalah seorang public figure. Apalagi kami tidak punya kerabat disini." jelas Chanyeol yang membuat lo ngangguk-ngangguk.

"Dan rumah ini juga sering kosong." sambung Chanyeol mengakhiri pekerjaannya.

Ia berjalan keruang tengah dan lo ngikutin aja dari belakang. Chanyeol duduk, lo ikut-ikutan duduk. Chanyeol nyalain tv, lo nonton aja. Gak ikut nyalain. Remotnya kan cuma satu.

"Bagaiman? Apa kau senang hidup di Korea??" tanya Chanyeol antusias.

"Sangat! Apalagi ini adalah negara impianku." jawab lo bahagia.

Chanyeol malah mengeluarkan smirk licik natap lo.

"Itu karna ada aku kan?" tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya.

Lo tak kuasa nahan senyum sampai lo tertawa bahagia.
Benar kok pertanyaan Chanyeol. Alasan lo kesini juga karna Chanyeol.

Chanyeol yang gak bisa liat orang ketawa juga ikut-ikutan ketawa. Tapi tiba-tiba hpnya bunyi. Chanyeol segera menghampiri hpnya yang ia letakkan di meja sudut ruang tengah.

Lo yang merasa kehilangan Chanyeol hanya mampu menghela napas dan mencoba mengalihkan perhatian lo ke acara tv yang menampilkan acara yang sama sekali lo gak ngerti maksud dan tujuannya apa.

Tak lama, Chanyeol kembali menghampiri lo dan duduk disebelah lo.

"Rinrinie, ayo kuantar kau pulang." ucap Chanyeol seramah mungkin. Dia bener-bener gak enak sama lo karna mau gak mau harus ngusir lo secara halus.

Lo yang menyadarinya langsung tersenyum ke Chanyeol.

"Tidak apa-apa oppa, aku bisa pulang sendiri kok." ucap lo tanpa sedikit pun rasa sedih. Bisa ketemu Chanyeol seperti sekarang aja lo udah bahagia banget.

"Tidak, aku yang akan mengantarmu. Emm, sebenarnya aku juga harus pergi. Kurasa daripada kau naik taksi, lebih baik kau naik mobilku. Kau bisa hemat ongkos bukan?" jelas Chanyeol diakhiri senyuman manisnya.

Chanyeol jujur banget ya ngomongnya. Bener sih emang, kan lumayan hemat ongkos.

Setelah mengiyakan, lo dan Chanyeol sama-sama balik ke kamar Chanyeol. Chanyeol mengambil jamper dan topinya, sedangkan lo mengambil tas dan mantel lo. Lalu kalian keluar dari rumah Chanyeol.

"Oppa, apa tidak masalah kau mengantarku?" tanya lo yang udah ketakutan dari tadi.

Rasa senang lo karna pertama kali naik mobil Chanyeol, yang bahkan gadis paling cantik di Korea pun belum pernah menaikinya. Kalah dengan rasa takut lo. Iya lo takut diserbu exo l yang menandai mobil Chanyeol. Dan lo juga takut ada kamera paparazi yang siap mengambil gambar, dimana pun dan kapan pun.

"Ini, pakailah." Chanyeol nyodorin lo masker berwarna hitam. Lalu ia membuka laci mobilnya dan mengeluarkan kacamata hitamnya.

"Pakai ini juga." sambungnya sambil nyodorin kacamata hitamnya.

Lo yang udah siap memakai masker langsung mengangguk dan menuruti perintah Chanyeol.

Chanyeol menanyakan nama apartemen yang lo tinggali.

"Tapi oppa, kau tidak perlu menurunkanku di depan apartemen itu. Turunkan saja aku di belakangnya." pinta lo yang udah merasa gak enak karna udah hampir sampai. Lo takut kalau Minji liat lo nanti.

"Memangnya kenapa? Kau takut ada yang melihatku?" tanya Chanyeol santai.

"Emmm ya oppa. Tidak apa-apa, turunkan saja aku disini." lo udah gugub banget.

Chanyeol terkekeh sekilas dan tidak ingin menuruti keinginan lo. Chanyeol malah mempercepat laju mobilnya dan berhenti tepat didepan apartemen lo.

"Oppa..." lirih lo yang udah takut mau keluar.

"Ya, lihatlah.. Tidak ada orang disekitar sini." ucap Chanyeol yang membuat lo melihat keadaan sekitar.

Benar memang, tak ada tanda-tanda akan adanya paparazi, apalagi Minji.

Lo menarik napas panjang sebelum membuka pintu.

"Gumawo oppa." ucap lo sembari tersenyum manis kearah Chanyeol.

Chanyeol mengangguk dan membalas senyuman lo.
"Terimakasih juga telah mengunjungiku."

Lo jadi tambah berbunga-bunga karna Chanyeol ngomong gitu.

"Ah ya, belakangan ini aku sibuk. Kuharap kau.. tidak mengunjungiku dulu. Hehe."

"Aah.. Ahahah, baiklah oppa. Jangan khawatir. Aku pamit, sekali lagi terima kasih. Hati-hati." ucap lo sebelum benar-benar turun dari mobil Chanyeol.

Chanyeol sempat melambaikan tangannya sebentar sebelum ia benar-benar menghilang dari pandangan lo.

Lo buru-buru melepas masker yang lo pakai saat langkah kaki lo udah hampir memasuki apartemen. Tidak lupa lo juga melepas kacamata hitamnya.

Lo tersenyum menyadari kedua benda hitam ini adalah milik Chanyeol. Dan lo putuskan untuk menganggapnya hadiah kecil dari Chanyeol.

Lo kaget bukan main saat sudah sampai didepan pintu kamar lo. Minji baru aja keluar kamarnya. Padahal itu hal biasa. Karna efek baru ketemu Chanyeol, lo jadi ngeliat Minji kaya liat setan. Lo juga gak enak udah bohong sama Minji. Tapi itu juga untuk kebaikan Chanyeol.

"Rin ah, kau sudah pulang? Ayahmu tidak mampir dulu?" tanya Minji.

"Ah em, ya tidak. Ayahku sibuk, banyak yang harus ia kerjakan." jawab lo yang awalnya sedikit terbata.

Minji tersenyum kearah lo.
"Kau beruntung, walau jauh masih ada yang mengunjungimu."

Perkataan Minji sungguh membuat lo gak nyaman. Lo jadi gak enak sama Minji. Apalagi kedua orang tua Minji udah gak ada. Dan sekarang lo merasa bersalah karna udah bohong ke Minji.

"Minji ah.." lo langsung mendekati Minji dan langsung memeluknya.

"Gwaenchana.." ucap lo sambil mengusap pelan bahu Minji.

Minji tersenyum.

"Kau masih punya aku yang selalu siap menjadi temanmu kapan saja." ucap lo sambil melepas pelukan lo.

"Gumawo Rin ah.."
Ucap Minji sambil tersenyum manis kearah lo.

"Ah ya, aku baru saja akan keluar untuk mencari makan. Kau tidak keberatan kan ikut denganku?" tanya Minji. Lagi-lagi ia tersenyum riang. Membuat lo seakan lupa kalo Minji adalah seorang sasaeng fan.

"Tentu,"

"Ayo." Minji langsung menggandeng tangan lo dan berjalan beriringan. Entah kenapa lo gak pengen nolak Minji.
.
.
.

KOKOBOP!!! 😂😂😂

Gue ga tau maksudnya apa.

Tapi terimakasih udah baca cerita ini ❤❤❤

Gue senang baca komentar kalian 😆😆

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang