61. Comes trouble

2.4K 442 47
                                    

Chanyeol ah, kau dimana?
Jemput aku di coex.

Begitu mendapat pesan dari manager hyungnya, Chanyeol segera bergegas meninggalkan hotel.

Perasaannya sudah tidak enak. Tapi ia berusaha secepat mungkin agar sampai di Coex. Ia tau pasti sesuatu terjadi. Kalau tidak mana mungkin manager ingin ia cepat menemuinya. Padahal hari ini tidak ada jadwal apapun yang mengharuskannya bertemu menager hyung.

Chanyeol sampai dan langsung memasuki Coex untuk menemui manager hyung yang ada di ruang staf.

"Eoh wasseoyeo." ucap manager hyung begitu melihat Chanyeol masuk. Chanyeol bisa merasakan ada hawa dingin antara ia dan managernya. Biasanya mereka tidak seserius ini.

"Ayo bicara di luar." ajak manager hyung yang langsung berjalan mendahului Chanyeol.

Chanyeol membiarkan managernya jalan duluan untuk memilih tempat duduk. Sedangkan ia memesan kopi.

Manager hyung tertawa sambil memerhatikan Chanyeol yang berjalan kearahnya.

"Wae hyung? Kenapa kau serius sekali." tanya Chanyeol yang mencoba untuk tidak ikut tegang seperti suasana yang ia rasakan sekarang.

Manager hyung berdeham dan membetulkan posisinya. Ia melihat sekeliling sebentar. Lalu ia tersenyum saat melihat salah satu temannya.

"Chanyeol ah, kau membuatku ingin marah." ucap manager hyung datar.

Chanyeol melotot.
"Wae?"

Manager hyung menghela napas berat. Lalu mengrluarkan hp dari kantongnya dan membuka sesuatu di sana. Ia meletakkan ponselnya di meja dan mendorongnya sampai ke depan Chanyeol.

Chanyeol mengatupkan bibirnya melihat foto yang di ambil oleh Dispatch, tadi malam. Bahkan baju yang ia kenakan masih sama.

"Bagaimana kau akan menjelaskannya?"

Chanyeol menelan ludahnya. Ia tau hal ini pasti akan terjadi. Ia bahkan juga punya firasat seperti ini tadi malam. Bodohnya, ia lupa mempersiapkan jawabannya.

"Itu gadis yang menolongku saat aku tersesat di Indonesia hyung." jawab Chanyeol, ia tidak melihat wajah managernya.

"Benarkah? Jadi kau menyimpan perasaan dengannya?" tanya managernya lagi.

Chanyeol hanya diam. Karna diam berarti iya.

"Bagaimana? Kau ingin mengklarifikasi bahwa kau benar-benar dating?"

Dari lubuk hati Chanyeol yang paling dalam, ia ingin sekali mengklarifikasinya. Ia ingin sekali mengatakan bahwa ia telah menemukan pujaan hatinya yang merupakan bagian dari Exo-l.

Tapi, ia yakin hal itu justru akan melukai hati banyak orang. Walaupun mereka semua tau bahwa Chanyeol memang ingin menikahi salah satu dari fansnya.

Chanyeol terus memikirkan langkah yang mana yang harus dipilihnya.

Mereka tersentak saat ponsel manager hyung berdering. Dalam hati Chanyeol sedikit lega karna managernya ingin mengangkat telpon.

Tapi yang menelpon adalah staf dispatch yang mengambil gambarnya tadi malam.

"Lima menit lagi akan kuhubungi." ucap manager hyung saat mengangkat telpon. Lalu ia segera menutup telponnya dan menatap Chanyeol dingin.

"Chanyeol ah, dengarkan. Si bangsat itu sudah mengatakannya lebih dulu kepada atasanku. Kau tau, aku diminta untuk membereskan ini sebelum aku dipecat."

Chanyeol merasa tenggorokannya sangat kering mendengar penjelasan manager hyungnya.

"Tidak bisakah kau mengerti? Posisiku lebih sulit Chanyeol ah. Kau tau kan? Sudah berapa lama aku bersamamu."

Chanyeol semakin keringat dingin. Ia tidak tau harus berbuat apa. Ia juga tidak ingin managernya dipecat dan diganti lagi.

"Chanyeol lah, ayo kita berdamai saja. Aku aman, kau aman. Bagaimana?"

Chanyeol menatap manager hyungnya sekilah. Ia melihat wajah marah di sana.

"Baiklah hyung, aku percaya padamu." ucap Chanyeol.

Manager hyung terkekeh sekilas. Lalu menarik napas panjang.

"Si bangsat itu meminta bayaran yang cukup tinggi."

Chanyeol ingin sekali bertanya berapa yang perlu ia habiskan untuk membersihkan semuanya. Tapi ia takut managernya semakin marah.

"Dan perusahaan sudah memberiku uang untuk membayarnya." ucap manager hyung.

"Masa depanmu di Exo masih panjang Chanyeol ah. Kumohon, jangan bertingkah ceroboh dan berhati-hati lah. Di dunia ini bukan hanya kau dan fans mu, tapi juga jangan pernah lupakan haters mu. Ah ya, jangan lupa juga dengan kamera dispatch yang selalu siap menangkapmu kapan saja." jelas manager hyung panjang lebar.

Chanyeol menatap manager hyungnya.

Managernya bangkit dan tersenyum kepada Chanyeol.

"Aku pergi dulu." ucap manager hyung sambil menepuk punggung Chanyeol.

"Jangan temui gadis itu lagi jika kau tidak ingin melukai hati banyak orang. Atau jika kau tidak ingin orang yang kau cintai itu pergi darimu." ucap manager hyung sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan Chanyeol.

Chanyeol mengusap kasar wajahnya. Ia menjatuhkan kepalanya di atas meja. Ia benar-benar frustasi dengan segala kalimat manager hyung yang terus-terusan menggema di kepalanya.

Setelah berdiam sesaat, Chanyeol buru-buru meninggalkan Coex Artium dengan perasaan yang tidak karuan.
.
.
.

Suho duduk di depan tv sendirian. Ia sebenarnya masih ingin tidur. Tapi seseorang membangunkannya dan membuatnya tidak bisa tidur lagi dengan segala beban fikiran yang ia dapat begitu saja.

Manager menelponnya dan menanyakan hal-hal yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Ia lebih terkejut saat manager mengatakan Chanyeol tertangkap kamera dispatch tadi malam. Membuat Suho merutuki dirinya yang kembali ke dorm saat semua orang sudah tertidur.

Andai ia kembali lebih cepat dan ikut Chanyeol mengantar gadis Indonesia itu, pasti masalahnya tidak akan serumit ini.

Suho tau semua masalah bisa dibereskan dengan uang. Tapi tidak semudah itu menyelesaikannya. Pasti masih ada saja akar-akarnya yang jika dicabut pun, masih ada sambungannya kemana-mana.

Suho masih memandangi layar ponselnya yang menampilkan kontak Chanyeol. Ia masih menunggu waktu yang tepat untuk berbicara dengan Chanyeol. Suho tidak ingin salah langkah dan membuat hati adiknya semakin terbebani.

Tapi, pintu dorm baru saja terbuka dan menampilkan sosok Chanyeol dengan kaos besarnya itu. Suho langsung berdiri menatap Chanyeol.

"Hyung.." lirih Chanyeol. Ia berjalan gontai mendekati Suho dan menjatuhkan tubuhnya di sofa.

"Aku... Tidak ingin melukai siapapun."

Suho menghela napasnya. Walaupun bebannya lebih besar dari pada Chanyeol, tetap saja ia dapat merasakan beban yang Chanyeol pikul saat ini.

"Haruskah aku berhenti?"
Tanya Chanyeol yang membuat Suho membesarkan matanya menatap Chanyeol yang sudah seperti orang tidak semangat hidup itu.
.
.
.

Semoga yang ngevote dapat pahala karna menghargai karya orang lain 🍑

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang