59. Exo's Dorm (5)

2.4K 333 45
                                    

"Apa yang enak?" tanya Chen begitu mendengar ucapan Baekhyun. Ia berjalan lebih cepat mendahului Xiumin.

"Ppalli hyung, Kai akan menghabiskannya nanti." seru Sehun saat melihat Chen berjalan cepat. Chen bahkan tidak sadar dengan keberadaan lo.

"Makanan apa ini?" tanya Chen lagi sambil merebut sendok yang Kai pengang.

"Soman." jawab Baekhyun yang tertular virus dua maknae yang tadi menertawainya.

"Soman? Soman sajangnim?" pekik Chen.

Sekarang Baekhyun jadi ikut tertawa bersama Kai dan Sehun. Lo juga jadi ngikut ketawa ngeliat ekspresi kagetnya Chen.

"Nae, kau tidak boleh memakan sajangnim kita." sambung Baekhyun menahan tawa.

"Baekhyun ahhh. Neo jinjja." Chen rasanya udah mau nimpuk kepala Baekhyun aja pake sendok yang ia pegang.

"Aku serius." sambung Chen.

"Ini namanya somay. Dan makanan ini adalah makanan impor. Set-"

"Eoh, ini enak!" seru Chen membuat Xiumin berhenti berbicara.

"Setelah ini kau harus membayarnya." sambung Xiumin.

"Membayarnya? Dari mana makanan ini berasal? Eoh, cakkaman." Chen menyadari ada member lain yang asing dimatannya.

"Perkenalkan hyung, ini pacarku." ucap Sehun sambil menepuk bahu lo pelan.

Lo langsung melotot ngeliat Sehun.

"Pacarmu?" Chen mulai histeris.

"Ani! Dia gadis yang menolongku saat itu!" sergah Chanyeol cepat. Chanyeol lalu menatap Sehun dengan tatapan ingin membunuhnya.

"Eoh benarkah? Kalau begitu kau adalah Airin kan?" Chen mulai menebak-nebak.

"Nae oppa, lebih tepatnya namaku Arini." balas lo canggung.

"Ah tidak masalah. Wajahmu juga tidak beda jauh dengan Irene." elak Chen sambil ketawa ganteng.

"Maksudmu Irene noona?" tanya Kai.

Chen mengangguk.
"Memangnya ada berapa Airin yang kau kenal?"

"Hanya itu sih. Ah dan Rinrinie. Hehe." jawab Kai lalu menoleh dan tersenyum kepada lo dan menaikkan alisnya sebelah.

Lo langsung blussing.

"Oh lihat! Pipinya memerah!" teriak Chen saat menyadari perubahan warna wajah lo.

"Ani!" seru lo sebelum menunduk dan menutupi wajah lo.
Sumpah itu lo rasanya malu banget dan pengen langsung kabur aja.

"Jinjja? Biar kulihat sini." ucap Kai masih tersenyum karna merasa lo termakan pesonanya. Ia menarik pelan tangan lo.

"Ooowww.. Dia benar-benar malu Kai yah." ucap Chen lagi yang udah cekikikan.

"Benar! Airin ah, ayo lepaskan tanganmu." tambah Baekhyun yang udah gemes sendiri. Sudah lama ia tidak mengganggu seorang gadis.

Lo udah mau mati aja sekarang. Merutuki kenapa lo tadi ngeliat ke mata Kai.

"Ya! Ya! Ya! Berhenti menggodanya!" seru Chanyeol kesal.

"Boya? Lihat dia, kenapa nadamu terdengar kesal begitu Chanyeol ah." ucap Baekhyun, ia sudah ingin tertawa saja melihat Chanyeol seperti itu. Tapi ia masih sanggup menahannya.

"Hyung, sudah cukup. Kasian Rinrinie." hela Sehun yang membuat Baekhyun tersenyum kepadanya.

"Hmm, baiklah karna kau yang meminta. Kai, lepaskan tanganmu." ucap Baekhyun.
"Mianhee Airin ah." sambungnya.

