67.Forget me not

2.1K 297 24
                                    

Yeorobun,
siapkan hati anda :)

Setelah memastikan semua barang-barang lo masuk ke koper, lo langsung ninggalin hotel. Sebelumnya tidak lupa lo ngechat Chanyeol untuk mengatakan bahwa lo sudah akan jalan pulang.

Sesuai perintah Chanyeol kemarin, lo mampir dulu ke Vivapollo.

Dalam hati lo bersyukur karna dari luar tidak ada mobil yang terparkir di depan kafe ini. Tapi tidak ada mobil juga tidak mencerminkan bahwa sekarang kafenya sedang sepi. Bisa saja yang ada di dalam adalah tourist yang berjalan kaki.

Dengan hati yang cukup degdegan, lo menaiki tangga yang dipenuhi foto-foto Chanyeol itu. Yang lo takutkan adalah ibunya Chanyeol tidak mengenali lo.

Saat tangga terakhir, lo mengintip dan memastikan bahwa kafenya sepi. Benar-benar sepi. Tidak ada orang sama sekali.

"Maaf, kami sedang tutup." ucap seorang wanita yang keluar dari balik meja kasir.

"Hng?" lo kaget dan jadi kaya orang linglung.

"Maaf nona, sepertinya anda tidak melihat-"

"Siapa itu?" teriak seseorang yang menyusul keluar dari pintu dapur.

"Omo, Rinrinie?"
Wanita yang lo ketahui adalah ibunya Chanyeol itu langsung nyamperin lo sambil berjalan cepat.

"Aigooo, kau ini bagaimana Hyera ssi. Dia adalah gadis yang sedari tadi kutunggu!" kata Ibu Chanyeol kepada mbak-mbak yang sekarang berada di samping lo.

"Eoh, maafkan aku nyonya. Hehe maafkan aku nona, kumohon maafkan aku.." pintanya sambil memelas.

Lo langsung tersenyum canggung.
"Eyyy gwaenchanayeo.." ucap lo lembut sambil mengusap pelan lengan mbak-mbak itu.

"Hyera-ssi, tolong siapkan minum untuk kami ya." kata Ibu Chanyeol.

Setelahnya ibunya langsung menuntun lo agar duduk di meja terdekat.

"Akhirnya aku bertemu denganmu juga."

Ucapan ibu Chanyeol langsung membuat lo salah tingkah. Pipi lo udah panas banget rasanya. Lo jadi ngblank mau respon apa.

"Ehehe aku juga sudah lama ingin bertemu ahjumma secara langsung." balas lo malu-malu.

"Aigooo, kenapa memanggilku seperti itu.. Panggil aku eommonim. Ya?" pinta ibunya Chanyeol dengan senyum yang merekah.

Lo kaget setengah mati. Selama lo belajar bahasa Korea, Eomonim adalah panggilan untuk ibu mertua. Atau bisa juga untuk ibu dari teman dekat kita. Tapi Chanyeol bukan suami lo. Chanyeol juga bukan teman dekat lo.

"Waeyeo? Apa kau keberatan?" tanya ibu Chanyeol sambil menyentuh tangan lo.

"Ah aniyeo." jawab lo panik.
"Nhe eomonim, hehe."

Ibu Chanyeol tersenyum puas.
"Ah apa kau sudah makan?" tanya ibu Chanyeol.

Lo belum makan. Dan lo menyesal kenapa lo tadi tidak makan dulu. Kan malu kalo jawab belum makan.

Ibun Chanyeol tersenyum.
"Hyeraaa, makanannya sekalian!" teriak mama Park.

"Kau pasti belum makan kan. Tidak usah malu-malu. Lagi pula di sini tidak ada orang. Aku sengaja menutup kafenya." jelas mama Park.

Lagi-lagi lo cuma senyum haha hehe.

"Keunde eomonim, keuge.... Aku tidak membawa apapun untukmu. Minaheyeo.."

"Aigooo, kenapa memikirkan itu. Aku sudah senang sekali kau datang mengunjungiku." balasnya.

Lo rasanya mau nangis aja di depan ibunya Chanyeol. Terlebih lagi ia mengatakan bahwa ia sudah menunggu lo.

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang