79. Cekrek

1.4K 204 30
                                    

Kemaren ada yang komen karna aku nulis kumawoyeo. Thanks before, karna udah ngingetin. But sebagai pelurusan, aku emang sering nulis bahasa koreanya seperti yang harusnya di baca. Pertama supaya kalian enak bacanya. Kedua supaya gak lari dari gimana cara baca yang sebenarnya.
.
.
.
Chanyeol menggenggam tangan lo erat-erat. Tangan sebelahnya ia gunakan untuk menyeret koper lo. Kopernya Chanyeol, sengaja ditukar katanya biar so sweet.

Sebenernya Chanyeol udah nyuru orang untuk memastikan keadaan bandara aman. Makanya dia berani masuk walaupun dari pintu khusus.

"Oppa, aku sampai disini saja." ucap lo karna takut Chanyeol diserbu fansnya.

"Tidak apa, aku memang ingin mengantarmu sampai didepan pesawat." jawab Chanyeol dengan mulut yang tertutup masker.

Lo diem aja sambil ngangguk. Trus tetep ngikutin Chanyeol jalan disampingnya. Tapi ini bukan jalur yang biasa lo lalui. Melainkan jalur bisnis karna memang tadi lo sempet ngeliat tulisannya.

"Aku naik kelas bisnis?" tanya lo.

Chanyeol mengangguk.
"Wae? Tidak pernah ya?" ia malah balik bertanya.

"Dih, pernahlah! Cuma kan ini aku sendirian kenapa sampe naik kelas bisnis sih oppa???" protes lo. Yakan buang-buang duit banget ini namanya.

"Iya biar aku bisa nganter sampe ke dalem, hehe." jawab Chanyeol sambil menaik-naikkan alisnya.

"Aduh gemesin banget sih!" seru lo lalu memeluk lengan Chanyeol dan ngedusel disitu.

"Omooo uri Rinrinie sudah berani memelukku terusss.." goda Chanyeol yang membuat lo nyubit lengannya spontan.

"Bodo amatlah!"

Chanyeol hanya terkekeh.

Karna jalur bisnis memang sepi dan karena pesawat sudah akan take off, Chanyeol berhenti tak jauh dari pintu masuk ke pesawat.

"Ayo foto," ucapnya langsung melepas koper untuk mengambil hpnya di kantong.

"Yakin mau foto?" tanya lo sambil tersenyum malu.

"Ppali, sini peluk."
Chanyeol menarik lo kedalam pelukannya. Ia mengangkat hpnya keatas dan bersiap menekan bulatan merah.

"Lihat sini, senyum yang lebar." ujarnya lagi sambil mempererat rangkulannya dipinggang lo.

"Hana, dul..."
Cekrek!

"Langsung bagus." sambung Chanyeol saat mengecek hasil fotonya.

"Sekali doang?" tanya lo.

Chanyeol mengangguk  lalu menyimpan hpnya.

"Saranghae." ucap Chanyeol gemas sambil memeluk lo erat sampe lo gabisa napas.

"Akkkkk."

Chanyeol terkekeh dan melepas pelukannya.

"Chanyeol ssi," panggil seseorang yang mebuat lo tersentak kaget.

"Ah ne, ini kopernya." jawab Chanyeol lalu menyerahkan koper lo ke pria yang berseragam itu.

"Agassi, pesawat menunggumu." ucap pria itu tersenyum ramah kearah lo. Setelahnya ia langsung pergi membawa koper lo.

"Oppa, kau tidak akan lupa makan kan?" tanya lo.

"Tentu saja, jangan khawatirkan jam makanku. Kau tidak lihat badanku besar begini." jawabnya sambil tersenyum lebar.

"Kalau begitu, aku pulang. Aku tidak akan menangis disini." ucap lo sambil nahan supaya ga nangis.

"Jangan seperti itu, sini." Chanyeol langsung menarik lo kedalam pelukannya, lagi.
Mengusapkan pipinya di kepala lo.

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang