57. Picked up

3K 558 50
                                    

Please love NCT
I swear that they would be shining like their sunbae, EXO.
SM produce is no joke :(

.
.
.
"Oppa memesan makanan?" tanya lo saat Chanyeol meletakkan pesanannya tadi diatas meja.

"Eoh. Aku lapar. Ayo makan." jawab Chanyeol yang langsung membuka kotak ayamnya.

"Aku sudah makan tadi. Oppa makan saja." ucap lo sambil tertawa garing.

"Kau sudah makan? Kapan?"

"Tadi sebelum aku ke hotel. Temanku mengajakku makan." jawab lo.

"Temanmu? Temanmu yang sasaeng itu?" tanya Chanyeol menekan kalimatnya.

Lo segera menggeleng dan mengatakan tidak.
"Bukan, temanku yang lain." sambung lo.

"Oppa ingat Minji?" tanya lo menatap Chanyeol.

"Tentu saja. Asal kau tau saja, kami mengingat nama dan wajah mereka yang terlibat kasus sasaeng." ucap Chanyeol memberi info.

"Mereka yang membuat kesanlah yang pasti akan diingat." sambungnya.

Chanyeol menghabiskan daging ayam yang ia pegang.
"Tapi jika ingin diingat dengan baik, maka kau harus meninggalkan kesan yang baik. Jangan malah melakukan sesuatu yang membuat kami tidak senang." sambung Chanyeol lagi.

Lo masih diam melihat Chanyeol yang asik makan sambil berbicara.

"Apa itu artinya aku harus membuat oppa terkesan?" tanya lo polos.

Chanyeol melirik lo sekilas dan menarik napas. Lalu ia menyedot americano dinginnya sebentar.

"Apa menurutmu aku ini tidak mengingatmu?" tanya Chanyeol.

"Hnggg..."

"Kenapa kau masih perlu berfikir untuk menjawab pertanyaan itu ha? Kau ini bodoh atau apa?" ucap Chanyeol gemas.

"Tentu saja oppa mengingatku." jawab lo dengan bibir bawah yang dimajukan.

"Betulll! Dan kau seharusnya bersyukur. Tidak banyak orang yang beruntung sepertimu. Bahkan kau pernah kuajak masuk ke dorm kami." ucap Chanyeol lagi yang kembali memgambil ayam gorengnya.

Lo terdiam dan menyaring semua kalimat Chanyeol.

"Kau juga beruntung karna saat itu kau dapat melihat member nct. Bahkan kau melihat mereka saat sedang menjemur pakaian. Mana ada kamera fansite yang pernah mendapat gambar privasi begitu." ucap Chanyeol lagi.

Lo makin mengerutkan dahi mengamati Chanyeol. Pasalnya semua omongannya tadi seperti ia benar-benar tau segalanya. Dan seperti ia pernah berada diposisi seorang fan.

Lo mendesis sambil membenarkan posisi duduk lo.
"Tap-

"Kami bahkan menyelamatkanmu saat kau dengan seenaknya memanggil Lee Taeyong waktu itu. Kau tau, kau bisa saja dituntut karna telah mengganggu privasi orang lain saat itu." ucap Chanyeol lagi.

Nada bicara sangat santai. Chanyeol juga terus saja mengunyah ayam gorengnya.

"Lalu... Aku harus melakukan apa untuk berterima kasih?" tanya lo ragu.

Jujur saja lo masih kurang ngerti maksud Chanyeol mengatakan semua itu. Antara dia pengen lo peka supaya bilang makasih dan dia pengen lo merasa bersalah dan meminta maaf.

"Tidak ada." jawab Chanyeol singkat.

Ia menyedot lagi americanonya. Tapi cup nya sudah kosong. Chanyeol lantas bangkit dan celingukan mencari kulkas.

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang