Mata lo gak berhenti menatap sosok itu. Sosok yang tak pernah lo liat secara langsung itu. Pernah, waktu exo luxion. Tapi itu juga lo belum kenal Sehun.
Lo hampir tak percaya bisa bertemu dengan Sehun disini dan sedekat ini. Harusnya lo bangun dan segera menghampirinya dan sekedar meminta foto bareng. Sehun pasti gak akan nolak.
Tapi kenyataannya lain dan terlalu bodoh. Lo yang bodoh.
Lo bahkan gak mampu gerakin badan lo. Lo kaku ditempat sambil natap Sehun. Padahal itukan Sehun, bukan Chanyeol.Dengan cepat, Sehun berjalan kearah lo.
Lo masih ngeliatin Sehun sampe dia benar-benar duduk dikursi yang ada didepan lo. Jangan ditanya keadaan lo gimana. Rasanya darah lo seakan berhenti mengalir. Jantung lo seakan ingin keluar.
Sehun melihat lo sambil menautkan alisnya. Dia sedang berfikir. Kemuadian dia berdeham dan membaguskan posisi duduknya.
"halo, kau mengenalku?" tanya Sehun yang membuat lo sangat tidak ingin menjawabnya. Sungguh pertanyaan Sehun sangatlah tidak berguna.
Memangnya siapa yang tidak mengenalnya. Bahkan mungkin seluruh manusia yang berada di negara ini mengenalinya.
"tentu saja aku mengenalmu." jawab lo dengan suara yang cukup kecil.
"aah, iya ya. Kurasa semua orang mengenalku." ucap Sehun sambil menahan tawa.
"ah ya, kurasa kau bukan orang sini." ucap Sehun masih sambil natap lo.
"nae oppa, aku dari Indonesia." jelas lo sedikit membungkuk.
"Indonesia? Lalu.. Benarkah kau adalah Rinrinie?" tanya Sehun yang membuat lo terbelak. Dan tanpa sadar lo juga ngangguk.
Sehun belajar ngeramal dari mana ya?
"wahh? Jadi benar ya?" tanya Sehun yang terlihat antusias.
Lo ngangguk lagi. Masih menatap Sehun tanpa ekspresi. Bagaimana bisa hal ini terjadi sama lo. Sekali lagi, harus disebut apa keberuntungan ini?
"ya ampun! Jadi kau benar-benar Rinrinie??" tanya Sehun lagi.
"nae." jawab lo ragu.
Lo baru sadar kalo Sehun bukan menggil lo dengan nama asli lo. Sehun manggil lo dengan panggilan Rinrinie. Itu persis seperti panggilan Chanyeol. Apa mungkin..."waah.. Akhirnya aku bertemu denganmu ya." sambung Sehun yang tiba-tiba menggoyangkan tangan lo sebentar.
Entah kenapa, ekspresi Sehun menggambarkan bahwa dia senang ketemu sama lo. Tapi bukan kah seharusnya lo yang senang? Jadi kenapa Sehun bersikap seperti itu?
"sudah berapa lama kau disini?" tanya Sehun yang sudah terlihat biasa saja.
"belum lama." jawab lo canggung.
"aaah, ya. Kau sedang berlibur?" tanya Sehun lagi.
"tidak, aku kuliah disini." jawab lo. Sehun terlihat terkejut.
"benarkah??"
"nae."
"waah daebak. Kenapa kuliah disini? Kau exo l kan?" tanya Sehun lagi. Kali ini dua pertanyaan yang diajukannya.
"tentu saja aku exo l." jawab lo riang. Mungkin pertanyaan pertama itu tidak perlu dijawab. Kalo Sehun peka, pasti dia tau jawabannya kenapa lo kuliah disini.
Tapi mungkinkah mengharapkan kepekaan seorang Ooh Sehun?
"apa kau kesini sendirian?" tanya Sehun lagi. Dan lo senyum sekarang, Sehun tentu tidak ingat atau menganggap jawaban lo gak penting. Tapi dari tadi Sehun mulu yang nanya.
"tidak, aku bersama ayahku. Dia sedang meeting." jawab lo sambik nunjuk bokap lo sekilas.
Sehun mengangguk setelah melihat bokap lo dan bapak itu. Tapi ia kaget dan melihat sekali lagi kearah bokap lo.
"maaf oppa, kenapa kau terlihat kaget?" tanya lo ragu.
Sehun natap lo sambil tersenyum. Bahkan rasanya lebih manis dan lebih tampan daripada foto yang biasa lo liat.
"tidak ada." jawab Sehun masih sambil tersenyum.
Ngeliat Sehun senyum secara langsung didepan lo, bawaannya mau pingsan aja.
Lo gigit bibir bawah lo untuk mengumpulkan keberanian. Lo pengen ngajak Sehun foto bareng.
"oppa,"
Sehun menaikkan alisnya melihat lo.
"ngg.. Maukah kau mengambil selfie sekali saja?" tanya lo sedikit ragu.
Sehun terkekeh dan mengangguk.
"tentu saja. Ayo sini." ajak Sehun sambil mengambil hp yang ada ditangan lo.
Lo buru-buru pindah ke kursi sebelah Sehun dan menghadap kekamera.
Sehun mengambil fotonya sebanyak tiga kali yang membuat lo senang bukan main.
"baiklah, aku harus pergi." ucap Sehun saat melihat seoseorang yang tengah berdiri menantinya. Karna penasaran, lo jadi ikut-ikutan ngeliat orang itu. Dan orang itu adalah Suho. Yang sedang melihat kearah lo yang duduk terperangah menatapnya. Setelah Sehun sudah dekat, mereka bersama-sama pergi keluar restoran.
Tinggallah lo yang terdiam dengan seribu pertanyaan. Salah satunya adalah, mengapa Sehun bisa tau nama lo.
.
.
."sehun ah, mengapa kau mengajaknya ngobrol?" tanya Suho yang masih fokus menyetir.
"memangnya kenapa?" tanya Sehun cuek.
"bukankah dia gadis yang cantik?" tanya Sehun lagi.
Suho menghela napas dan menatap Sehun sekilas.
"bukan karna dia cantik dan kau bisa mengajaknya berfoto sesukamu." ucap Suho yang membuat Sehun terkejut.
"hyung, kau fikir aku yang mengajaknya berfoto? Mau ditaruh dimana wajahku ini??" balas Sehun geram.
Suho terkekeh geli mendengar ucapan Sehun. Padahal ia juga tau, bukan Sehun yang mengajak gadis itu berfoto.
"tapi kau kan yang mendatanginya?" tanya Suho yang membuat Sehun terdiam.
"tidak kok." jawab Sehun datar.
"kau fikir aku tidak tau? Tadi kan aku memintamu untuk menunggu disitu. Dan saat aku kembali, sudah tidak ada dan malah asyik berfoto dengan gadis itu." jelas Suho yang membuat Sehun terkekeh menyadari apa yang ia lakukan tadi.
"aaah, ya hyung. Kau tidak mengingat gadis itu?" tanya Sehun yang membuat Suho memicingkan matanya menatap Sehun.
"tidak."
"itu adalah Rinrinie, hyung!" seru Sehun yang semakin membuat Suho bingung.
"Rinrinie?" ulang Suho sambil berfikir.
"iya, hyung tidak mengingatnya?"
Suho tampak berfikir keras. Sampai ia terbelak menatap Sehun tak percaya.
"kurasa kita harus menemui seseorang, Sehun." ucap Suho yang membuat Sehun mengangguk.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
NYASAR ✖ PARK CHANYEOL
Fanfiction[ON GOING] "hah? Pokemon? Nyari pokemon sampe segitunya?!" "Chanyeol? Gausah mimpi!" "jangan bilang Chanyeol tiba-tiba keluar dari poster" -May 31, 2017-