"Kalian benar-benar. Rin ah, jangan takut seperti itu." ucap Sehun mengelus pelan bahu lo.

"Kincana Rin ah, kami benar-benar hanya bercanda." tambah Chen dari ujung meja sana.

Lo sebenernya males banget ngangkat kepala. Malunya masih berasa banget.

"Neo gwaenchana?" tanya Chanyeol saat mata lo mengarah ke mata Chanyeol.

Lo mengangguk dan tersenyum.

"Yaaaa tentu saja dia baik-baik saja! Mengapa kau bertanya seolah kami menyakitinya." ucap Baekhyun gemas.

"Mianhe Rin ah." ucap Kai sambil tersenyum manis lagi.

MAKSUDMU APA COBA KAI!?

Lo hanya mengangguk dan menghindari kontak mata Kai.

"Omo! Lihat hyung ini." teriak Chen saat melihat piring Xiumin yang tadi diisinya sudah kosong.

Xiumin tertawa.
"wae?"

"ANDWAEEEEE."
"AKU BARU MEMAKANNYA SEDIKIT." teriak Chen histeris.

Saat ia melihat ke tupperware yang ada di tangan pun, tempat itu sudah kosong.

Baekhyun yang merasa menghabiskan bagian terakhir terus mengunyah yang ada di dalam mulutnya sambil menatap Chen jahil.
Sedangkan member yang lain hanya tertawa-tawa.

"Yaaa, bukan aku saja yang banyak makan. Anak-anak itu juga." ucap Xiumin sambil menepuk bahu Chen.

"Airin ah, tolong bawakan untukku sendiri kapan-kapan." Chen sudah tidak selera pagi berbicara sekarang.

"Nae oppa. Karna kau yang meminta, aku akan membawakannya khusus untukmu." balas lo sambil tersenyum malu.

"Ah jinjja? Omooo kau baik sekali Rin ah." seru Chen senang.

"Tidak bisa seperti itu, kau harus membawakannya untuk kami juga." sergah Sehun tak terima.

"Benar, kau tidak boleh pilih kasih seperti itu Rin ah." imbuh Baekhyun yang sudah selesai dengan makanan di mulutnya.

Lo ngekeh sendiri.
"Arasseo, jika aku kembali lagi ke hanguk aku akan membawakannya lagi untuk oppadeul." ucap lo lalu tersenyum lebar.

"Kalau begitu sering-seringlah mengunjungi kami, hehe." celetuk Chanyeol.

Semua mata langsung tertuju ke arah Chanyeol. Chanyeol yang merasa diliatin malah balik melototin mereka satu-satu.

"Waeeee?" tekan Chanyeol.

"Nae Rin ah, kau harus sering berkunjung kesini. Maka kami dengan senang hati akan mengajakmu kesini, ke dorm exo." ucap Baekhyun sambil manaik-naikkan alisnya menatap lo.

Bikin lo pengen nimpuk dia aja.

"Aaaah jinjjaro?"

"Tentu saja!" balas Baekhyun.

"Waaaah terima kasih. Keunde oppa tidak perlu baik sekali seperti itu kepadaku." ucap lo lagi.

"Kincana, bagaiman pun kami berhutang budi padamu. Karna kau telah menyelamatkan uri Chanyeolie." Baekhyun menyebut Chanyeol dengan suara dan wajah gemas yang sengaja ia buat-buat. Bikin lo pengen membalik meja makan yang ada di depan lo.

Sayang mejanya lengket sama lantai.

"Nae Rin ah, kami belum sempat mengucapkan terima kasih secara langsung kepadamu." imbuh Xiumin.

Lo langsung natap Xiumin karna tersentuh.

"Tentu, kita harus berterima kasih kepadamu Airinie." sambung Chen.

"Ah kincana oppa, lagi pula aku dengan senang hati menolongnya. Hehe." balas lo yang sudah merasa tidak enak dengan mereka.

"Kumowo Rin ah."

"Kumawooo."

"Kamsahabnida Rinrinie."
.
.
.

Keep Vomment yeoreobun
Saranghaeseo 💕💕💕

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang