Chanyeol benar-benar tidak memesankan corndog yang sudah lama lo idam-idamkan. Ia bahkan beberapa kali menutup kupingnya saat lo sibuk merengek minta corndog. Lelah mendengar lo, Chanyeol akhirnya menjanjikan membelikan lo corndog nanti malam.
Berhasil, lo langsung diam dan menyimpan hp lo.
"Apa kau sudah pernah mencoba membuat kimbab?" tanya Chanyeol sambil mencuci beras.
"Belum."
"Aishh kau ini bagaimana? Membuat kimbab saja kau tidak bisa, bagaimana jika kau berumah tangga nanti?" tanya Chanyeol kesal.
"Oppa, aku kan bukan tidak bisa. Aku hanya belum pernah mencobanya. Aku tidak sempat." balas lo sewot.
Chanyeol berdecih dan melihat lo sinis.
"Memangnya kau itu siapa? Artis? Embuat kimbab saja tidak sempat, cih."
Lo mendesis ngeri mendengar ucapan Chanyeol barusan. Sedikit banyak lo tertohok.
Setelah meletakkan beras yang sudah diisi air kedalam ricecooker, Chanyeol mengeluarkan sesuatu dari dalam kulkas.
"Kau pernah makan ini?" tanya Chanyeol sambil membuka plastik bening yang membukus makanan berwarna putih yang lo ketahui adalah pangsit.
Lo mengangguk.
"Dimana? Kapan?"
"Dulu, di kantin kampus." jawab lo seadanya.
"Kenapa kau seperti marah padaku eoh?"
"Marah apanya? Aku tidak marah oppa."
Chanyeol terkekeh dan mulai memakan pangsitnya. Lo tanpa disuruh langsung mengambil satu dan melahapnya.
"Bagaimana? Rasanya sama tidak?"
"Tidak, lagi pula aku lupa bagaimana rasa pangsit yang pernah kumakan dulu." jawab lo sambil terus mengunyah.
"Dasar pelupa. Kau belajar memasak. Aku tidak suka wanita yang buta tentang dapur." ucap Chanyeol membuat nafsu makan lo tiba-tiba hilang.
Lo memang bukan gadis yang andal dalam hal memasak. Yang lo tau cuma masak Indomie, goreng telur, dan manasin makanan di microwave. Itu juga karna mama dan pembantu di rumah lo yang sering manjain lo.
"Jangan sedih begitu. Makan lagi." ucap Chanyeol menyodorkan piring yang berisi pangsit.
"Aku sudah kenyang."
Chanyeol menatap lo sekilas lalu terkekeh pelan.
"Kau benar-benar tidak ingin belajar memasak? Semua orang pasti bisa masak kalau belajar."
Lo masih diam sambil terus menyimak Chanyeol. Rasanya lo menyesal mengikuti perintah mama dan pembantu lo yang selalu meminta lo untuk menunggu semua makanan tanpa susah payah untuk memasaknya.
"Rinrinie, jangan membuatku ingin menertawakanmu terus!" geram Chanyeol sambil mengguncang-guncang tubuh lo gemas.
"Ayo senyum! Senyum tidak?!"
Bukan hanya senyum, lo bahkan tertawa sambil menutupi wajah lo yang sudah panas tak karuan. Lo yakin pasti wajah lo merah banget sekarang.
"Kau tersenyum." gumam Chanyeol pelan.
Lo menarik napas sambil mencoba menstabilkan detak jantung lo. Sesekali lo mengipas wajah lo dengan tangan.
"Sudah cukup. Ayo cepat potong bawang ini." perintah Chanyeol saat mengeluarkan bawang bombay.
Lo langsung turun dari kursi yang lo duduki dan mengambil pisau dan talenan.
"Jangan lupa dikupas kuliatnya!" sambung Chanyeol dari depan kulkas.
"Nhee oppa nheee." balas lo gemas sambil tersenyum paksa.
YAKALI NGUPAS BAWANG AJA PAKE DIAJARIN?
"Omo, kurasa aku tidak membeli mozarela tadi. Aku hanya membeli keju slice." ucap Chanyeol panik sambil mengeluarkan bungkusan keju slice ke atas meja.
Lalu ia kembali sibuk mencari keju mozarella di dalam kulkas. Takut ia salah liat.
"Wah ternyata benar, aku tidak membelinya tadi." ucap Chanyeol bermonolog.
Lo ngeliatin Chanyeol yang sudah berdiri acak pinggang di samping lo.
"Biar aku saja yang membelinya." ucap lo sembari melepas tali celemek.
"Kau mau membelinya?"
Lo mengangguk sambil terus membuka celemek.
"Di samping hotel ini ada minimarket. Keluar dari pintu utama lalu berjalan sedikit ke arah kanan. Tidak usah ke minimarket yang ada di sebrang jalan sana. Akan lama jika menunggu lampu merah." jelas Chanyeol sambil terus ngikutin lo ngambil tas dan memakai blazer.
"Kau mengerti kan? Tidak usah menyebrang. Pilih yang aman saja. Memang agak sedikit jauh karna kau berjalan kaki." tambah Chanyeol lagi sampai lo siap memakai sepatu.
"Nhe oppa, arasseo. Aku pergi dulu." pamit lo yang langsung keluar.
"Hati-hati!" teriak Chanyeol.
Chanyeol langsung berlari kedapur untuk mengecek ayamnya yang sudah ia rebus sekitar setengah jam. Chanyeol mengecilkan apinya dan mebiarkannya.
Chanyeol mengeluarkan tahu untuk membuat sup tahu. Dengan telaten ia menyiapkan semua bumbu-bumbu dan memotong tahunya. Memasukkan semua bumbu dan kuah kare instan yang ia beli. Lalu ia menghidupkan kompornya dan membiarkannya.
Chanyeol sibuk mengaduk dan meracik sup tahunya.
Lo berjalan santai menuju minimarket yang Chanyeol intrupsikan tadi. Lo fikir bentar aja sampai. Ternyata lo harus berjalan lumayan jauh untuk sampai di minimarketnya. Tau gitu lo tadi nyebrang aja.
Setelah membeli keju mozarella, lo langsung bayar. Tapi pas udah jalan pulang, Chanyeol nelpon dan meminta lo untuk membeli kuah kare. Jadilah lo balik lagi ke minimarketnya dan mencari kare.
.
.
.Keep Vomment yeorobun ♥
Atau gue curiga ada yang gak ngerti vomment itu apa ╭∩╮(︶︿︶)╭∩╮
KAMU SEDANG MEMBACA
NYASAR ✖ PARK CHANYEOL
Fanfiction[ON GOING] "hah? Pokemon? Nyari pokemon sampe segitunya?!" "Chanyeol? Gausah mimpi!" "jangan bilang Chanyeol tiba-tiba keluar dari poster" -May 31, 2017-