52.Bye

3.6K 434 49
                                    

"Oppa, ayo bangun!" ucap lo sambil mengguncang tubuh besar Chanyeol. Chanyeol melenguh tanpa berniat membuka matanya.

"Oppa, ayolahh..." terus saja lo menggoyang-goyang tubuh Chanyeol sampai Chanyeol merasa tidak tega dan bangun. Bangun dengan mata yang masih tertutup.

"Open your eyes, joyongi open your eyes~" lo malah nyanyi nyuruh Chanyeol untuk buka mata.

"Ayo antar aku ke kamar mandi." ucap Chanyeol sambil mengangkat kedua tangannya kedepan.

Manja ih.

Lo terkekeh geli sambil meraih tangan Chanyeol dan mencoba menariknya agar ia turun dan berdiri.

"Nanti kau akan tertinggal pesawat oppa!" akhirnya, kalimat yang dari tadi lo tahan keluar juga.

Reflek, Chanyeol juga langsung membuka matanya. Garis wajahnya berubah.

"Kalau begitu, aku tidak akan bangun. Biar saja aku tertinggal pesawat." ujar Chanyeol, ia menghela napas lelah dan kembali menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur.

Lo mendesis dan menatap Chanyeol jengah. Ia tidak bisa bertingkah seperti itu.

"Oppa!"

"Hmm."

"Kau harus pulang, oppa."

"Tapi aku tidak ingin pulang." balas Chanyeol sewot. Ia kembali duduk dengan bibir bawahnya yang seakan ingin jatuh.

Lama lo membiarkan Chanyeol terdiam. Memberinya kesempatan untuk menimbang dan mengingat apa yang akan terjadi jika ia tidak kembali ke asalnya.

Chanyeol menghembuskan napas kasar, mengusap wajah bangun tidurnya dengan tangannya sendiri. Setelahnya ia bangkit dan berjalan ke kamar mandi.

"Aku tunggu dibawah!" teriak lo yang langsung keluar kamar.

15 menit, cukup untuk seorang Chanyeol membersihkan tubuhnya. Ia keluar dan langsung mengganti bajunya. Chanyeol tersenyum miris melihat tas bawaannya sudah rapi di atas meja belajar. Ia berjalan mendekatinya.

Iseng, ia mengambil spidol dan menanda tangani meja belajar lo. Tak lupa ia menulis kalimat 'saranghae disitu. Setelahnya, ia langsung menyambar tasnya dan turun kebawah.

Di meja makan, lo sudah duduk rapi sambil memainkan hp lo. Chanyeol berdeham sebelum ia duduk didepan lo.

"Aku tidak ingin makan." ucap Chanyeol yang membuat lo mengerutkan dahi menatapnya.

"Kenapa?"

"Ya menurutmu saja kenapa." balas Chanyeol sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Aku ingin makan somay." ucap Chanyeol lagi.

Lo menghela napas dan memutar bola mata lo. Kesel, tapi gemesin.

"Tidak yang menjual somay sepagi ini, oppa." jelas lo sambil senyum-senyum.

"Aku tidak mau tau, oppa tetap harus makan." sambung lo yang langsung berdiri untuk memgambilkan nasi dan sebagainya untuk Chanyeol.

"Ibumu kemana? Mengapa aku tidak melihatnya?" tanya Chanyeol sambil celingukan.

"Ia ada dikamarnya. Oh ya, banyak yang ingin kusampaikan oppa." setelah meletakkan piring Chanyeol dihadapannya, lo menatap Chanyeol dengan penuh harap.

"Apa?"

"Sehun oppa-"

"Tidak." potong Chanyeol yang langsung melahap sarapannya dan tidak membiarkan lo melanjutkan.

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang