.
.
."Oppa, apa calon kakak iparmu tampan?" tanya lo mendekati Chanyeol yang sedang membaca buku.
Chanyeol menutup bukunya dan menegakkan duduknya.
"Entahlah, aku belum pernah bertemu dengannya." jawab Chanyeol sambil mengerutkan dahinya.
"Benarkah!?"
Lo kaget, masa iya belum pernah ketemu sama kakak iparnya?"Aku terlalu sibuk, Nuna juga begitu. Kami jarang sekali bertemu, kalau ketemu juga hanya sebentar."
"Aaah..." lo mengangguk mengerti.
"Sudah sana lanjutkan pekerjaanmu." perintah Chanyeol sambil mendorong pelan bahu lo.
"Arasseo." ucap lo pasrah. Sebelum menjauh dari Chanyeol lo sempatkan untuk mengintip halaman buku yang Chanyeol baca.
Chanyeol yang melirik lo dan mengetahui lo mengintip langsung menutup bukunya.
"Wae? Kan aku ingin lihat." protes lo. Chanyeol menghela nafasnya dan menatap lo sinis.
"Chogi... Sebenarnya aku ingin bertanya padamu dari tadi. Apa tempurung itu benda berwarna coklat ini?" tanya Chanyeol sambil menunjuk gambar tempurung kelapa yang ada pada halaman yang baru saja dibukanya.
"Pppffftttt"
"Benarkan?" tanya Chanyeol lagi.
"Wanjeon. Bagaimana oppa bisa tau?" tanya lo tidak percaya.
"Entahlah, aku hanya menebaknya. 'Katak di bawah tempurung' katak ini berada di bawah tempurung ini, itu artinya ini tempurung. Benarkan?" tanya Chanyeol setelah menjelaskan panjang lebar.
Lo tersenyum lebar setelah susah payah menahan tawa.
"Ooooowww bahasa indonesiamu sudah lumayan juga." puji lo sambil melipat tangan di depan dada.
Chanyeol tersenyum sombong dan kembali membaca buku cerita 'katak di bawah tempurung' milik lo.
Lo meninggalkan Chanyeol dan kembali melanjutkan kegiatan packing lo. Memilih beberapa baju yang lo perlukan dan segala perlengkapannya.
"Rinrinie? Bisakah kau memilihkan cerita yang lain untukku?" teriak Chanyeol yang sibuk mengobrak abrik box yang ada di bawah ranjang lo.
"Neeee." teriak lo sambil berjalan mendekati Chanyeol.
"Sini, biar aku yang pilih." ucap lo. Lo menarik box buku lama lo semakin keluar. Tangan lo dengan telaten memilih tumpukan buku catatan lama lo.
"Oppa, apa kau mau membawa pulang beberapa?" tanya lo setelah mengeluarkan tumpukan buku cerita anak. Buku cerita yang sudah lo museumkan sejak lo menginjak bangku SMA.
"Bolehkah?" tanya Chanyeol dengan senyum yang lebar dan mata yang berbinar.
"Tentu saja! Kau bisa bertanya padaku jika ada kosa kata yang tidak kau ketahui. Dan aku akan senang hati memberi taumu!" jawab lo antusias.
"Kalau begitu aku ingin semuanya. Kau tidak memerlukannya lagi kan?" tanya Chanyeol. Ia langsung mengambil alih semua buku yang lo pegang dan membersihkannya dengan tissu.
Lo tertawa melihat kelakuan Chanyeol.
"Aku bisa membacanya saat waktu luang atau sebelum tidur. Aku juga bisa membawanya saat wamil nanti." jelas Chanyeol, tangannya masih membersihkan debu-debu yang menempel di buku-buki cerita lo.
"Wamil?"
Mood lo langsung hilang saat mendengar Chanyeol mengucapkan kata wamil tadi.
"Belakangan ini aku sering membuka kamus Korea Indonesia jika waktuku luang." jelas Chanyeol lagi.
Lo masih terdiam dan tidak mendengar dengan jelas apa yang Chanyeol ucapkan.
"Apa kau punya kamus atau buku semacam itu?" tanya Chanyeol.
Tapi tetap saja lo tidak bisa mendengar apa yang Chanyeol katakan. Fikiran lo sibuk memikirkan Chanyeol yang akan menjalani wajib militernya.
"Rinrinie? Ya? Kau tidak mendengarkanku ya?" tanya Chanyeol kesal.
"Eoh? Oppa bilang apa?"
Tanya lo yang sudah seperti orang ling-lung."Lihat, ada apa denganmu? Kenapa kau seperti ini." ucap Chanyeol menatap lo heran.
"Kapan oppa akan menjalankan wajib militer?" tanya lo menatap Chanyeol lurus.
"Wajib militer? Apa aku mengatakannya?" tanya Chanyeol tidak percaya. Ia rasanya ingin marah pada dirinya sendiri. Karna kecerobohannya yang dengan mudah mengucapkan kata itu. Padahal dari awal ia sama sekali tidak ingin menyinggu soal itu.
"Aigooo, tidak usah difikirkan. Nanti jika waktunya tiba, aku pasti akan memberi taumu. Eoh?" bujuk Chanyeol sambil mengusap pucuk kepala lo.
"Oppa..."
"Wae? Kenapa seperti ini? Ya, dengarkan aku." ucap Chanyeol. Ia menarik nafasnya berat.
"Kau tau kan? Semua lelaki pasti akan menjalani wajib militer itu. Cepat atau lambat, aku pasti juga akan menjalankannya. Tidak perlu khawatir seperti itu." sambungnya.Tangan Chanyeol meraih tangan lo dan menggenggamnya. Melihatnya tersenyum membuat lo ikut tersenyum lebar.
"Kau ini, aku jadi rindu Xiumin hyung. Dia sedang apa ya?"
Chanyeol langsung berdiri dan mengambil hpnya yang sedang di cas.
"Mau menelpon Xiumin oppa?" tanya Chanyeol sambil menatap lo.
"Apa bisa?"
"Hehe tidak bisa sih." jawab Chanyeol. Ia kembali meletakkan hpnya dan mengambil buku-buku ceritanya - buku lo yang sudah di anggap bukunya sendirir.
"Ayo beritahu aku buku mana yang harus kubaca sekarang."
"5 sekawan. Itu tentang binatang. Buku favoritku dulu. Hehe." jawab lo sambil mengambil buku dengan judul lima sekawan dari tangan Chanyeol.
.
.
.Paginya, lo membangunkan Chanyeol yang masih tertidur pulas. Karna ia masih susaj di bangunkan, lo langsung meninggalkannya untuk mandi di kamar bawah.
"Ma, tolong bangunin oppa Chanyeol dong. Dari tadi susah di bangunin. Kali aja mama yang bangunin langsung bangun." ucap lo dengan nada memelas.
Mama menghela napas dan tersenyum menggoda. Ia langsung mencuci tangannya dan melepas celemeknya.
"Panggilin mbak Yuna suru ngelanjutin nyiapin sarapannya. Biar mama yang bangunin Chanyeol." perintah mama. Lo langsung tersenyum lebar dan berlari untuk mencari mbak Yuna.
Setelah selesai mandi, lo keluar dan mendapati Chanyeol yang sudah duduk di meja makan bersama mama lo. Dari jauh lo bisa mendengar skill bahasa Inggris Chanyeol yang semakin bagus. Chanyeol juga sesekali mengucapkan kata dengan bahasa Indonesia yang membuat mama lo tertawa mendengarnya.
"It's look like tempulung eomonim." ucap Chanyeol sambil menunjuk mangkuk berwarna coklat yang berisi sayur sop.
Bukan hanya mama lo, tapi lo yang mendengarnya juga ikut terkekeh.
"Rin, ini dia belajar tempurung dari mana sih? Lagi juga mana ada yang make tempurung jaman sekarang." tanya mama lo saat lo menarik kursi dan duduk di sebelah Chanyeol.
"Oppa tadi malem tuh baca buku cerita aku yang jaman sd itu ma, dia baru baca cerita katak di dalam tempurung." jelas lo setelahnya malah nyengir melihat Chanyeol yang terdiam.
"Sudah, ayo makan. Ntar ketinggalan pesawat." ucap mama.
.
.
.Anyeong Yeorobunnn 💚💚
Huhu maafkan acu yang lupa sama work ini :(((
Padahal asli gue ga ada holiday 🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
NYASAR ✖ PARK CHANYEOL
Fanfiction[ON GOING] "hah? Pokemon? Nyari pokemon sampe segitunya?!" "Chanyeol? Gausah mimpi!" "jangan bilang Chanyeol tiba-tiba keluar dari poster" -May 31, 2017-