27.Teman baru

3.9K 519 41
                                    

Lo baru saja sampai di apartemen setelah mengantar bokap lo keluar. Tidak kebandara, karna bokap lo gak mau anaknya kesusahan.

Dan sekarang lo lagi uring-uringan sambil mainin hp lo. Lo melihat foto selfie yang tadi lo ambil bersama Sehun. Dan lo jadi senyum-senyum sendiri sangking senangnya. Tak lupa, lo ngirim fotonya ke grup line lo. Sungguh lo adalah temen yang sangat jahat. Pasti semua sahabat lo merutuki keberuntungan lo sekarang.

Ah ya, lo teringat akan sesuatu yang menjadi alasan lo berada di negeri gingseng ini. Secarik kertas yang udah lo pres dan lo simpan dengan aman di dompet lo.

Alamat rumah Chanyeol.

Bagaimana caranya lo tau tempat itu? Sedangkan lo cuma hafal jalan menuju kampus. Itu juga tinggal naik bus doang, udah nyampe. Lah ini? Alamat rumah yang bahkan lo gak tau nama jalan yang dituliskan Chanyeol.

Lo menarik napas dan mencoba memejamkan mata lo. Akan banyak pasti petualang lo di negeri yang dipenuhi dengan cogan dan cecan ini. Apalagi besok lo ada pertemuan pertama dikampus baru lo.
.
.
.

Dengan sedikit terburu-buru, lo bersiap untuk pergi ke kampus. Ada perasaan senang yang teramat sangat yang bersarang di kepala lo. Dari tadi lo berharap terus bisa ketemu Mark nct yang sejatinya seangkatan sama lo. Padahal Mark nya aja belom tentu kuliah. Dan lo juga yakin, kalaupun dia kuliah, gak mungkin dia kuliah disini.

Lo menarik napas sebelum melangkah keluar bus. Berasa ada di drama gitu. Soalnya baru kali ini lo naik bus di korea. Ya, ini pertama kalinya. Dari kemaren lo naik taxi terus. Kan lagi sama bokap. Sekarang lo sendiri, jadi lo harus hidup hemat dengan naik bus. Lagipula naik bus disini jauh lebih enak daripada naik bus di Indonesia.

"Permisi,"

Lo menoleh dan melihat seorang gadis yang tersenyum lebar ke lo.

"Perkenalkan, namaku Kim Min Ji." ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya.

"Ah, aku Arini." jawab lo sambil menjabat tangan gadis itu.

"Kau dari Indonesia kan? Aku adalah tetanggamu sekaligus teman sekelasmu." jelasnya masih sambil tersenyum. Sungguh anak ini benar-benar manis.

"Ya, aku dari Indonesia. Benarkah kita sekelas?" tanya lo tak percaya dengan penjelasan Min Ji.

"Kau sungguh tidak percaya? Ayo."

Minji langsung narik lengan lo dan memasuki gedung kampus kalian.

"Benar kan? Kau tau, aku sangat tidak suka berbohong!" ucap Minji terkekeh pelan. Kalian sudah duduk bersebelahan sekarang.

Lo ngangguk dan tersenyum kearahnya.

"Ah ya, apa yang membuatmu kuliah disini?" tanya Minji yang membuat lo menghela napas dan tersenyum.

"Entahlah, kurasa kau akan tertawa jika mendengar alasanku." jawab lo.

"Benarkah? Mungkinkah karna kau adalah seorang exo l? Atau Army? Atau... Nctzen? Atau elf? Igot7?" ujar Minji mulai menebak-nebak.

"Park Chanyeol."

"Apa? Chanyeol oppa?" ucap Minji tak percaya.

Lo ngangguk sambil nahan ketawa. Benar memang, alasan lo berada disini ya karna Chanyeol.

"Daebakk, kita bahkan punya bias yang sama." ucap Minji sambil geleng-geleng tak percaya.

"Kau juga menyukainya?" tanya lo yang membuat Minji langsung mengangguk iya.

"Aku sangat mencintainya! Waaaaah banyak sekali orang yang mencintainya." Minji berubah jadi fangirling sekarang.  Lo cuma senyum-senyum doang ngeliat Minji.

"Ah dosennya sudah datang." ucap lo yang membuat Minji sedikit terkaget dan mulai fokus kedepan.
.
.
.

Sudah lebih dari 3 jam Chanyeol berada di restoran ibunya. Bahkan ibunya sendiri bingung kenapa anaknya sebetah itu berdiam diri disini. Biasanya ia tak akan lama jika hanya pergi sendiri.

Chanyeol tak bosan melihat setiap orang yang memasuki restorannya. Ia berharap seseorang akan datang dan membuatnya menghampiri orang itu. Dan ya, seseorang datang dan langsung menghampirnya.

Chanyeol berdecak kesal menyadari kehadiran Sehun.

"Hyung, apa dia belum juga datang?" tanya Sehun yang langsung duduk didepan Chanyeol.

Chanyeol menggeleng.

"Apa  kau sudah bertanya pada ayahmu hyung?" tanya Sehun lagi.

Chanyeol menarik napas.
"Ayahku sudah tidak ada jam segini. Mungkin beberapa hari lagi baru aku bisa menemuinya." jelas Chanyeol. Ayahnya juga orang yang sibuk, sama seperti Chanyeol. Ayahnya juga mengelola perusahaan.

Sehun mengangguk. Ia juga mengedarkan pandangannya kesekeliling restoran itu. Siapa tau Chanyeol melewatkan seseorang. Yang nyatanya tidak.

"Hyung, ayo. Kita harus latihan." ajak Sehun yang membuat Chanyeol mengangguk dan mengikuti Sehun.
.
.
.

"Apa kau pernah mengunjungi vivapollo?" tanya Minji saat kalian baru saja keluar dari gedung kampus.

"Pernah, aku baru mengunjunginya dua hari yang lalu." jawab lo.

"Aaah begitu ya. Aku juga sudah sering ketempat itu. Tapi aku tidak pernah bertemu Chanyeol oppa disitu." jelas Minji yang nada bicaranya semakin lama semakin sedih.

"Tapi aku selalu menemuinya saat fanmeeting." sambungnya girang.

"Waah, kau beruntung sekali!" ujar lo yang ikutan senang.
Ya walaupun ada perasaan iri yang tidak seharusnya lo tunjukkan. Bahkan bisa aja lo ngungkit masalah Chanyeol yang sempat tinggal dirumah lo.

Kalian sudah sampai di apartemen sekarang. Bahkan Minji juga sempat ngajak lo makan sebelum masuk ke apartemen. Minji adalah anak yang baik.

"Jangan sungkan untuk meminta bantuanku ya!" seru Minji sebelum ia melangkah ke pintu kamarnya sendiri. Ia tersenyum lebar.

"Terimakasih telah menjadi temanku." ucap lo sambil membungkuk kearah Minji.

Minji membalasnya dan melambaikan tangannya ke lo. Senyumnya benar-benar menunjukkan kebahagiaan.
Ditambah wajahnya yang mungil dan cantik. Menambah kesan imut baginya. Mungkin Minji adalah seorang Ullzang.
.
.
.

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin Readers sekalian 🙏🙏

Maafkan diriku yang membuat kalian menunggu terlalu lama. *eaak, sok ada yang nunggu)
"kepedean lo thor!"

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang