.
"Ah itu dia!" seru lo ketika lo melihat sedikit celah yang ada dipapan kusen pintu itu."Biar kulihat!" Seru Chanyeol menggeser lo dan Sehun yang berdiri paling depan. Cuma Chanyeol yang mampu mencapainya.
Dengan cepat Chanyeol mengetuk bagian kusen yang lo tunjuk. Tanpa perlu waktu lama, ia sudah menemukan bagian dengan suara yang berbeda dari bagian lainnya.
Chanyeol mencoba mencari celah agar bagian itu bisa terbuka.
"Akan kuambil pisau!" kata Kai yang segera berlari mengambil pisau didapur.
"Kau jeli juga ya," ucap Kai tak percaya sambil melihat lo sekilas. Ia memberikan pisau itu kepada Chanyeol. Chanyeol segera membobol bagian kusen itu. Dan benar saja, ada sebuah kamera yang sangat kecil tersembunyi disana.
"Waaah, benar-benar detail. Bagaimana bisa ia punya cctv sekecil itu." ucap Sehun sambil terus memperhatikan cctv yang ada ditelapak tangan Chanyeol.
"Oppa, cepat hancurkan benda itu.." ucap lo sedikit berbisik. Lo juga sedikit mundur agar tidak terjangkau oleh kamera cctv Minji.
Chanyeol mengangguk mengiyakan.
"Andwe!" seru Sehun yang langsung merampas kamera cctv itu dan mengantonginya dengan cepat.
"Kita laporkan ke polisi saja hyung!" sambung Sehun.
"Ya, aku setuju denganmu." lanjut Kai memegang bahu Sehun sambil mengangguk setuju.
"Sesekali kita harus memberi mereka pelajaran, mereka tidak bisa terus-terusan seperti itu." ucap Sehun lagi.
Chanyeol tampak berfikir. Ia melirik lo yang udah tegang sambil menatap lantai.
Lo takut kalau mereka benar-benar melaporkan hal ini ke polisi. Lo gak mau Minji ditangkap polisi.
"Benar, jika kita terus saja diam, mereka tidak akan berhenti melakukan ini." akhirnya Chanyeol angkat bicara.
"Tapi.." Chanyeol menggantung ucapannya.
Kai dan Sehun dengan seksama memerhatikan Chanyeol dan menunggunya melanjutkan kalimatnya.
"Mereka juga exo L.." sambung Chanyeol sambil melihat kearah lo.
Kai dan Sehun jadi ngeliat lo juga. Sedangkan lo masih aja nunduk dengan sejuta kekhawatiran terhadap Minji, temen lo. Tidak, lo bahkan sudah menganggapnya sahabat.
"Ya, hyung! Mereka memang exo l, tapi haruskah mereka melakukan ini terhadap kita?" seru Sehun yang membuat Chanyeol menatapnya serius.
"Bahkan apa mereka pantas disebut exo l? Mereka membuat kita tidak nyaman hyung. Menurutku ini sangat mengganggu. Apa kau tidak ingat saat seorang sasaeng pernah mencuri celana dalamku? Apa itu masih wajar disebut exo l?" jelas Sehun, sungguh mengingat kejadian itu adalah hal yang sangat menjijikkan baginya. Namun mau tidak mau ia tetap harus mengatakannya. Ia juga sudah mulai emosi saat ini.
"Benar hyung, jika mereka benar-benar mencintai kita, mereka tidak akan melakukan hal ini." imbuh Kai yang sebenarnya sudah sangat setuju dengan Sehun sejak tadi.
"Baikalah. Aku juga setuju. Ya, mereka harus tau bahwa yang mereka lakukan itu salah. Bagaimana menurutmu Rinrinie?" Chanyeol melihat lo. Dengan terpaksa lo juga ngeliat Chanyeol dengan perasaan yang sangat tidak enak.
"Jaebbal andwe.." lirih lo. Lo benar-benar sedih jika mereka benar-benar melaporkan itu ke polisi.
"Hancurkan saja oppa, kumohon hancurkan saja benda itu." sambung lo sambil menatap mata Chanyeol.
Chanyeol yang dapat menangkap kesedihan dimata lo langsung mengangguk dan mengambil kamera itu dari kantong celana Sehun.
"Hyung," Sehun ingin mencegahnya. Tapi Chanyeol dengan cepat menjatuhkan kamera cctv itu dan menghancurkannya menggunakan pegangan pisau.
Mianhae Minji ah..
Setelah menghancurkannya, Chanyeol segera mengambil sapu dan menyapu serpihannya keluar.
"Jinjja! Aigoo hyung. Kau, aishh." Sehun mengacak rambutnya kesal. Ia berjalan cepat dan duduk disofa. Kai ikut menyusulnya.
"Sudah lah Sehun ah. Anggap saja ini yang terakhir. Kita akan melaporkannya ke polisi jika kejadian seperti ini terulang lagi." ucap Chanyeol sambil menyusul Sehun dan Kai. Ia juga narik tangan lo yang ketakutan karna udah nyuruh untuk menghancurkan kamere itu.
Chanyeol mendorong bahu lo pelan supaya lo duduk. Sekarang rasanya lo pengen pulang aja.
"Ya, bagaimana kau bisa tau ada cctv disitu?" tanya Sehun penasaran.
Lo jadi gelagapan dapat pertanyaan seperti itu dari Sehun. Ngeliat Sehun aja lo ketakutan sendiri sekarang.
"Bahkan kami tidak menyadarinya. Itu benar-benar sangat detail." imbuh Kai sambil geleng-geleng kepala tak percaya.
Lo masih dia menatap Kai dan Sehun bergantian. Lalu lo nunduk lagi. Jujur lo takut banget sama Sehun.
"Gwaenchana Rinrinie, jangan takut seperti itu.." ucap Sehun lembut. Ia tersenyum geli ngeliat lo ketakutan.
"Sehun ah, kau membuatnya takut!" imbuh Chanyeol yang membuat Sehun terkekeh.
"Benarkah? Ya! Apa aku terlihat seperti monster? Apa wajah tampanku sudah berubah?" protes Sehun.
Lo tersenyum menahan tawa. Bagaimana bisa seorang Ooh Sehun yang tampan berubah menjadi monster?
"Lalu, bagaimana kau bisa tau ada cctv disitu?" Sehun kembali mengulang pertanyaannya tadi. Jantung lo yang sudah sedikit tenang seakan telah dikejutkan lagi. Lo bingung, harus kasi tau apa enggak.
"Seingatku, cctv yang pernah terpasang di kamar Suho hyung tidak sedetail itu." ucap Chanyeol, ia tau lo lagi mikir.
"Ya, benar." timpal Sehun. Mereka semua memerhatikan lo nungguin lo ngomong.
"Aku pernah melihat hasilnya, maka dari itu aku tau ada cctv disitu." ucap lo sambil menunduk. Tangan lo udah dingin banget karna lo gugup.
"Kau melihatnya? Tidak mungkin.." Sehun terdiam, ia tidak percaya kalo lo benar-benar melihatnya.
"Nae oppa, temanku adalah seorang sasaeng.." cicit lo pelan.
"Temanmu? Ya, bagaimana bisa kau mencari teman yang seperti itu??!" seru Chanyeol sedikit emosi. Lo jadi takut sendiri sekarang.
Bagaimana jika Chanyeol tau jika Minji itu adalah fans beratnya? Bahkan ia rela menghabiskan banyak uangnya untuk dapat bertemu dengan Chanyeol.
"Ya, Rinrinie. Kau! Aishh, berhenti lah berteman dengan orang seperti itu!" tegas Chanyeol lagi.
Bagaimana jika Minji tau Chanyeol mengatakan hal itu??
Lo jadi sedih sendiri teringat Minji. Dimata lo, Minji memang salah besar karena dia adalah seorang sasaeng. Tapi ia tidak seburuk itu menjadi temen lo. Ya, harus lo akui memang. Minji adalah orang paling baik untuk saat ini."Kau bukan berasal dari sini Rinrinie, kau harus berhati-hati dalam memilih teman. Aigoo, seorang sasaeng itu benar-benar sudah tidak waras." sambung Sehun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Sehun oppa," lo kaget dengar ucapan Sehun.
"Wae? Kau keberatan aku mengatakan itu untuk temanmu?" balas Sehun.
Ya oppa, bagaimana bisa kau mengatainya tidak waras? Dia itu temanku oppa, dia temanku. Dialah yang membantuku selama ini.
"Eoh, Mianhae Rinrinie." cicit Sehun setelah mendapat tatapan tajam dari Chanyeol.
.
.
.Keep Vomment yeoreobun 😘
Sungguh komentar kalian adalah semangat untukku 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
NYASAR ✖ PARK CHANYEOL
Fanfiction[ON GOING] "hah? Pokemon? Nyari pokemon sampe segitunya?!" "Chanyeol? Gausah mimpi!" "jangan bilang Chanyeol tiba-tiba keluar dari poster" -May 31, 2017-