44.Apartemen Baru

3.8K 500 35
                                    

Setelah makan dalam suasana mendung akibat membicarakan sasaeng, Chanyeol meminta lo untuk segera beristirahat. Sehun yang awalnya ceria udah gak mood lagi dan sekarang ia sudah tiduran di sofa sambil memainkan hpnya.

Lo mengangguk dan segera berjalan naik ketempat tidur. Setelah menarik selimut, Chanyeol dengan santainya ikut berjalan dan tiduran di samping lo.

"Yak hyung! Kenapa kau tidur disitu?" pekik Sehun kaget.

Chanyeol hanya menatapnya dengan tampang tak berdosa.

"Kenapa? Dulu aku juga tidur disampingnya." balas Chanyeol enteng. Setelahnya ia menatap lo sambil memamerkan giginya yang rapi itu. 

Lo yang langsung teringat sama masa dimana Chanyeol tinggal dirumah lo langsung mengangguk dan membalas senyum Chanyeol. Waktu itu lo dan Chanyeol memang sering tidur bareng. Tidur doang sih ya.

"Aisshh jinjja!?" pekik Sehun lagi. Dia udah melototin Chanyeol.

Chanyeol terkekeh dan langsung membenamkan wajahnya dibalik guling ya ia peluk.

Sehun yang iri juga langsung bergegas menyusul lo dan Chanyeol ketempat tidur. Dengan sengaja ia langsung tidur diantara lo dan Chanyeol.

"Yakk!! Sehun ah. Apa yang kau lakukan!!" pekik Chanyeol sambil mencoba menggeser tubuh Sehun.

"Ssstttt, diamlah. Aku sudah tidur." ucap Sehun yang sengaja mengeraskan badannya agar Chanyeol tidak bisa menggesernya.

Lo yang merasa kesempitan hanya mampu geser sedikit kepinggir. Setelah itu, tidak ada suara lagi yang keluar dari mulut Chanyeol dan Sehun. Hanya ada suara tepukan yang lo yakin berasal dari tangan Chanyeol yang memukul-mukul Sehun.

Setelah suara yang mengganggu itu hilang, lo memberanikan diri untuk berbalik dan melihat mereka. Dan tampaklah Chanyeol dan Sehun yang sudah tertidur pulas.

Segitu mudahnya mereka tertidur...

Lo langsung bangun dan pindah ke sofa. Disitu sempit banget karna. Yang tidur aja badannya besar-besar :(
.
.
.

Lo dan Chanyeol baru saja sampai disebuah apartemen yang lo tau adalah apartemen yang mahal untuk mahasiswa seperti lo. Karna apartemen ini adalah satu-satunya yang dekat dengan kampus.

"Oppa, apa tidak lebih baik cari apartemen lain saja?" tanya lo pelan.

Chanyeol menoleh dan langsung menggeleng. Saat ia keluar mobil, sudah ada dua orang pria yang berlali menghampirinya.

"Selamat datang tuan." sapa dua orang pria itu sambil membungkuk ke Chanyeol. Chanyeol mengangguk, mereka segera membuka bagasi untuk mengurus barang-barang lo.

"Ayo." ucap Chanyeol sambil menarik tangan lo.

Lo tersenyum lebar dan ikut jalan beriringan bersama Chanyeol.

"Eoh, abeoji.." ucap Chanyeol saat berpapasan dengan seorang pria setengah baya yang lo yakini adalah ayahnya Chanyeol.

"Chanyeol ah, kenapa kau kesini?" tanya ayah Chanyeol heran.

"Aku.. Emm.. Ingin mencarikan apartemen untuk temanku. Ya, ayo beri salam kepada ayahku." kalimat terakhir Chanyeol ia ucapkan dengan sedikit berbisik.

"Anyeonghaseyeo.." ucap lo sambil membungkuk.

Lo dari tadi sibuk mikirin, bapak itu mukanya gak asing.

"Kau.. Anaknya Rusdi?" tanya bapak itu sambil menautkan alisnya.

"Ah nae," ucap lo yang langsung teringat bahwa bapak ini adalah klien bokap lo yang dulu pernah ngajak ketemuan di vivapollo.

Dan lo terbelak menyadari bahwa ini adalah ayah Chanyeol!

"Aboeji mengenalnya?" tanya Chanyeol penasaran.

"Tentu saja, aku dan ayahnya berteman baik." jawab ayah Chanyeol enteng.

"Lalu ini temanmu? Kurasa ia lebih cocok jika menjadi pacarmu." ucap ayah Chanyeol terkekeh, ia langsung berlalu meninggalkan lo dan Chanyeol. Ia sengaja karna ayah lo pernah cerita kalo lo itu suka sama Chanyeol.

Lo udah mau mati aja dengar kalimat terakhir ayah Chanyeol. Kalo tau tadi lo pasti ngerekam itu.

"Oppa, apa itu benar ayahmu?" tanya lo sambil berlari kecil mengejar Chanyeol yang sudah jalan lebih dulu.

"Ya, kau pernah bertemu dengannya?" tanya Chanyeol balik.

"Ehhm, tentu. Aku menemuinya di vivapollo." jawab lo sambil mengangguk.

Chanyeol hanya mengangguk dan terus berjalan.

"Nah ini dia, tidak beda jauh kan dengan yang lama?" ucap Chanyeol sambil melihat-lihat isi apartemen lo.

"Ada dapur, satu kamar, tv, dan sofa panjang untukku, hehe." Chanyeol langsung tiduran aja di sofa yang ia bilang untuknya.

Sofa panjang untuknya katanya? Apa itu sebuah kode? Kode kalau ia akan sering datang kesini?

Tidak ingin ambil pusing dengan ucapan Chanyeol, yang kadang suka ngasal itu. Lo langsung membuka kardus yang berisi baju-baju lo dan memindahkannya ke lemari.

Chanyeol tiba-tiba bangkit dan menghampiri lo. Ia membuka kotak yang berisi buku-buku lo.

"Oppa tidak usah-"

"Tenanglah, akan kubantu biar cepat selesai." potong Chanyeol yang langsung mengeluarkan isi kotak itu.

"Setelah ini akan kutemani kau makan siang, karna setelah ini aku tidak bisa menemanimu lagi." sambungnya dangan wajah yang ditekuk.

"Gwaenchana, oppa sudah sangat banyak meluangkan waktu untuk menolongku. Dan aku juga sangat senang." ucap lo tersenyum melihat Chanyeol.

"Oppa sudah sangat baik padaku. Aku tidak tau bagaimana harus membalas kebaikanmu." sambung lo lagi.

"Ya! Sudahlah. Jangan pernah memikirkan cara untuk membalasku." protes Chanyeol.

Lo hanya terkekeh dan kembali melanjutkan kegiatan lo.

Setelah selesai, Chanyeol mengajak lo makan di restoran yang ada di apartemen ini. Katanya, ia tidak punya waktu jika harus mencari tempat makan yang sepi diluar sana.

"Aku dan semua member akan melalukan syuting di Lotte." ucap Chanyeol tanpa lo tanyai.

Lo hanya diam dan melihat Chanyeol. Tidak biasanya Chanyeol langsung memberi tau tanpa harus ditanya.

"Apa kau pernah ke Lotte?" tanya Chanyeol lagi.

Lo menggeleng.

"Ya, jangan pernah mengunjungi tempat itu tanpa aku ya. Kau bisa hilang disana!" ucap Chanyeol ketus.

Lo tersenyum menatap expresi lucu yang Chanyeol keluarkan.

"Kenapa oppa begitu khawatir." ucap lo terkekeh.

"Mwo!?" Chanyeol terbelak. Wajahnya tambah lucu.

"Oppa, sudah kubilang kan.. Jangan terlalu baik padaku. Aku bisa terbawa perasaan!" protes lo sambil melahap makanan secara kasar.

"Eiiiii, aku juga sudah bilang kan. Jika kau ingin membawa perasaanmu, bawa sajalah! Apa urusannya denganku?" balas Chanyeol sewot.

Lo menghela napas sambil memutar bola mata lo. Rasa cinta lo terhadap Chanyeol selalu bertambah setiap kali Chanyeol didepan lo. Soal baper, ya gausah ditanya. Dilamar sekarang juga lo langsung jawab iya. Cuma lo tetap harus jaga sikap dan berpura-pura tidak merasakan apa-apa. Bahkan jantung lo yang selalu mau copot juga lo abaikan.

"Setelah ini, jangan keluar kemana pun. Istirahat saja. Telpon aku jika terjadi sesuatu." pesan Chanyeol saat mengantar lo kembali ke kamar.

"Nae... Oppa kiyowo." balas lo sambil tersenyum lebar.

"Aku memang kiwoyo." balas Chanyeol sewot.

"Yasudah, aku harus pergi. Daaaa!" Chanyeol melambaikan tangannya sebelum ia pergi. Ia tersenyum lebar sambil berjalan mundur memasuki lift.
.
.
.

HAPPY WEEKEND YEOREOBUN ❤

Keep Vomment yah!! 😆😆

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang