Lo bangun karna mendengar suara alaram yang lumayan gedenya.
Dan lo jantungan waktu ngeliat sosok laki-laki yang tidur disamping lo.
Ah iya, gue kan bobo sama calon suami .
Batin lo.
Lo duduk di pinggir ranjang sambil natap gambar Chanyeol yang ada di dinding depan lo. Lo bingung banget sekarang. Lo harus sekolah. Lah Chanyeol nya gimana?
Apa bolos sekolah aja?
Dan lo pun memutuskan untuk memikirkan itu sambil mandi.
Saat lo selesai dan keluar dari kamar mandi, Chanyeol udah bangun.
Seketika mata lo berbinar ngeliat live Chanyeol bangun tidur. Dengan rambut yang acakkadul itu.
Chanyeol bangkit dan berjalan sempoyongan kekamar mandi.
"eoh, apa kau akan berangkat ke sekolah?" tanya Chanyeol dengan suara khas bangun tidur saat melihat lo sudah memakai seragam. Yang tentu saja membuat siapa saja yang mendengarnya akan meleleh. Termasuk lo.
"eoh, nae oppa." jawab lo sambil membungkuk layaknya orang koriya.
Chanyeol langsung masuk ke kamar mandi.
Lo bingung banget sekarang. Lo pengen gak sekolah aja rasanya. Cuma bisa ribet nanti urusannya kalo lo bolos sekolah. Apalagi tanpa alasan yang jelas.
Dan kalo lo sekolah, Chanyeol gimana dong? Nanti kalo lo pulang Chanyeol udah gak ada, lo pasti bakal nyesel seumur hidup!
"aarrgghhh" lo ngacak-ngacak rambut lo yang udah rapi sangking pusingnya.
"tuh mampus deh, rusak lagi kan rambut gue.." ucap lo sambil ngambil sisir di meja rias lo.
Dan saat lo liat kaca lo kaget ngeliat Chanyeol yang terpelongo ngeliat lo udah kaya orang gila.
"heheheh" jadilah lo nyengir kuda ke Chanyeol. Malu banget.
Tok tok tok tok
"non.. Ini sarapannya."
Lo segera berlari kepintu saat mendengar suara bi Yuna."abisin ya non, bibi buatnya pake hati loh ini." ucap bi Yuna sambil senyum manis banget.
Iya pembantu lo emang cantik semua.Lo hanya tertawa kecil menanggapi ucapan bi Yuna.
Setelahnya lo langsung nutup pintu."oppa, sarapan lah." ucap lo sambil meletakkan nampan yang berisi nasi dan susu di atas meja belajar lo.
"apa kau sudah makan?"
"aku.."
"aku tidak mau makan jika kau juga tidak makan." ucap Chanyeol sambil melipat tangannya.
Lo terdiam, terharu mendengar kata-kata Chanyeol barusan. Lo berasa jadi pacarnya dia.
Sebenarnya itu kan jatah makan lo, cuma lo juga harus ngasi makan bias lo itu. Jadi lo lebih memilih sarapan di sekolah nanti.
"ahahah aku sudah makan kok.." ucap lo sambil ketawa renyah.
"kau tidak membohongi ku kan?" tanya Chanyeol sinis.
"ani ani ani, ani oppa." jawab lo buru-buru.
"keure.." Chanyeol berjalan ke meja makan nyusulin lo. Gak lupa dia senyumin lo sebelum dia duduk di kursi. Dan membuat lo ingin pingsan seketika.
"oppa, setelah ini kau akan pergi kemana?" tanya lo saat Chanyeol udah mulai makan.
Chanyeol berhenti dan natap lo.
"menurutmu?"
"entahlah, kufikir kau akan pergi." jawab lo dengan muka yang di tekuk.
"pfthh, khkhkhkhk" Chanyeol ngekeh. Lo langsung liat dia.
Selucu itukah jawaban lo?"kenapa oppa tertawa?"
"itu karna kau yang aneh! Lagi pula mana mungkin aku pergi. Aku belum tentu akan bertemu orang sebaikmu diluar sana." jelas Chanyeol yang membuat hati lo berdetak gak selo.
"lo serius mas??" gumam lo yang membuat Chanyeol mengerutkan dahi.
"lho seu ri? Yuu...s" ucap Chanyeol pelan yang membuat lo pengen ketawa bahagia.
"apa oppa serius?"
"kau tidak percaya padaku?"
"ani oppa, tentu saja aku percaya padamu." ucap lo senyum sambil ngangguk-ngangguk.
"kalau begitu kapan kau akan kembali?"
"ah, secepatnya oppa. Aku akan segera pulang jika jam sekolah ku sudah selesai." jawab lo buru-buru.
Chanyeol menarik napas sambil memamerkan lesung pipinya. Lo merasa sebentar lagi akan mati jika masih disini.
"bisakah kau meninggalkan ponselmu?" ucap Chanyeol ragu.
"tentu saja!"
Lo langsung ngeluarin hp lo dari tas lo dan mengubah pengaturan bahasa menjadi bahasa korea."igeo oppa, aku telah mengubah bahasanya agar kau tidak kesulitan." ucap lo sambil nyerahin hp lo.
"eoh, gumawoyeo. Kau baik sekali." kata Chanyeol sambil senyum dan memamerkan lesung pipinya lagi.
"apa sih yang enggak buat calon suami." ucap lo sambil ketawa garing. Chanyeol yang gak tau apa artinya juga ketawa-ketawa renyah.
Lo semakin tergoda untuk tidak berangkat ke sekolah.
"oppa, kau tidak akan keluar kamar sampai aku kembali kan?" tanya lo ragu. Lo nunduk.
Lo dengar Chanyeol narik napas. Dan Chanyeol meletakkan kedua tangannya di kedua sisi pipi lo. Diangkatnya perlahan sampe mata lo sama dia saling bertemu.
"yaksokkalkae." ucap Chanyeol sambil tersenyum. Senyum yang sangat laknat yang diketahui semua exo l di dunia. Yang akan membuat siapa saja meleleh.
Lo senyum lebar banget. Karna lo bahagia dan seketika perut lo kenyang.
"baiklah oppa," ucap lo dengan mata yang berkaca-kaca.
Lo bahagia banget. Mimpi dan khayalan lo terjadi. Walaupun belum seluruhnya. Tapi lo yakin itu pasti akan terjadi.
"yaak, kenapa kau menangis?" tanya Chanyeol panik melihat air mata lo keluar. Chanyeol buru-buru mengusap air mata lo pakai tangannya.
"ani oppa, hiks, aku, hiks, aku hanya terlalu, hiks, bahagia." jawab lo sambil terisak.
Chanyeol menghela napas. Lo liat raut wajahnya berubah menjadi datar.
"tapi aku tidak bahagia melihat mu menangis." ucap Chanyeol sambil terus natap lo tajem.
Lo buru-buru berhenti dan menghapus semua sisa air mata lo. Dan senyum lebar banget ke Chanyeol.
"aku tidak menangis oppa."
Chanyeol tersenyum sambil mengusap kepala lo.
"apa kau tidak jadi berangkat ke sekolah?"
Iya! Lo baru ingat kalo lo harus berangkat sekolah.
"oh, iya aku harus berangkat ke sekolah. Baiklah oppa, aku berangkat." lo berjalan ninggalin Chanyeol keluar kamar.
Rasanya berat banget. Saat udah di depan pintu, lo buka pintu lagi. Chanyeol senyum ngeliat lo.
"see you oppa!" ucap lo sambil lambaiin tangan lo ke Chanyeol yang di balas dengan antusias olehnya.
Dan lo pergi sekolah dengan perasaan bahagia. Bahkan super bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
NYASAR ✖ PARK CHANYEOL
Fanfiction[ON GOING] "hah? Pokemon? Nyari pokemon sampe segitunya?!" "Chanyeol? Gausah mimpi!" "jangan bilang Chanyeol tiba-tiba keluar dari poster" -May 31, 2017-