66.Don't Cry

2K 304 48
                                    

Yeorobun, kalo aku typo maafin aja ya... Biar cepet :)


Chanyeol mendongakkan kepalanya sambil bersender pada senderan kursi.

"Aah aku kenyang sekali." keluhnya.

Lo mentap horror piring yang sudah kosong yang ada di meja makan. Chanyeol benar-benar menghabiskan semuanya. Entah bagaimana semua makanan itu muat di mulutnya.

"Daebakkk." ucap lo sambil bertepuk tangan pelan. Chanyeol terkekeh dan kembali tegak.

"Kau masih ingin memesan corndog?" tanya Chanyeol. Lo menggeleng sambil cemberut.

"Tapi aku ingin makan itu sebelum kembali ke Indonesia." sambung lo.

"Arasseo, besok akan ku pesankan." kata Chanyeol.

Lo mengangguk dan bangkit untuk membereskan piring kotor bekas makan kalian. Chanyeol yang melihat lo berberes langsung bangkit dan berniat membantu. Buru-buru lo menahan Chanyeol agar tetap duduk.

"Oppa duduk saja. Aku yang akan membereskan semuanya." ucap lo.

Chanyeol menghela nafas pasrah.
"Baiklah jika kau memaksa." katanya sambil tersenyum jahil. Lo berdecih menatap Chanyeol dan melanjutkan kegiatan lo.

Setelah memastikan semua piring bersih dan rapi, lo masuk ke kamar untuk menyusul Chanyeol. Chanyeol tengah berbaring sambil menonton tv.

"Sudah siap?"

Lo mengangguk dan duduk di sisi ranjang sambil membuka hp lo.

"Baiklah, aku harus pulang." ucap Chanyeol, ia bangkit dan meregangkan otot-ototnya.

"Rinrinie, ada sesuatu yang ingin aku katakan."

Perkataan Chanyeol membuat lo langsung memusatkan seluruh perhatian kepadanya. Chanyeol tersenyum terpaksa saat berbalik menatap lo. Selanjutnya ia mendekati lo dan duduk di depan lo.

"Oppa, kau membuatku takut." ucap lo, Chanyeol terkekeh sambil menunduk.

"Mianhe, tapi...."
Ucap Chanyeol terputus. Ia menatap langit-langit untuk mengumpulkan keberaniannya.

"Aahh, aku harus mulai dari mana ya." Chanyeol bermonolog.
Ia menatap lo sekilas dan kembali terkekeh. Melihat ekspresi lo yang udah campur aduk antara penasaran dan ketakutan.

"Begini, aku..."
"Hhhhhhhhhhhh."

"Oppa kenapa? Oppa ingin bilang apa?" tanya lo sambil mengguncang tangan Chanyeol.

Chanyeol dengan sigap langsung mengunci tangan lo dengan tangannya.

"Apa kau ingin berjanji lagi untukku?" tanya Chanyeol. Matanya sudah berkaca-kaca.

"Tentu saja. Aku akan berjanji apapun oppa." jawab lo cepat. Lo udah ketakutan ngeliat Chanyeol.

"Begini Rinrinie,"
Chanyeol menarik napas sambil melihat ke langit-langit. Ia menahan agar air matanya tidak keluar.

"Mulai besok aku tidak bisa menemuimu lagi. Aku tidak bisa mengantarmu ke bandara, aku tidak bisa menjemputmu, aku tidak bisa mengantarkan makanan untukmu, aku tidak bisa berkunjung ke hotelmu, aku tidak bisa melakukan itu semua. Aku harus berhenti dari kebiasaan yang baru kusadari tidak seharusnya kulakukan saat ini. Tapi perasaanku memaksaku untuk melakukannya. Aku harus berhenti sebentar Rin ah. Maksudku, ssshhhhhh."

Chanyeol menahan lagi air matanya. Hatinya sangat pedih saat ini.

"Oppa...." lirih lo. Air mata lo udah jatuh.

NYASAR ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang